Perjalanan Cristian Gonzales Jadi Mualaf dan Dinaturalisasi
Cristian Gonzales [Instagram/el_locogoliadorcg10_]
14:32
14 Juni 2024

Perjalanan Cristian Gonzales Jadi Mualaf dan Dinaturalisasi

Mantan pemain Timnas Indonesia, Cristian Gonzales tengah menjadi perbincangan hangat. Hal ini usai ia kedapatan menyaksikan langsung pertandingan Indonesia vs Filipina.

Dalam laga Selasa (11/6/2024) itu, Gonzalez berada di tribun penonton Stadion GBK. Melalui akun Instagram-nya, ia mengenang dirinya yang pernah bermain untuk Indonesia.

"Jadi ingat (dulu di lapangan). Sekarang di tribun dan tetap mendukung Timnas Indonesia kita," kata Gonzales, sebagaimana dikutip Jumat (14/6/2024).

Unggahan tersebut membuat publik, khususnya pecinta sepak bola, bernostalgia. Adapun berikut kisah  Gonzales dinaturalisasi dan menjadi mualaf yang menarik untuk diketahui.

Baca Juga: Sempat Takut Izin Mualaf ke Orang Tua, Begini Perjuangan Christian Rontini Nikahi Anak Cristian Gonzales

Kisah Cristian Gonzales Jadi Mualaf dan Dinaturalisasi

Eva Siregar, istri Gonzales, mengungkap proses naturalisasi suaminya yang sangat sulit. Ia bahkan sampai harus turun tangan untuk membantu supaya proses tersebut berjalan lebih cepat.

"Proses naturalisasinya super duper susah, tidak seperti sekarang. Saya sendiri yang turun tangan dibantu pengacara dari Persib Bandung untuk minta tanda tangan dari Presiden, waktu itu SBY yang juga sangat ingin Gonzales bisa jadi WNI," ujar Eva, mengutip CNN, Jumat (14/6/2024).

Gonzales resmi menjadi WNI pada 3 November 2010, yang mana ia masih berseragam Persib Bandung. Ia merupakan pemain naturalisasi kedua setelah Arnold van der Vin pada tahun 1952.

Eva menyebut, banyak yang membantu proses naturalisasi Gonzalez. Selain dari Persib, ada pula dari PSSI Marco Gracia Paulo serta Deputi Bidang Teknis Badan Tim Nasional (BTN) saat itu, Iman Arif.

Baca Juga: 3 Fakta Legenda Timnas Indonesia Cristian Gonzales Duduk di Tribune SUGBK yang Disoroti Netizen

"Pak Iman Arif dan pengacara dari Persib, Ibu Dewi ini yang saya ingat berperan sangat banyak membantu proses naturalisasi Gonzalez," kata Eva.

Eva mengatakan sejak pukul 04.00 WIB, ia sudah dijemput Marco ke rumahnya untuk mengurus segala prosesnya. Tujuannya untuk memastikan proses naturalisasi itu berjalan dengan lancar.

Keinginan kuat Gonzales untuk menjadi WNI membuatnya berusaha mematuhi semua persyaratan. Salah satunya, tidak pulang ke negara asalnya, yakni Uruguay, minimal lima tahun.

Selama itu, kata Eva, ayah Gonzales berada dalam kondisi sehat hingga meninggal dunia. Namun, suaminya rela tak pulang ke Uruguay demi bisa menerima label sebagai Warga Negara Indonesia.

"Mulai dari papanya Gonzales sehat, segar bugar sampai sakit, sampai stroke lalu koma dan meninggal ia tidak pernah pulang ke Uruguay. Sebegitu besarnya pengorbanan suami saya untuk bisa menjadi WNI," tutur Eva.

Sementara itu, Gonzales tidak menjadi mualaf saat menikah dengan Eva Siregar. Ketika menggelar pernikahan di tahun 1995, ia masih beragama Katolik. Namun, lama kelamaan hatinya terketuk.

Ketertarikannya terhadap agama Islam diawali dari seringnya mendengar suara azan saat berlatih dengan PSM Makassar. Gonzales pun mulai bertanya-tanya tentang hal ini ke Eva.

“Di dekat mess-nya PSM ada masjid, dia selalu dengar azan. Awalnya dia pikir itu orang nyanyi, terus mulai tanya-tanya,” ungkap Eva, dikutip Jumat (14/6/2024).

Bukan hanya itu, meski tak ikut melaksanakan salat Subuh, Gonzales tetap ikut bangun. Ia dikatakan takjub kala melihat istrinya berwudhu dan beribadah menggunakan mukena putih.

“Menurutnya Islam itu suci banget. Sebelum menghadap Allah kita harus wudhu, pakai mukena. Kalau dia ke gereja pakai baju biasa saja. Itulah yang membuat Cristian akhirnya tertarik (menjadi mualaf),” tambah Eva.

Lebih lanjut, Eva mengatakan bahwa Gonzales juga rajin mempelajari Islam melalui berbagai macam buku. Hingga akhirnya, mantan punggawa Timnas ini memutuskan menjadi seorang mualaf.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

Editor: Ruth Meliana

Tag:  #perjalanan #cristian #gonzales #jadi #mualaf #dinaturalisasi

KOMENTAR