8 Frasa yang Terdengar Bagus Bak Motivasi tapi Sebenarnya Mengandung Toxic Positivity, Cek Alasannya!
Kita semua pasti pernah mendengar frasa motivasi yang terlihat menggugah semangat, bahkan menenangkan hati. Tapi, pernahkah kamu merasa justru ada sesuatu yang janggal?
Kalimat motivasi yang sebenarnya positivitas beracun ini sering kali malah memperburuk keadaan seseorang alih-alih membantu.
Dilansir dari laman Blog Herald pada Selasa (3/12), inilah delapan frasa yang terdengar seperti motivasi, tetapi ternyata bisa menjadi toxic positivity.
1. "Jangan khawatir, berbahagialah."Kedengarannya sederhana dan menghibur, bukan? Namun, mengatakan ini kepada seseorang yang sedang menghadapi masalah serius bisa terasa seperti meremehkan perasaan mereka.
Mengabaikan kekhawatiran atau rasa sakit seseorang dan langsung menyuruh mereka "bahagia saja" sama saja dengan meminta mereka berpura-pura baik-baik saja. Padahal, kadang-kadang yang dibutuhkan seseorang hanyalah ruang untuk merasa khawatir tanpa dihakimi.
2. "Semua terjadi karena suatu alasan."Frasa ini mungkin terdengar bijak, tetapi efeknya bisa melukai. Dengan mengatakan bahwa semua yang terjadi sudah "ditakdirkan", kita secara tidak langsung mengabaikan rasa sakit dan perjuangan seseorang.
Tidak semua kesulitan yang kita alami harus diterima begitu saja tanpa diproses emosi di baliknya. Mengalami perasaan negatif adalah bagian penting dari pemulihan, bukan sesuatu yang harus dihapus dengan alasan filosofis.
3. "Lihat sisi baiknya."Ketika seseorang sedang menghadapi masa sulit, meminta mereka untuk "melihat sisi baiknya" bisa terasa menyalahkan. Rasanya seperti mereka tidak cukup pintar untuk menemukan sesuatu yang positif.
Padahal, dalam situasi tertentu, wajar jika seseorang hanya bisa fokus pada sisi buruknya. Memberikan validasi atas apa yang mereka rasakan jauh lebih berarti daripada memaksakan optimisme.
4. "Optimis saja lah."Optimisme sering dianggap solusi universal untuk berbagai masalah, tetapi apakah itu selalu cocok? Tidak juga. Meminta seseorang untuk "optimis saja" bisa menekan mereka untuk menyembunyikan perasaan negatif yang sebenarnya mereka alami.
Terkadang, orang hanya butuh didengarkan tanpa diberi nasihat tentang bagaimana cara mereka seharusnya merasa.
5. "Berpikirlah positif saja."Ini adalah salah satu contoh paling klasik dari toxic positivity. Saat kamu menghadapi situasi yang sulit, solusi tidak selalu sesederhana mengubah pola pikir menjadi positif. Mengatakan hal ini bisa mengabaikan perjuangan nyata yang sedang dialami seseorang.
Alih-alih memberikan motivasi, frasa ini malah membuat mereka merasa gagal karena tidak bisa “memikirkan hal yang positif.”
6. "Setidaknya tidak terlalu buruk."Frasa ini sering digunakan untuk membandingkan masalah seseorang dengan orang lain yang mungkin lebih parah. Tetapi, masalahnya adalah perasaan tidak bisa diukur seperti itu.
Kalimat motivasi yang sebenarnya positivitas beracun ini justru mengecilkan pengalaman seseorang dan membuat mereka merasa bersalah atas perasaan mereka sendiri. Padahal, setiap emosi itu valid, terlepas dari besar kecilnya masalah.
7. "Bisa saja lebih buruk."Pernah mendengar ini? Rasanya seperti seseorang berkata, "Hei, setidaknya kamu masih lebih beruntung dari orang lain!" Namun, masalah hidup bukanlah kompetisi siapa yang lebih menderita.
Mengatakan ini justru bisa membuat seseorang merasa bahwa mereka tidak punya hak untuk sedih, kecewa, atau frustrasi. Emosi negatif adalah bagian alami dari hidup, dan itu tidak perlu dibandingkan dengan siapa pun.
8. "Kebahagiaan adalah sebuah pilihan."Kalimat ini sering dipakai sebagai motivasi untuk mendorong orang agar lebih optimis. Namun, efeknya bisa berbahaya karena membuat kebahagiaan terasa seperti tanggung jawab pribadi sepenuhnya.
Jika seseorang merasa sedih atau tertekan, apakah itu berarti mereka "memilih" untuk tidak bahagia? Tentu tidak. Kebahagiaan adalah hasil dari banyak faktor, termasuk lingkungan, pengalaman hidup, dan kesehatan mental.
Menyemangati orang lain adalah niat yang baik, tetapi pastikan tidak berubah menjadi positivitas beracun. Hindari kalimat motivasi yang sebenarnya positivitas beracun seperti contoh-contoh di atas.
Sebaliknya, berikan validasi atas apa yang mereka alami dan tawarkan dukungan yang tulus. Ingat, emosi negatif juga adalah bagian penting dari kehidupan yang sehat dan seimbang.
Tag: #frasa #yang #terdengar #bagus #motivasi #tapi #sebenarnya #mengandung #toxic #positivity #alasannya