7 Perilaku yang Membedakan Sosok Cerdas dengan Orang yang Sok Intelektual
- Biasanya orang yang cerdas cenderung tak memperlihatkan kemampuan otaknya
Namun sosok yang sok intelektual merasa dirinya pintar.
Tentunya ada perbedaan perilaku antara si cerdas dengan si pura-pura pintar.
Berikut perbedaannya dikutip dari Geediting pada 19 November 2024.
1. Berlagak bodoh
Orang yang benar-benar pintar adalah kebalikannya.
Mereka pintar karena mereka berpikiran terbuka dan selalu bersedia mendengarkan ketika orang mempertanyakan ide mereka.
Mereka tidak takut terlihat "bodoh", atau terbukti salah. Yang mereka takutkan adalah tetap bodoh.
Bagi seorang pseudo-intelektual, salah satu hal terburuk yang pernah mereka alami adalah ketika seseorang mempertanyakan pengetahuannya.
Itulah sebabnya mengapa kaum intelektual semu, dengan segala bualan dan keberanian mereka, menjadi marah dan berusaha menjatuhkan orang-orang yang berani mempertanyakan kemampuannya.
2. Berkata asal-asalan
Kaum intelektual semu akan langsung berasumsi bahwa narasi apa pun sesuai dengan bias mereka. Namun, kaum intelektual sejati akan menggali lebih dalam.
Mereka akan mencoba membaca lebih lanjut mengenai isu yang dilontarkan tersebut dan memahaminya sebelum menyampaikan pendapat mereka.
3. Yes Man
Mereka tidak sekadar mengulang-ulang apa yang dikatakan orang lain tanpa berpikir, sekalipun mereka kebetulan memiliki pendapat yang sama atau bahkan mengemukakan argumen yang persis sama.
Tapi orang cerdas akan mempertahankan pendiriannya dan dengan percaya diri mengemukakan argumen mereka sendiri.
Mereka dapat menjelaskan ide yang sama dengan beberapa cara berbeda jika diperlukan.
Dan saat mereka berbagi ide atau argumen orang lain, mereka akan menceritakannya kepada orang lain.
4. Senang dipuji
Mendapatkan pujian, dipandang lebih unggul, dan tidak tersentuh inilah hal-hal yang memotivasi kaum intelektual semu.
Jadi mereka akan mengabaikan jika Anda tidak setuju dengan pikirannya.
Mereka tidak tertarik dengan apa yang sebenarnya ingin Anda katakan, cara memahami sesuatu, atau mengapa pendapat seperti itu ada.
Namun, orang-orang yang benar-benar pintar mengakui bahwa mereka tidak akan selalu menjadi yang “paling pintar”, dan meskipun mereka memang pintar, itu tidak berarti bahwa mereka selalu benar.
5. Anggap enteng lulusan di bawahnya
Kaum intelektual semu terobsesi dengan orang-orang pintar.
Mereka mengagungkan pendapat orang-orang yang telah meraih tiga gelar dan gelar doktor, namun merendahkan 'rakyat jelata' yang hanya lulus SMA.
Sebaliknya, orang yang benar-benar pintar selalu bersedia mendengarkan, terlepas dari seberapa berprestasi (atau tidak) secara akademis.
Lagipula, tidak mungkin orang akan selalu benar hanya karena mereka lulus dengan Cumlaude.
Dan tidak mungkin orang akan selalu salah hanya karena mereka tidak pernah menginjakkan kaki di kelas perguruan tinggi.
6. Tak mau mengakui kesalahan
Kaum intelektual semu membangun kepercayaan diri dan reputasi mereka berdasarkan gagasan bahwa mereka “selalu tahu lebih baik”, atau bahwa pendapatnya entah bagaimana lebih terinformasi dan karenanya lebih berharga.
Inilah sebabnya mengapa kaum intelektual semu benci bila terbukti salah.
7. Menggunakan bahasa rumit
Kata-kata yang hebat memang meninggalkan kesan. Dan kaum intelektual semu terlalu peduli untuk dianggap sebagai, ya... pintar.
Jadi mereka sengaja menggunakan istilah-istilah yang menyulitkan orang kebanyakan untuk memahaminya.
Orang yang benar-benar pintar tidak melakukan hal itu. Mereka mengakui bahwa tujuan utama komunikasi adalah, pada akhirnya, membuat diri mereka dipahami.
Kemampuan untuk memecah konsep yang rumit dan membuatnya mudah dipahami oleh orang yang kurang tahu tidak selalu mudah.
***
Tag: #perilaku #yang #membedakan #sosok #cerdas #dengan #orang #yang #intelektual