10 Ciri Orang yang Jarang Mengunggah Postingan di Media Sosial, Cenderung Lebih Suka Menjaga Privasi
Ilustrasi perempuan jarang unggah konten (Luissteven/pixabay.com)
16:24
16 November 2024

10 Ciri Orang yang Jarang Mengunggah Postingan di Media Sosial, Cenderung Lebih Suka Menjaga Privasi

- Pengguna media sosial yang sangat aktif biasanya mengalami kesulitan dalam memahami pilihan orang-orang yang memilih untuk tidak senantiasa aktif di platform-platform tersebut.

Di tengah dunia yang begitu terhubung dan didominasi oleh berbagai unggahan, interaksi melalui like, dan berbagi konten, ada orang yang lebih memilih guna menjaga privasi dan tidak menarik perhatian sering kali menjadi sasaran kebingungan.

Mereka mungkin mendapati diri mereka menerima tatapan heran serta komentar yang bersifat menghakimi dari orang lain. Sikap yang menilai ini sering muncul sebab orang-orang yang terlibat aktif di media sosial sulit memahami keputusan orang lain yang tidak mengikuti tren tersebut.

Kondisi ini menciptakan kesenjangan dalam pemahaman antara keduanya. Melansir geediting.com, berikut ini beberapa ciri orang yang jarang mengunggah postingan di media sosial dan lebih suka menjaga privasi.

1. Mengutamakan hubungan yang personal

Salah satu ciri khas orang yang memilih menjaga privasi dan jarang mengunggah konten di media sosial adalah penghargaan mereka terhadap koneksi yang lebih mendalam. Mereka lebih menyukai interaksi tatap muka atau percakapan yang lebih intim daripada obrolan ringan yang sering terjadi di dunia maya.

Bagimu, menghabiskan waktu menikmati kopi bersama seseorang atau melakukan panggilan panjang lebih menarik daripada sekadar mengomentari unggahan di Instagram. Kamu lebih menghargai interaksi tatap muka dan percakapan mendalam daripada interaksi singkat di media sosial.

Di samping itu, tidak aktif di media sosial memberimu kesempatan fokus pada hubungan pribadi ini tanpa terganggu oleh notifikasi dan pembaruan yang terus menerus. Pilihanan untuk menjaga privasi mencerminkan keinginan dalam berinteraksi dengan cara yang lebih tulus dan berarti, alih-alih terlibat dalam interaksi media sosial yang cenderung superfisial.

2. Menghargai setiap momen

Berdasarkan beebagai pengalaman, salah satu ciri yang sering terlihat pada orang-orang yang memilih guna menjaga privasi dan jarang mengunggah konten di media sosial merupakan kemampuan mereka untuk benar-benar menikmati saat ini.

Di tengah keramaian, saat semua orang sibuk merekam video atau mengambil swafoto guna dibagikan di media sosial, ada yang memilih untuk menikmati musik secara langsung. Mereka terlibat sepenuhnya dalam suasana, bernyanyi mengikuti lirik dan bergerak seolah tidak ada yang melihat.

Menyimpan ponsel bukan hanya meningkatkan pengalaman itu, tetapi juga menyadarkan betapa banyaknya hal yang terlewatkan ketika kita berupaya mendokumentasikan setiap momen secara digital. Dengan memilih hidup di saat ini alih-alih hanya mendokumentasikannya, kamu sebenarnya menjalani hidup dengan lebih utuh dan autentik.

3. Mengurangi tingkat stres

Bagi mereka yang lebih memilih menjaga privasi dan jarang aktif di media sosial, biasanya terlihat bahwa mereka mempunyai tingkat stres yang lebih rendah. Kamu tidak terbiasa terus-menerus memeriksa ponsel untuk melihat pembaruan atau mengkhawatirkan seberapa banyak orang yang menyukai unggahan terbarumu.

Ketidakhadiranmu dalam platform tersebut mungkin disalahartikan sebagai ketidakpedulian, namun sebenarnya kamu lebih memilih gaya hidup yang cenderunh santai demi menjaga kesehatan mentalmu.

4. Menghargai privasi

Orang yang memilih menjaga privasi dan jarang mengunggah di media sosial umumnya adalah pendukung privasi yang kuat. Kamu percaya bahwa tidak semua momen perlu didokumentasikan dan dibagikan kepada publik.

Beberapa hal sebaiknya tetap dirahasiakan dan hanya diketahui oleh orang-orang terdekat. Kamu juga menyadari bahwa begitu sesuatu dibagikan secara online, informasi tersebut akan tetap ada selamanya, meskipun dihapus.

Kesadaran ini membuatmu lebih berhati-hati dalam memilih apa yang dibagikan, sehingga kamu lebih suka berbagi dengan hemat. Kamu menghargai privasimu dan orang lain, serta lebih memilih untuk membagikan pengalaman dengan cara yang lebih pribadi dan berarti.

5. Tidak mencari validasi dari orang lain

Bagi mereka yang memilih menjaga privasi dan jarang mengunggah di media sosial, umumnya tidak ada kebutuhan dalam mencari validasi dari orang lain. Kamu tidak membutuhakan likes, komentar, atau shares supaya merasa puas dengan diri sendiri dan hidupmu.

Kamu memahami bahwa nilai dirimu tidak bergantung pada pendapat orang lain. Merasa puas dengan diri sendiri memberi kebebasan, karena tidak perlu membuktikan apa pun kepada orang lain. Namun, bagi sebagian orang, hal ini mungkin sulit dipahami, dan mereka bisa melihat kurangnya aktivitasmu di media sosial sebagai tanda ketidakpedulian.

6. Fokus pada empati dan pengertian

Orang-orang yang memilih menjaga privasi dan jarang memposting di media sosial biasanya memiliki empati dan pengertian yang mendalam. Kamu benar-benar peduli terhadap orang lain dan menyadari bahwa setiap manusia mempunyai perjuangannya sendiri.

Hal ini membuatmu cenderung tidak menghakimi orang berdasarkan kehadiran atau ketiadaan mereka di dunia maya. Kamu menyadari bahwa tidak semua kehidupan seindah yang terlihat di media sosial. Di balik setiap unggahan yang tampak sempurna, biasanya ada tantangan dan kesulitan yang tidak terlihat oleh publik.

7. Tidak terpengaruh oleh tren

Orang yang memilih guna menjaga privasi dan jarang mengunggah sesuatu di media sosial sering memiliki kemampuan tetap setia pada diri sendiri, terlepas dari tren yang muncul dan hilang. Kamu tidak merasa perlu ikut serta dalam setiap tantangan viral atau membeli produk terbaru hanya karena banyak orang melakukannya.

Sebaliknya, kamu lebih memilih melakukan apa yang sesuai dengan dirimu, meski itu berbeda dari pendapat umum. Kamu mungkin sering melihat tren dan berpikir bahwa itu bukan untukmu, namun kamu tidak merasa tersisih atau kurang berarti karena tidak ikut serta. Kamu percaya pada pilihanmu sendiri dan tidak merasa perlu mengikuti orang lain.

8. Menikmati misteri

Ada keistimewaan tersendiri bagi mereka yang memilih menjaga privasi dan jarang mengunggah postingan di media sosial. Mereka biasanya menikmati sedikit misteri. Ketika kehidupannya tidak sepenuhnya dipamerkan secara daring, ada elemen intrik dan rasa ingin tahu yang mengelilingi dirimu.

Kamu tidak membagikan segalanya, dan hal ini justru membuatmu lebih menarik. Ingat betapa menyenangkannya mengenal seseorang lewat percakapan dan pengalaman langsung, dibandingkan sekadar melihat profil media sosial mereka? Itu bisa menjadi tipe hubungan yang dibangun.

9. Tidak takut ketinggalan

Bagi mereka yang lebih memilih menjaga privasi dan jarang mengunggah di media sosial, FOMO atau Fear Of Missing Out bukanlah hal yang mengganggu ketenangan mereka. Kamu merasa tenang dengan pilihan yang dibuat, walau itu berarti melewatkan beberapa tren online atau acara media sosial.

Kamu menyadari bahwa tidak mungkin terlibat dalam segala hal, dan kamu merasa baik-baik saja dengan itu. Memang, kamu mungkin kehilangan beberapa meme viral atau berita terbaru, namun itu adalah harga kecil guna membayar demi menjaga ketenangan dan kesehatan mentalmu.

10. Memprioritaskan pengalaman hidup nyata

Salah satu ciri utama dari orang-orang yang memilih menjaga privasi dan jarang mengunggah di media sosial adalah mereka lebih mengutamakan pengalaman di dunia nyata daripada yang bersifat virtual. Bagimu keindahan matahari terbenam lebih terasa saat dinikmati secara langsung ketimbang melalui lensa kamera.

Sebuah hidangan terasa lebih nikmat ketika dinikmati dengan penuh perhatian, tanpa gangguan dari sesi foto di media sosial. Kamu percaya bahwa penting untuk hidup di saat ini, merasakan setiap momen dengan sepenuh hati, dan menciptakan kenangan yang abadi dalam diri, bukan hanya di platform digital.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #ciri #orang #yang #jarang #mengunggah #postingan #media #sosial #cenderung #lebih #suka #menjaga #privasi

KOMENTAR