Ini 9 Perilaku Orang yang Terbuka pada Ide dan Perspektif Baru Seiring Bertambahnya Usia Menurut Psikologi
– Berdasarkan Psikologi, sikap terbuka terhadap ide dan perspektif baru sering kali menunjukkan perilaku fleksibel serta kemampuan untuk terus belajar sepanjang hidup.
Beberapa perilaku tertentu bisa menjadi indikator bahwa seseorang semakin terbuka terhadap ide, perspektif, pandangan dan pemikiran yang berbeda, terutama seiring bertambahnya usia.
Dilansir dari Hack Spirit pada Kamis (7/11), diterangkan bahwa terdapat sembilan perilaku yang menunjukkan seseorang terbuka pada ide maupun perspektif baru seiring bertambahnya usia mereka menurut Psikologi.
1. Memiliki keinginan mencoba hal baru
Seiring bertambahnya usia, banyak orang memilih berdiam dalam zona nyaman mereka. Namun, ada sekelompok individu yang justru terus mencari pengalaman dan tantangan baru dalam hidup mereka.
Mereka tidak ragu untuk mencicipi masakan dari berbagai negara yang belum pernah dicoba, mengambil kelas tari yang sama sekali asing bagi mereka, atau mendalami topik-topik yang sebelumnya tidak pernah mereka sentuh.
Semangat eksplorasi ini bukan sekadar mencari sensasi baru, tetapi lebih kepada hasrat untuk memperluas cakrawala dan memahami dunia dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
2. Berani mengevaluasi keyakinan pribadi
Ketika masih muda, kita sering memiliki pendapat yang sangat kuat dan cenderung kaku tentang berbagai hal. Namun mereka yang berjiwa terbuka akan terus mengevaluasi keyakinan-keyakinan yang selama ini mereka pegang.
Proses evaluasi ini bukan karena mereka tidak percaya diri, melainkan karena mereka paham bahwa ada banyak perspektif yang perlu dipertimbangkan. Sebagai contoh, pandangan tentang kesuksesan yang awalnya hanya diukur dari materi dan karir, bisa berubah seiring bertambahnya pengalaman hidup.
3. Terbuka dengan teknologi
Perkembangan teknologi yang sangat cepat membuat sebagian orang, terutama generasi yang lebih tua, merasa kewalahan. Tapi kelompok yang berpikiran terbuka justru dengan antusias mempelajari aplikasi atau gadget terbaru.
Menariknya, data menunjukkan bahwa lansia adalah kelompok pengguna aplikasi kencan online yang pertumbuhannya paling pesat. Alih-alih menolak teknologi sebagai “urusan anak muda”, mereka justru memanfaatkannya untuk memperkaya kehidupan sosial mereka.
4. Mendobrak stereotip
Orang-orang yang mempertahankan keterbukaan pikiran di usia senja seringkali menantang anggapan umum dalam masyarakat. Mereka menolak pepatah “anjing tua tidak bisa diajari trik baru” dan membuktikan bahwa usia hanyalah angka.
Tidak jarang kita temui mereka mulai belajar alat musik, bahasa asing, atau bahkan memulai bisnis di usia yang tidak lagi muda. Dengan mendobrak stereotip ini, mereka tidak hanya memperluas pandangan mereka sendiri tetapi juga menginspirasi orang lain.
5. Membangun relasi yang beragam
Mereka yang tetap membuka diri selalu berusaha menjalin hubungan dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, usia, dan budaya yang berbeda. Mereka menyadari bahwa setiap individu membawa cerita dan sudut pandang unik yang bisa memperkaya wawasan mereka.
Interaksi bisa terjadi dengan rekan kerja yang lebih muda, dalam kegiatan komunitas, atau saat bepergian ke tempat baru. Jejaring sosial yang beragam ini tidak hanya membuat hidup lebih berwarna tetapi juga membuat pikiran tetap lentur dan terbuka terhadap ide-ide segar.
6. Mengembangkan sikap empati
Di tengah dunia yang penuh dengan perbedaan pendapat dan potensi konflik, sikap empati menjadi sangat berharga. Orang yang berempati memahami bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik dengan pasang surut tersendiri.
Mereka juga paham bahwa berempati tidak berarti harus setuju dengan pandangan orang lain, tapi lebih kepada menghargai perasaan, pengalaman, dan nilai-nilai yang membentuk cara pandang seseorang. Sikap ini membuat mereka mudah didekati dan membuat orang lain nyaman berbagi pikiran dengan mereka.
7. Tidak takut gagal
Ketakutan akan kegagalan seringkali membuat orang enggan mencoba hal baru. Namun, mereka yang berpikiran terbuka justru melihat kegagalan sebagai bagian dari proses pembelajaran.
Mereka berani mengambil risiko dan keluar dari zona nyaman mereka. Kegagalan tidak dilihat sebagai akhir dari segalanya, tetapi sebagai batu loncatan untuk pertumbuhan diri.
Mereka paham bahwa tidak semua usaha akan berhasil pada percobaan pertama, dan itu bukan masalah selama kita bisa mengambil pelajaran dari pengalaman tersebut.
8. Pendengar aktif
Kemampuan mendengar adalah seni yang tidak semua orang kuasai, tetapi mereka yang berpikiran terbuka menjadikannya kebiasaan. Mendengar aktif bukan sekadar menangkap kata-kata yang diucapkan, tetapi juga memahami sudut pandang pembicara, mengajukan pertanyaan yang mendalam, dan memberikan tanggapan yang bermakna. Proses ini menciptakan komunikasi dua arah yang sehat, saling menghormati, dan membuka kesempatan untuk bertukar gagasan baru.
9. Memiliki semangat belajar
Menjaga keterbukaan pikiran di usia senja tidak hanya tentang menerima ide baru, tetapi juga tentang mempertahankan hasrat untuk terus belajar. Setiap hari dilihat sebagai kesempatan untuk menambah pengetahuan, menjelajahi hal-hal baru, dan berkembang sebagai individu.
Pola pikir ini mendorong tumbuhnya rasa ingin tahu, kemampuan beradaptasi, dan kesiapan untuk menerima perubahan. Mereka yang memiliki semangat belajar akan selalu menemukan hal-hal menarik untuk dipelajari, tidak peduli berapa usia mereka.
Tag: #perilaku #orang #yang #terbuka #pada #perspektif #baru #seiring #bertambahnya #usia #menurut #psikologi