8 Kelemahan Gen Z yang Bikin Karier Mereka Stuck! Salah Satunya Selalu Ingin Work Life Balance
- Generasi Z atau yang biasa dikenal dengan Gen Z adalah sebutan untuk anak-anak yang lahir pada tahun 1997 sampai 2012.
Banyak narasi yang menyebutkan bahwa Gen Z lebih lemah daripada generasi sebelum-sebelumnya dan tidak memiliki etika yang baik.
Dalam hal karir atau pekerjaan, Gen Z juga disebut-sebut sering mengutamakan work life balance. Siapa sangka, meskipun baik untuk kesehatan mental, hal ini juga dapat menjadi kelemahan mereka.
Lebih lengkapnya, berikut ini beberapa kelemahan Gen Z yang membuat karir menjadi stuck, dilansir dari laman Coaching 2 Grow pada (6/11).
1. Tidak sabar mengerjakan tugas yang berulang-ulang
Gen Z mungkin kesulitan dengan tugas-tugas yang monoton. Mereka berkembang dalam lingkungan yang dinamis. Namun, mungkin sulit untuk tetap terlibat dalam tugas-tugas yang berulang.
2. Terdistraksi oleh teknologi
Etos kerja Gen Z sangat bergantung pada teknologi. Namun, mereka juga mungkin menghadapi gangguan dari teknologi di tempat kerja.
Akses smartphone dan media sosial dapat mengganggu fokus dan produktivitas mereka.
3. Relasi yang terbatas
Gen Z mungkin memiliki relasi profesional yang terbatas dibandingkan dengan generasi yang lebih tua. Hal ini dapat menghambat akses mereka ke peluang kerja dan bimbingan karir.
4. Ketergantungan pada teknologi
Meskipun Gen Z dianggap paling mahir soal digital, ketergantungan yang tinggi pada teknologi dapat menjadi kelemahan bagi mereka.
Hal ini dapat dilihat dari bentuk komunikasi tatap muka, pemecahan masalah, dan tantangan berpikir kritis.
5. Kurangnya pengalaman kerja profesional
Salah satu kelemahan yang mungkin dihadapi oleh individu Gen Z adalah pengalaman kerja profesional yang terbatas.
Banyak dari mereka yang baru pertama kali memasuki dunia kerja. Hal ini dapat menimbulkan tantangan dalam hal pengetahuan industri dan memahami dinamika tempat kerja.
6. Tidak sabar dalam jenjang karir
Gen Z mungkin memiliki ekspektasi yang tinggi untuk perkembangan karier. Ketidaksabaran ini dapat menyebabkan frustrasi dan ketidakpuasan jika ekspektasi mereka tidak terpenuhi.
7. Selalu ingin work life balance
Gen Z selalu mengutamakan work life balance. Namun, menyeimbangkan tuntutan pekerjaan dengan komitmen pribadi bisa menjadi tantangan tersendiri.
8. Ingin kebahagiaan dan pencapaian yang instan
Gen Z sangat menginginkan kepuasan instan. Mereka mengharapkan hasil yang cepat dan imbalan atas usaha mereka.
Ketidaksabaran ini dapat menyebabkan frustrasi jika mereka merasa hasil tidak kunjung terlihat dan tidak mendapat apresiasi.
Itulah 8 kelemahan Gen Z yang membuat mereka kesulitan menjalani pekerjaan. Dengan mengenali hal ini, para atasan bisa membuat sistem baru agar pekerjaan lebih efektif saat dikerjakan oleh Gen Z.***
Tag: #kelemahan #yang #bikin #karier #mereka #stuck #salah #satunya #selalu #ingin #work #life #balance