Membuat Bahagia Sekarang Tapi Merugikan Masa Depan: 8 Kebiasaan yang Harus Diwaspadai Menurut Psikologi
Ilustrasi orang yang memprioritaskan uang. (Freepik)
20:14
5 November 2024

Membuat Bahagia Sekarang Tapi Merugikan Masa Depan: 8 Kebiasaan yang Harus Diwaspadai Menurut Psikologi

 


JawaPos.Com - Ada kalanya dalam hidup, kita melakukan hal-hal yang terasa begitu menyenangkan dan memuaskan di saat itu juga.

Mungkin itu memberi perasaan aman, tenang, atau bahagia yang kita dambakan setelah menjalani hari yang berat.

Namun tak semua yang terlihat indah dan memuaskan di awal memiliki dampak positif dalam jangka panjang.

Bahkan sebagian kebiasaan yang terasa baik ini justru membawa kita pada kerugian atau masalah yang lebih dalam seiring berjalannya waktu.

Dari pandangan psikologi, ada kebiasaan tertentu yang mungkin tidak kita sadari merugikan kesehatan mental, hubungan sosial, bahkan kesejahteraan hidup kita di masa depan.

Mengenali dan memahami hal-hal ini bisa membantu kita menghindari jebakan-jebakan kenyamanan sesaat dan fokus pada kesejahteraan jangka panjang yang lebih berarti.

Dilansir dari Yourtango.com, inilah tujuh hal yang tampak menyenangkan dalam jangka pendek namun bisa membahayakan dalam jangka panjang.

1. Terlalu Terobsesi pada Diri Sendiri

Terobsesi pada diri sendiri atau egoisme seringkali memberikan perasaan aman dan percaya diri.

Kita merasa bahwa fokus pada diri sendiri akan membantu mencapai tujuan dan kebahagiaan pribadi.

Namun psikologi menunjukkan bahwa orang yang terlalu fokus pada diri sendiri seringkali kesulitan menjalin hubungan yang bermakna dengan orang lain.

Mereka cenderung merasakan kekosongan karena kurangnya empati dan koneksi sosial yang sejati.

Pada akhirnya, obsesi diri ini bisa mengisolasi kita dan merugikan kesejahteraan emosional kita dalam jangka panjang.

2. Mengejar Uang dan Harta Benda

Uang memang penting untuk memenuhi kebutuhan hidup, namun ketika kita terlalu fokus mengejarnya sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan, hal ini bisa membawa dampak negatif.

Mengejar uang berlebihan membuat kita sering kali melupakan hal-hal yang lebih bermakna, seperti hubungan dengan keluarga, teman, dan waktu untuk diri sendiri.

Meski awalnya terlihat memuaskan, kebiasaan ini dapat membuat kita merasa hampa di kemudian hari, sebab kebahagiaan sejati tidak dapat dibeli dengan materi.

3. Terburu-Buru dalam Setiap Hal

Dalam dunia yang serba cepat ini, terburu-buru kerap kali terasa seperti langkah cerdas untuk mencapai lebih banyak dalam waktu singkat.

Namun terburu-buru juga membuat kita kehilangan kualitas dari apa yang kita lakukan.

Psikologi menunjukkan bahwa ketika kita selalu terburu-buru, kita cenderung melewatkan momen-momen penting, membuat keputusan yang kurang bijak, dan sering kali mengalami tingkat stres yang tinggi.

Dalam jangka panjang, terburu-buru dapat mengurangi kualitas hidup dan membawa dampak buruk pada kesehatan mental serta fisik kita.

4. Mengutamakan Hasil Daripada Proses

Mengutamakan hasil akhir kadang memberikan kepuasan instan karena kita berfokus pada apa yang akan kita capai, bukan perjalanan yang kita lalui.

Namun, psikologi menunjukkan bahwa terlalu fokus pada tujuan bisa membuat kita merasa kurang bahagia dan kurang menikmati proses hidup.

Ketika kita hanya mengejar hasil, kita sering kali kehilangan apresiasi terhadap langkah-langkah kecil dan momen berharga yang sebenarnya membentuk hidup kita.

Sebaliknya, menikmati proses bisa memberikan kepuasan yang lebih mendalam dan tahan lama.

5. Mengabaikan Kata Hati Anda

Kadang-kadang, kita memilih untuk mengabaikan intuisi atau kata hati kita demi keputusan yang terlihat lebih logis atau rasional.

Meski awalnya terasa seperti langkah yang baik, mengabaikan kata hati dapat membawa kita pada penyesalan.

Kata hati sering kali merupakan panduan yang membantu kita tetap jujur pada diri sendiri.

Dalam jangka panjang, terus-menerus mengabaikan intuisi bisa menghilangkan kepercayaan diri kita dan membuat kita merasa terjebak dalam keputusan yang salah.

6. Bekerja di Luar Zona Jenius Anda

Banyak dari kita merasa perlu melakukan pekerjaan yang mungkin tidak benar-benar kita sukai demi mendapatkan penghasilan atau karena tekanan sosial.

Awalnya mungkin terasa baik karena kita mengikuti arus dan mendapat pengakuan.

Namun bekerja di luar zona jenius atau minat sejati dapat menguras energi dan motivasi kita.

Psikologi menyarankan bahwa dalam jangka panjang, pekerjaan yang tidak sejalan dengan minat kita bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan kebahagiaan kita, membuat kita merasa kurang bersemangat dan produktif.

7. Tidak Menghormati Nilai-Nilai Inti Anda

Kadang-kadang kita memilih untuk melanggar nilai-nilai pribadi demi mendapatkan penerimaan atau pengakuan dari orang lain.

Awalnya ini mungkin memberikan rasa nyaman atau kepuasan karena kita merasa diterima.

Namun psikologi menunjukkan bahwa melanggar nilai-nilai inti kita dapat merusak kesejahteraan emosional dalam jangka panjang.

Hidup yang tidak selaras dengan prinsip diri akan membuat kita merasa tidak autentik dan dapat mengarah pada perasaan hampa atau ketidakpuasan yang mendalam.

***

 

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #membuat #bahagia #sekarang #tapi #merugikan #masa #depan #kebiasaanyang #harus #diwaspadai #menurut #psikologi

KOMENTAR