Jika Anda Ingin Menjadi Orang yang Lebih Bahagia, Berhentilah Mengatakan ''Ya'' untuk 10 Hal Ini Menurut Psikologi
- Kita semua ingin merasa bahagia dan puas dengan hidup yang kita jalani.
Namun, kebahagiaan sering kali bukan soal mencapai hal-hal tertentu atau memiliki barang tertentu, melainkan lebih kepada bagaimana kita mengelola diri kita sendiri, apa yang kita prioritaskan, dan keputusan-keputusan kecil yang kita ambil setiap hari.
Salah satu cara efektif untuk meraih kebahagiaan adalah dengan belajar berkata “tidak” pada hal-hal yang tidak benar-benar memberikan manfaat atau malah menguras energi dan kebahagiaan kita.
Dilansir dari Geediting pada Senin (4/11), terdapat 10 hal yang perlu Anda hindari untuk mengatakan "ya" jika ingin menjadi orang yang lebih bahagia.
1. Mengiyakan Permintaan Orang Lain Tanpa Pikir Panjang
Sering kali kita merasa tidak enak hati untuk menolak permintaan orang lain, terutama jika mereka orang dekat.
Namun, mengiyakan terlalu banyak permintaan bisa membuat kita kehilangan waktu dan energi untuk diri sendiri.
Belajarlah untuk menimbang apakah permintaan tersebut memang penting dan sesuai dengan prioritas Anda saat ini.
Ingatlah bahwa berkata "tidak" bukanlah tindakan egois, tetapi sebuah cara untuk menjaga keseimbangan hidup.
2. Setuju dengan Pendapat yang Tidak Sejalan dengan Nilai Anda
Terkadang, kita merasa perlu untuk setuju dengan pendapat atau nilai yang sebenarnya tidak sejalan dengan diri kita hanya demi menjaga perasaan orang lain.
Ini bisa terjadi di lingkungan kerja, dalam pertemanan, atau bahkan di keluarga.
Padahal, kebahagiaan akan lebih mudah didapatkan jika kita jujur terhadap diri sendiri dan tetap berpegang pada nilai-nilai yang kita yakini.
3. Menerima Kritik yang Tidak Membangun
Kritik memang bisa menjadi sumber pembelajaran, tapi tidak semua kritik bermanfaat.
Kritik yang tidak membangun atau datang dari orang-orang yang hanya ingin menjatuhkan kita bisa merusak rasa percaya diri dan kebahagiaan kita.
Berhentilah mengiyakan kritik yang tidak membangun; pilihlah untuk hanya menerima masukan yang membangun dan berasal dari orang-orang yang memang peduli akan perkembangan diri Anda.
4. Mengiyakan Tuntutan untuk Selalu "Sempurna"
Perfeksionisme sering kali menjebak kita dalam siklus kerja tanpa henti dan perasaan tidak pernah cukup.
Kehidupan yang bahagia bukanlah tentang mencapai kesempurnaan, tetapi tentang menerima kekurangan diri dan belajar dari setiap pengalaman.
Setop menuntut diri sendiri untuk selalu sempurna; belajarlah untuk menikmati proses, sekalipun hasilnya tidak selalu ideal.
5. Menyetujui Hubungan atau Pertemanan yang Menguras Energi
Hubungan yang sehat adalah hubungan yang saling mendukung dan membuat kedua belah pihak merasa bahagia.
Jika Anda memiliki hubungan atau pertemanan yang terasa berat dan hanya membuat Anda stres, pertimbangkan untuk mengurangi interaksi atau menjauh.
Mengatakan "tidak" pada hubungan yang tidak sehat akan membuat Anda merasa lebih tenang dan fokus pada hal-hal yang benar-benar berarti.
6. Berkata "Ya" pada Kegiatan yang Menguras Waktu dan Energi
Tidak semua kegiatan membawa dampak positif bagi kita. Kegiatan yang monoton, terlalu menguras energi, atau yang tidak sejalan dengan tujuan kita mungkin saja hanya akan menambah beban pikiran.
Mulailah mempertimbangkan untuk hanya terlibat dalam kegiatan yang membuat Anda merasa bersemangat dan memberikan dampak baik pada kesehatan mental dan fisik Anda.
7. Mengiyakan Tuntutan untuk Selalu Terhubung
Di era digital ini, kita sering merasa harus selalu tersedia atau merespons setiap pesan dan notifikasi yang masuk.
Namun, kebutuhan untuk selalu terhubung bisa membuat kita kehilangan waktu berharga untuk diri sendiri.
Kebahagiaan justru lebih mudah dicapai ketika kita berani mengatakan “tidak” pada tuntutan untuk selalu aktif, dan sesekali memutuskan untuk me-time atau offline.
8. Mengiyakan Keinginan untuk Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Salah satu penyebab utama ketidakbahagiaan adalah kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain, baik dalam hal karier, keuangan, penampilan, maupun gaya hidup.
Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik, dan membandingkan diri hanya akan membuat Anda merasa kurang puas.
Alih-alih terus membandingkan diri, fokuslah pada pencapaian Anda sendiri dan langkah-langkah kecil yang membawa Anda lebih dekat pada tujuan Anda.
9. Mengatakan "Ya" pada Keraguan dan Rasa Takut yang Menghambat
Ketakutan akan kegagalan atau rasa ragu sering kali menjadi penghalang utama untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan.
Meskipun wajar untuk merasa takut, jangan biarkan perasaan tersebut mendikte hidup Anda.
Cobalah melatih diri untuk mengambil risiko yang terukur dan keluar dari zona nyaman agar bisa meraih lebih banyak peluang dan kebahagiaan.
10. Berkata "Ya" untuk Terus Menyalahkan Diri Sendiri
Kita semua pernah melakukan kesalahan, namun terus-menerus menyalahkan diri sendiri tidak akan mengubah masa lalu atau membawa kebahagiaan.
Berhenti menyalahkan diri adalah langkah penting dalam menerima diri dan melanjutkan hidup.
Alih-alih berfokus pada kesalahan, pilihlah untuk belajar darinya dan lihat sisi positif dari setiap pengalaman yang ada.
Kesimpulan
Mencapai kebahagiaan bukanlah tentang menambah hal-hal tertentu dalam hidup, tetapi sering kali tentang melepaskan dan mengurangi hal-hal yang tidak perlu.
Dengan berani mengatakan "tidak" pada hal-hal yang menguras energi dan mengganggu keseimbangan hidup, Anda bisa lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan membahagiakan.
Mulailah dari sekarang untuk berani mengatakan "tidak" pada 10 hal di atas, dan rasakan perbedaan positif yang akan Anda alami dalam hidup.
Tag: #jika #anda #ingin #menjadi #orang #yang #lebih #bahagia #berhentilah #mengatakan #untuk #menurut #psikologi