



Telor Ayam, Telur Bebek, atau Telur Puyuh, Mana yang Lebih Baik Untuk Asupan Bayi Saat MPASI?
Memasuki fase MPASI, tentunya para orang tua akan memberikan asupan yang terbaik untuk si kecil.
Namun tak sedikit orang tua masih merasa kesulitan dalam menentukan asupan MPASI yang terbaik, pasalnya setiap anak memiliki perbedaan akan kebutuhan nutrisinya.
Begitu pula dengan beragam pilihan telur yang terdapat di pasaran, mulai dari telur ayam, telur bebek, dan telur puyuh.
Meski ketiganya dinilai baik untuk tubuh, namun terdapat perbedaan kandungan nutrisi yang perlu diperhatikan.
Dikutip dari Alodokter, berikut perbedaan kandungan nutrisi yang terdapat di dalam telur ayam, telur bebek, dan telur puyuh.
1. Telur ayam
Telur ayam merupakan jenis telur yang paling sering dikonsumsi oleh banyak orang. Telur ayam yang ada di pasaran biasanya terbagi menjadi dua jenis, yaitu telur ayam negeri dan telur ayam kampung.
Dalam setiap 100 gram telur ayam atau sekitar dua butir telur, kira-kira mengandung beragam nutrisi berikut:
Kalori: 148 kalori
Lemak: 11 gram
Protein: 12 gram
Sodium: 142 miligram
Kolin: 251 miligram
Kalsium: 86 miligram
Kalium: 118 miligram
Fosfor: 258 miligram
Untuk kandungan nutrisi telur ayam kampung tidak berbeda jauh dengan telur ayam negeri.
Namun, pada telur ayam kampung diketahui memiliki kandungan yang lebih tinggi untuk vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan omega-3 dibandingkan dengan telur ayam negeri.
2. Telur bebek
Telur bebek memiliki warna biru kehijauan dan berukuran lebih besar dibandingkan dengan telur ayam dan telur puyuh. Berikut adalah perkiraan kandungan nutrisi dalam 100 gram telur bebek:
Kalori: 185 kalori
Lemak: 14 gram
Protein: 13 gram
Kalsium: 64 miligram
Kalium: 146 miligram
Kolin: 263 miligram
3. Telur puyuh
Telur puyuh memiliki cangkang berwarna cream dengan bercak coklat dan hitam. Berbeda dari telur ayam dan telur bebek, telur puyuh memiliki ukuran yang jauh lebih kecil.
Meskipun berukuran paling kecil, telur puyuh juga kaya akan nutrisi. Dalam setiap 100 gram telur puyuh atau sekitar sepuluh butir telur puyuh mengandung nutrisi sebagai berikut:
Kalori: 158 kalori
Lemak: 7 gram
Protein: 13 gram
Sodium: 141 miligram
Kalsium: 65 miligram
Kalium: 11 miligram
Selain itu, telur puyuh juga kaya akan antioksidan yang berfungsi untuk menangkal radikal bebas, memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, dan dipercaya mampu mengatasi gejala alergi.
Memiliki kandungan yang sama-sama baik untuk tumbuh kembang si kecil namun nutrisi pada setiap telur berbeda-beda.
Lantas, telur manakah yang terbaik untuk MPASI? Jika dibandingkan nilai nutrisinya, telur bebek memiliki kandungan protein dan kolin yang lebih tinggi.
Protein dibutuhkan si kecil dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Kolin sendiri sangat penting untuk kesehatan mata dan perkembangan otak anak.
Oleh sebab itu, telur bebek lebih cocok dijadikan MPASI bagi bayi yang sedang mengejar berat badan ideal atau bayi yang lahir secara prematur.
Dilansir dari Klikdokter, dr. Irma Rismayanty menuturkan, pemberian telur bebek untuk MPASI bukanlah hal yang dilarang oleh medis.
Bila bayi tidak mengalami alergi, kuning maupun putih telur dapat diberikan saat si kecil berusia enam bulan.
Telur puyuh sendiri lebih cocok untuk bayi yang berisiko mengalami alergi ataupun sering sakit. Hal ini disebabkan oleh kandungan antioksidan pada telur puyuh yang dapat melindungi jaringan tubuh dari kerusakan serta mampu meringankan gejala alergi.
Meskipun kadar protein pada telur ayam tidak setinggi dengan telur bebek dan telur puyuh, bukan berarti tidak memiliki manfaat.
Telur ayam tetaplah sumber protein yang baik bagi si kecil, selain itu telur ayam lebih mudah ditemui di pasaran dan harganya yang relatif lebih murah dibandingkan kedua telur yang lainnya.
Ketiga telur tersebut sangat baik dan boleh diberikan saat bayi memasuki fase MPASI atau usia enam bulan. Meskipun baik, perlu diperhatikan juga takaran pemberian telur pada si kecil.
Pada telur ayam dan telur bebek, cukup berikan sepertiga butir untuk sekali makan, sedangkan untuk telur puyuh cukup berikan satu sampai dua butir dalam sekali sajian.
Tak hanya takaran penyajian, tingkat kematangan telur tersebut juga penting diperhatikan. Pasalnya telur yang setengah matang bisa mengandung bakteri salmonella yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
Selain itu para orang tua juga harus mengamati kondisi kesehatan si kecil setelah mengkonsumsi telur.
Bila si kecil mengalami mata berair, bibir bengkak, ruam merah di kulit, atau hidung gatal dan berair setelah makan telur, segera periksakan ke dokter. Kondisi tersebut bisa jadi menandakan reaksi alergi.
Tag: #telor #ayam #telur #bebek #atau #telur #puyuh #mana #yang #lebih #baik #untuk #asupan #bayi #saat #mpasi