Menurut Psikologi, Orang-orang Cerdas Ternyata Lebih Rentan dengan Rasa Malu yang Membuat Mereka Tertekan dan Kesepian, Bagaimana Bisa?
Ilustrasi orang cerdas yang rentan dengan rasa malu dan kesepian. (Freepik)
19:34
16 Oktober 2024

Menurut Psikologi, Orang-orang Cerdas Ternyata Lebih Rentan dengan Rasa Malu yang Membuat Mereka Tertekan dan Kesepian, Bagaimana Bisa?

 

JawaPos.Com - Orang-orang dengan kecerdasan tinggi sering kali dihadapkan pada tantangan emosional yang lebih dalam daripada yang tampak di permukaan. 

Salah satu emosi kompleks yang sering dialami oleh mereka adalah rasa malu, yang ternyata bukan hanya membuat mereka merasa terisolasi, tetapi juga dapat menimbulkan tekanan psikologis yang mendalam.

Rasa malu tidak hanya berhubungan dengan ketidaknyamanan sosial; pada beberapa orang, termasuk mereka yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata, rasa malu dapat mengarah pada kesepian dan perasaan keterasingan dari lingkungan sosial.

Dikutip dari Yourtango.com, menurut Asosiasi Psikologi Amerika, rasa malu adalah "emosi yang sangat tidak menyenangkan dan disadari."   Rasa malu sering kali diiringi oleh keinginan untuk menarik diri dari interaksi sosial. Penarikan diri ini dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis dan mengganggu hubungan interpersonal seseorang.    Rasa malu juga dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Ada rasa malu yang bersifat sementara, yang umumnya tidak berdampak signifikan pada kehidupan seseorang, dan rasa malu yang bersifat kronis, yang lebih mendalam dan dapat mempengaruhi citra diri seseorang dalam jangka panjang.

Bagi orang yang sangat cerdas, rasa malu yang bersifat kronis seringkali menjadi masalah yang lebih kompleks. 

Mereka mungkin merasa berbeda atau terasing dari orang lain, meskipun secara intelektual mereka merasa lebih unggul. 

Kondisi ini bisa menciptakan lingkaran setan di mana rasa malu menyebabkan isolasi sosial, yang pada akhirnya memperburuk rasa kesepian.

Rasa Malu dan Kesepian pada Orang Cerdas

Rasa malu yang dialami oleh orang-orang dengan kecerdasan tinggi sering kali mempengaruhi cara mereka memandang diri sendiri dan berinteraksi dengan orang lain. 

Seorang pelatih sistem saraf, Dana Doswell, menjelaskan bahwa individu yang cerdas namun memiliki rasa malu yang terinternalisasi dapat mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan sosial. 

Mereka mungkin merasa lebih pintar atau unggul dibandingkan orang lain, tetapi di sisi lain, mereka juga merasa ada sesuatu yang salah dengan diri mereka. Perasaan ini dapat mengisolasi mereka dari lingkungan sosial dan menimbulkan kesepian yang mendalam.

Doswell juga menyebut bahwa ada dua jenis utama rasa malu yang dapat dialami seseorang yaitu rasa malu eksplisit dan rasa malu implisit.

Rasa malu eksplisit adalah rasa malu yang jelas dan terlihat. Ini bisa berupa perundungan, pelecehan verbal, atau tindakan yang memalukan secara terbuka.

Contohnya, seseorang yang dipermalukan di depan umum mungkin akan merasakan rasa malu yang eksplisit ini.

Sebaliknya, rasa malu implisit lebih sulit dikenali karena sifatnya yang tersirat. Rasa malu ini tidak datang dari tindakan atau kata-kata yang jelas memalukan, melainkan dari isyarat non-verbal seperti bahasa tubuh, nada suara, atau ekspresi wajah orang lain. 

Individu dengan rasa malu implisit sering kali mempelajari batas-batas sosial melalui pengalaman ini dan secara tidak sadar menginternalisasi apa yang dianggap memalukan oleh masyarakat.

Mengapa Orang Cerdas Rentan Terhadap Rasa Malu?

Kecerdasan yang tinggi sering kali membuat seseorang lebih peka terhadap reaksi sosial dan evaluasi dari orang lain. 

Orang-orang dengan tingkat intelektual yang lebih tinggi cenderung lebih kritis terhadap diri sendiri dan lebih sadar akan standar sosial yang berlaku. 

Ketika mereka merasa tidak dapat memenuhi harapan sosial, rasa malu mulai muncul, baik dalam bentuk eksplisit maupun implisit.

Selain itu, mereka yang cerdas sering kali menemukan diri mereka berbeda dari orang lain. 

Perasaan "berbeda" ini bisa membuat mereka merasa tidak cocok atau tidak diterima dalam kelompok sosial tertentu. 

Mereka mungkin merasa bahwa minat atau pandangan mereka tidak dipahami oleh orang lain, yang kemudian memperkuat rasa malu dan isolasi.

Dampak Psikologis dari Rasa Malu yang Kronis

Rasa malu yang bersifat kronis dapat menyebabkan berbagai masalah psikologis, termasuk kecemasan sosial, depresi, dan rendahnya harga diri. 

Individu yang mengalami rasa malu kronis sering kali menarik diri dari interaksi sosial karena takut akan penilaian atau penolakan. 

Ini pada akhirnya menciptakan lingkaran setan di mana isolasi sosial memperburuk rasa kesepian dan rasa malu, yang pada gilirannya semakin mengisolasi individu tersebut.

Rasa malu juga dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan profesional seseorang. 

Orang yang merasa malu mungkin enggan untuk mengambil risiko, baik dalam hal karier, hubungan, maupun kehidupan sosial. 

Mereka mungkin merasa tidak pantas mendapatkan kesuksesan atau kebahagiaan, dan hal ini dapat membatasi potensi mereka untuk berkembang.

Mengatasi Rasa Malu: Langkah Awal

Mengatasi rasa malu, terutama yang bersifat kronis, memerlukan kesadaran diri dan pemahaman yang mendalam tentang akar dari rasa malu itu sendiri. 

Seperti yang dijelaskan oleh Doswell, salah satu cara untuk mulai melepaskan diri dari rasa malu adalah dengan menyadari perasaan ini secara sadar. 

Ia menyarankan agar kita “memetakan” rasa malu yang kita alami, baik yang eksplisit maupun yang implisit, untuk memahami dari mana rasa malu ini berasal.

Proses ini melibatkan pengenalan akan keyakinan atau pandangan negatif tentang diri sendiri yang telah terinternalisasi. Dengan mengenali dan menghadapi keyakinan ini, seseorang dapat mulai melepaskan beban emosional yang telah lama mereka pikul. 

Doswell juga menekankan pentingnya membawa apa yang ada di alam bawah sadar ke permukaan, sehingga kita dapat lebih sadar akan perasaan kita dan bagaimana perasaan tersebut mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan dunia.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #menurut #psikologi #orang #orang #cerdas #ternyata #lebih #rentan #dengan #rasa #malu #yang #membuat #mereka #tertekan #kesepian #bagaimana #bisa

KOMENTAR