Rambut Rontok Bisa Bersifat Sementara, Ketahui Kapan Perlu ke Dokter
- Rambut rontok sering kali memunculkan rasa khawatir, terlebih ketika jumlahnya terasa lebih banyak dari biasanya. Tak sedikit orang langsung mengaitkannya dengan masalah serius pada rambut atau kulit kepala.
Padahal, tidak semua kerontokan menandakan kondisi yang berbahaya. Dalam banyak kasus, rambut rontok justru bersifat sementara dan dapat membaik dengan perawatan yang tepat.
Rambut rontok sementara karena stres
Menurut dr. M. Akbar Wedyadhana SPKK., salah satu jenis kerontokan yang cukup sering terjadi adalah telogen effluvium, yakni kerontokan rambut yang muncul akibat stres atau gangguan tertentu pada tubuh.
“Memang sebenarnya ada yang namanya kondisi telogen effluvium, jadi itu kan kondisi-kondisi yang memang menyebabkan stres akut pada kulit kepala,” jelasnya.
Ia mencontohkan, pada masa pandemi Covid-19, banyak pasien datang dengan keluhan rambut rontok karena stres.
“Misalnya kalau kemarin zaman Covid itu banyak pasien berobat, habis Covid rambutnya rontok,” ujarnya.
Lebih dari itu, kondisi lain seperti sakit, menopause, atau penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat memicu kerontokan serupa.
Biasanya membaik dengan perawatan sederhana
Tak perlu khawatir, kerontokan akibat telogen effluvium umumnya bersifat sementara. Rambut dapat tumbuh kembali seiring waktu, asalkan pemicunya sudah teratasi.
“Itu (rambut rontok karena stres) biasanya bersifat sementara,” ujar dr. Dhana.
Berdasarkan pengalaman praktiknya, dr. Dhana menyebut bahwa perawatan sederhana sudah cukup membantu memperbaiki kondisi tersebut.
“Biasanya dengan suplemen aja, terus kita memilih scalp care, misalnya ganti sampo segala macam, itu udah cukup membantu,” jelasnya.
Artinya, kerontokan tidak selalu membutuhkan tindakan medis yang kompleks, terutama jika terjadi saat atau setelah tubuh mengalami stres.
Waspadai jika kerontokan tak kunjung berhenti
Kendati demikian, dr. Dhana mengingatkan bahwa rambut rontok yang berlangsung terus-menerus tidak boleh diabaikan.
Jika kerontokan rambut tak kunjung membaik meski sudah mencoba perawatan sendiri, pemeriksaan ke dokter tetap disarankan.
“Tapi kalau ternyata hair fall-nya masih terus-terusan, memang harus berobat ke dokter SPDVE,” saran dr. Dhana.
Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui penyebab pasti kerontokan karena kondisi kulit kepala masing-masing individu bisa sangat beragam.
“Untuk dilihat diagnosis kulit kepala ini kan macam-macam, kondisinya apa,” jelas dr. Dhana.
Kerontokan berkaitan dengan masalah kulit kepala
Adapun dr. Dhana menekankan bahwa tidak semua kerontokan rambut dipicu oleh stres atau sakit. Pada kondisi tertentu, masalah pada kulit kepala justru menjadi penyebab utama.
Masalah seperti ketombe berat, peradangan, atau infeksi kulit kepala memerlukan penanganan yang berbeda dan tidak bisa disamakan dengan kerontokan sementara.
Dengan demikian, kerontokan rambut tidak selalu menandakan masalah serius. Pada kondisi tertentu, seperti setelah sakit atau mengalami stres berat, rambut rontok bisa terjadi sementara dan berangsur membaik seiring waktu.
Selain itu, kondisi kesehatan kulit kepala juga perlu diperhatikan karena bisa menjadi pemicu kerontokan rambut. Namun, jika kerontokan berlangsung lama, kondisi tersebut sebaiknya tidak diabaikan.
Konsultasi ke dokter dapat membantu memastikan penyebabnya dan menentukan perawatan yang sesuai sejak awal.
Tag: #rambut #rontok #bisa #bersifat #sementara #ketahui #kapan #perlu #dokter