Kolaborasi Strategis Ini Buka Peluang Emas bagi Generasi Muda di Industri Desain Chip
-
- Industri semikonduktor kian penting secara global dan menuntut negara menyiapkan talenta muda yang siap bersaing.
- Indonesia masih menghadapi kekurangan talenta desain chip sehingga penguatan kapasitas nasional menjadi kebutuhan mendesak.
- Kerja sama Universitas Prasetiya Mulya–ICDEC dengan High Tech NL membuka akses bagi anak muda Indonesia untuk belajar, riset, dan berinovasi di ekosistem teknologi kelas dunia.
Di era digital, semikonduktor menjadi fondasi berbagai teknologi modern. Laporan Semiconductor Industry Association (SIA) mencatat bahwa pada tahun 2023, peran industri semikonduktor terus berkembang; chip kini melekat pada hampir seluruh teknologi penting sehari-hari—dari ponsel hingga kendaraan listrik—dan menentukan arah inovasi masa depan.
Lebih dari 1 triliun chip terjual secara global sepanjang tahun lalu. Angka ini tidak hanya menandakan besarnya skala industri, tetapi juga memperjelas bahwa masa depan ekonomi digital sangat ditentukan oleh kemampuan negara menyiapkan generasi muda yang mampu menguasai teknologi semikonduktor.
Sebagai teknologi frontier, industri semikonduktor tengah memasuki fase akselerasi cepat, didorong oleh AI, Internet of Things (IoT), dan automasi industri.
Kunci untuk dapat bersaing dalam lanskap ini terletak pada talenta yang memiliki keahlian desain chip, kemampuan riset, serta akses pada ekosistem teknologi tingkat lanjut, kompetensi yang hingga kini masih menjadi tantangan besar di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.
Perbesarindustri semikonduktor. (Dok. Istimewa)Karena itu, penguatan kapasitas nasional menjadi agenda mendesak agar anak muda Indonesia tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga mampu tampil sebagai innovator yang berperan dalam rantai nilai global yang semakin kompetitif.
Menjawab kebutuhan tersebut, Fakultas Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematika (STEM) Universitas Prasetiya Mulya melalui konsorsium Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDEC) resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) strategis dengan High Tech NL, asosiasi teknologi canggih terkemuka di Belanda.
Penandatanganan yang berlangsung dalam Forum Semicon di Munich, Jerman (19/11), menjadi momentum krusial untuk memperkuat ekosistem semikonduktor Indonesia, mulai dari pengembangan talenta, peningkatan kapasitas SDM high tech, hingga perluasan akses terhadap teknologi desain dan prototyping chip kelas dunia.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Permata Nur M.R., Ph.D., Dekan Fakultas STEM Universitas Prasetiya Mulya sekaligus Vice Chairman ICDEC.
High Tech NL diwakili oleh Eric-Mark Huitema, Director High Tech NL, dengan dukungan jejaring industri teknologi Belanda yang meliputi semikonduktor, AI, sistem cerdas, dan teknologi elektronik industri. Perwakilan KBRI Jerman turut menyaksikan penandatanganan tersebut.
Melalui MoU ini, kedua pihak berkomitmen memperkuat kolaborasi strategis dalam pengembangan talenta desain chip, penguatan riset dan inovasi lokal, serta pembangunan ekosistem teknologi yang berdaya saing global. Ruang lingkup kerja sama mencakup penguatan akses pasar, pembangunan ekosistem bersama, inisiasi riset strategis, serta fasilitasi penggunaan fasilitas industri Belanda untuk desain, prototyping, dan pengujian chip.
“Kolaborasi dengan High Tech NL memberi Indonesia peluang nyata untuk masuk lebih dalam ke rantai nilai global semikonduktor. Ini adalah momentum penting bagi penguatan kapasitas talenta dan teknologi nasional. Dukungan berkelanjutan dari Pemerintah Republik Indonesia sangatlah krusial, " ujar Permata Nur dalam keterangannya.
Sementara Eric-Mark Huitema menambahkan, “Kami percaya Indonesia memiliki potensi besar. Melalui kerja sama ini, kami ingin menghadirkan koneksi industri dan berbagi pengalaman, sehingga kita dapat tumbuh bersama dalam ekosistem teknologi canggih dunia.”
Kolaborasi ini juga diperkuat oleh pembentukan Joint Steering Committee (JSC) serta working group tematik seperti IC Design, MPW/Prototyping, Talent Development, Product Prototyping, dan Market Development—struktur yang dirancang untuk memastikan bahwa transfer pengetahuan dan peningkatan kapasitas benar-benar berdampak pada generasi talenta Indonesia.
Dengan penandatanganan MoU ini, Universitas Prasetiya Mulya melalui Fakultas STEM dan ICDEC menegaskan komitmennya untuk membangun kedaulatan teknologi Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan menjadi batu loncatan bagi lahirnya generasi baru insinyur dan inovator Indonesia yang mampu bersaing di panggung internasional dan berperan aktif dalam masa depan industri semikonduktor global.
Tag: #kolaborasi #strategis #buka #peluang #emas #bagi #generasi #muda #industri #desain #chip