Beras Kencur sampai Pahitan, Ini Manfaat Jamu yang Sedang Digandrungi Gen Z
Beras kencur merupakan salah satu minuman tradisional atau yang banyak disebut jamu oleh masyarakat.(canva.com)
09:10
23 November 2025

Beras Kencur sampai Pahitan, Ini Manfaat Jamu yang Sedang Digandrungi Gen Z

  Belakangan ini media sosial, terutama TikTok, dipenuhi video Gen Z yang membeli hingga memesan jamu dengan gaya yang kreatif dan jenaka.

Mereka ramai membuat konten jenaka bertajuk "info party jamu".

Tak lagi identik sebagai minuman tradisional yang diminum orang tua, jamu kini tampil sebagai bagian dari gaya hidup sehat Gen Z.

Menurut Ketua Umum PDPOTJI, DR. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si (Herbal), fenomena ini mencerminkan kesadaran baru anak muda terhadap kesehatan sekaligus ketertarikan mereka pada kearifan lokal.

"Gen Z mulai sadar sehat dan tertarik menggali budaya herbal Indonesia. Mereka kreatif, suka hal anti-mainstream, dan melihat jamu sebagai alternatif minuman kekinian yang lebih sehat," ujar dr. Inggrid saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/11/2025).

Ia menambahkan bahwa jamu bahkan mulai dianggap sebagai opsi pengganti kopi atau minuman manis populer seperti boba.

Misalnya, jamu pahitan disebut-sebut sebagai americano versi herbal, sedangkan beras kencur menjadi pilihan minuman manis yang lebih sehat karena kandungan herbalnya.

Manfaat jamu yang populer di kalangan Gen Z

Fenomena ini juga membuat beberapa jenis jamu kembali naik daun. Berikut manfaatnya menurut dr. Inggrid Tania:

1. Beras kencur

Jamu beras kencur banyak diminati karena rasanya yang manis dan menyegarkan, sekaligus memberikan manfaat untuk meredakan pegal-pegal ringan, membantu melegakan batuk, memberikan efek relaksasi tubuh.

Beras kencur juga dapat menjadi alternatif minuman manis yang lebih sehat bila penggunaan gula dibatasi.

2. Kunyit asam

Kunyit asam dikenal sebagai jamu yang menyegarkan dan baik untuk pencernaan.

Pada perempuan, minuman ini membantu meredakan nyeri menjelang menstruasi (PMS).

Namun, laki-laki juga dapat mengonsumsinya karena manfaat utamanya tidak terkait hormon tertentu.

3. Jamu pahitan (sambiloto–brotowali)

Jamu ini kini populer di TikTok karena dianggap sebagai "minuman pahit sehat" yang multifungsi.

Manfaatnya antara lain memperbaiki pencernaan, mengurangi gatal pada kulit, membantu mengurangi bau badan, meningkatkan imunitas, menormalkan gula darah, memperbaiki selera makan.

4. Cabai puyang

Jika pegal atau nyeri tubuh terasa cukup berat, dr. Inggrid menyarankan jamu cabai puyang yang berbahan cabai jawa dan lempuyang.

Jamu ini efektif untuk meredakan pegal berat, membantu, menenangkan tubuh setelah aktivitas fisik intens

Amankah minum jamu setiap hari?

Menurut dr. Inggrid, jamu segar memiliki profil keamanan yang mirip jus buah: bahan-bahannya dapat bervariasi mengikuti selera, dan secara umum tetap aman.

Namun ada batas konsumsi yang sebaiknya diperhatikan. Untuk menjaga kesehatan: 1–2 gelas per hari
Untuk mengatasi keluhan tertentu: hingga 3–4 gelas per hari

"Maksimal empat gelas sehari. Lebih dari itu bisa menimbulkan efek samping seperti nyeri perut atau diare," jelasnya.

Jamu juga aman diminum jangka panjang, bahkan setiap hari, selama penggunaan gula tidak berlebihan.

Sebaiknya memilih pemanis seperti gula aren, gula kelapa, madu, atau stevia karena lebih baik dibanding gula pasir.

Bahan utama untuk membuat jamu beras kencur adalah beras putih yang dihaluskan dan beberapa rempah.canva.com Bahan utama untuk membuat jamu beras kencur adalah beras putih yang dihaluskan dan beberapa rempah.

Tips aman memilih jamu

Agar tren jamu tetap menyehatkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan Gen Z saat membeli atau membuat jamu:

1. Perhatikan wadahnya

Hindari jamu yang disajikan dalam botol plastik bekas air mineral.

“Risiko mikroplastiknya tinggi, apalagi kalau jamu dituangkan saat panas. Mikroplastik bisa ikut tertelan dan berisiko memicu kanker,” kata dr. Inggrid.

Botol kaca atau plastik tebal BPA-free adalah pilihan lebih aman.

2. Pilih pedagang jamu yang bersih

Pastikan warna jamu tidak mencurigakan atau terlalu mencolok.

Hindari pedagang yang menggunakan pewarna atau pengawet buatan.

3. Batasi gula dan pilih pemanis alami

Penggunaan gula yang berlebihan dapat menurunkan manfaat jamu.

Pemanis alami seperti gula aren, madu, atau stevia lebih direkomendasikan.

Fenomena meningkatnya minat Gen Z terhadap jamu tak hanya menghidupkan kembali tradisi herbal Indonesia, tetapi juga memperlihatkan bahwa gaya hidup sehat bisa tetap relevan di era digital.

Bagi banyak anak muda, jamu kini bukan sekadar minuman warisan, melainkan pilihan wellness yang menyenangkan dan penuh manfaat.

Tag:  #beras #kencur #sampai #pahitan #manfaat #jamu #yang #sedang #digandrungi

KOMENTAR