Jika Anda Berusia Lebih dari 60 Tahun dan Masih Mengejar 8 Hal Ini, Anda Mungkin Sedang Merampas Kedamaian Sejati Anda Menurut Psikologi
seseorang yang tetap mengejar pembuktian di usia tua. (Freepik/freepik)
17:26
19 November 2025

Jika Anda Berusia Lebih dari 60 Tahun dan Masih Mengejar 8 Hal Ini, Anda Mungkin Sedang Merampas Kedamaian Sejati Anda Menurut Psikologi


Ada fase dalam hidup ketika yang paling kita butuhkan bukanlah kemenangan baru, bukan pembuktian kepada siapa pun, dan bukan lagi perlombaan mengejar standar sosial.   Memasuki usia 60 tahun ke atas, psikologi modern menyebut periode ini sebagai the age of integration—masa ketika seseorang semestinya mengumpulkan kembali pengalaman hidupnya, merangkul kebijaksanaan, dan menikmati keseimbangan batin.

Namun, banyak orang tanpa sadar masih berjuang mengejar hal-hal yang sebenarnya sudah tidak relevan lagi pada tahap kehidupan ini.    Alih-alih menghadirkan ketenangan, pengejaran itu justru menciptakan kecemasan, frustasi, dan kelelahan emosional.

Dilansir dari Geediting, terdapat delapan hal yang menurut psikologi, jika masih Anda kejar setelah usia 60 tahun, bisa jadi Anda sedang menghambat diri dari kedamaian sejati.

1. Pengejaran Tanpa Henti Akan Persetujuan Orang Lain

Di usia lanjut, mencari pengakuan sosial hanya menguras energi batin.    Psikologi perkembangan menyatakan bahwa kebutuhan akan validasi eksternal biasanya menurun seiring bertambahnya usia—namun banyak orang masih terjebak dalam ketakutan dinilai, dikritik, atau “tidak terlihat”.

Faktanya, kebahagiaan usia 60+ sangat dipengaruhi kemampuan menerima diri sendiri apa adanya.    Setiap kali kita berharap orang memuji atau mengakui kita, kita menyerahkan kendali kebahagiaan pada orang lain.    Kedamaian dimulai ketika Anda berkata: “Cukup. Saya tidak perlu disetujui untuk menjadi berharga.”

2. Mengejar Kesempurnaan yang Tidak Pernah Ada


Perfeksionisme adalah musuh alami ketenangan.    Banyak orang berusia lebih dari 60 tetap merasa harus menjaga segalanya sempurna: rumah selalu rapi, keluarga selalu harmonis, keputusan selalu benar, dan hidup “harus terlihat baik”.

Dalam psikologi, ini disebut maladaptive perfectionism—upaya mempertahankan standar yang tidak realistis.   Pada akhirnya, bukan kesempurnaan yang kita butuhkan, melainkan penerimaan.

Lepaskan sedikit. Berikan ruang bagi ketidakteraturan yang wajar.    Kesempurnaan bukanlah tanda sukses; ia hanya tanda kelelahan.

3. Mengejar Harta Tambahan yang Tidak Lagi Meningkatkan Kualitas Hidup

Ada masa ketika ambisi finansial itu penting: membangun rumah, membesarkan anak, menyelesaikan pendidikan, atau mempersiapkan masa depan.    Namun setelah 60, banyak ahli psikologi menyatakan bahwa material striving tidak lagi berkorelasi dengan kebahagiaan.

Jika Anda masih merasa harus memiliki lebih banyak, bekerja lebih keras hanya demi angka di rekening, atau merasa kalah ketika tidak bisa mengikuti gaya hidup orang lain—maka Anda sedang merampas hak Anda untuk hidup lebih ringan.

Penghasilan tambahan mungkin berguna, tetapi ketenangan justru datang dari kecukupan, bukan dari kelebihan.

4. Mengejar Pembuktian Bahwa Anda Masih “Mampu”


Banyak orang tua merasa perlu menunjukkan bahwa mereka tetap kuat, tetap produktif, tetap relevan.    Namun tekanan ini sering muncul bukan dari kebutuhan pribadi, melainkan rasa takut terlihat lemah.

Padahal, menurut teori Erikson, tahap kehidupan 60 tahun ke atas adalah tahap ego integrity, bukan achievement.    Artinya, ini adalah masa jeda, bukan kompetisi.

Tidak ada yang perlu Anda buktikan.    Anda sudah menjalani puluhan tahun pengalaman; itu sendiri adalah bukti kapasitas luar biasa yang tidak perlu dilebih-lebihkan lagi.

5. Mengejar Kontrol Atas Anak dan Keluarga


Keinginan mengatur hidup anak, cucu, atau pasangan sering muncul tanpa disadari.    Namun semakin keras kita mencoba mengontrol, semakin besar potensi konflik dan stres emosional.

Psikologi keluarga menegaskan bahwa intergenerational boundaries sangat penting dijaga.    Di usia 60+, peran Anda bukan lagi sebagai pengarah utama, melainkan penasihat yang bijaksana.

Berikan ruang bagi generasi di bawah Anda untuk menentukan jalannya sendiri.    Melepas kontrol bukan berarti kehilangan cinta—justru memperkuatnya.

6. Mengejar Masa Lalu yang “Seharusnya Berbeda”


Banyak orang memasuki usia senja dengan penyesalan: karier yang gagal, hubungan yang retak, kesempatan yang terlewat, keputusan yang salah.

Namun terus mengulang-ulang pikiran “Seandainya dulu…” hanya memperpanjang penderitaan.    Psikologi kognitif menyebut ini sebagai rumination, sebuah pola berpikir berulang yang memicu stres dan depresi.

Yang sudah terjadi tidak dapat ditarik kembali.    Tetapi cara Anda memaknainya dapat diubah.    Ketenangan datang ketika Anda mengizinkan diri untuk memaafkan masa lalu dan menikmati masa kini.

7. Mengejar Konflik Lama yang Tidak Lagi Penting


Ada pertengkaran yang sebenarnya sudah layak diikhlaskan.    Ada luka lama yang tidak perlu dibawa hingga tua.    Ada dendam kecil yang tidak memberi manfaat apa pun.

Memasuki usia 60+, energi emosional adalah aset berharga.    Jangan buang untuk mempertahankan konflik yang bahkan tidak memengaruhi hidup Anda lagi.

Psikologi positif menunjukkan bahwa orang yang mampu melepaskan dendam dan mempraktikkan forgiveness mengalami tidur lebih baik, tekanan darah lebih stabil, serta kualitas hubungan yang lebih sehat.

8. Mengejar Standar Sosial yang Tidak Relevan Lagi


“Harus tetap terlihat muda.”
“Harus lebih sukses dari teman sebaya.”
“Harus punya aktivitas yang ‘wah’ agar dihormati.”

Seluruh standar itu hanyalah konstruksi sosial yang sering kali tidak penting bagi kebahagiaan pribadi.

Di usia 60+, kehidupan tidak lagi tentang mengejar status, tetapi tentang menikmati ritme yang Anda pilih sendiri.    Anda tidak perlu mengikuti perlombaan siapa pun—apalagi perlombaan yang tidak Anda inginkan sejak awal.

Kesimpulan: Kedamaian Sejati Hadir Saat Anda Berhenti Mengejar Hal yang Salah


Usia 60 tahun ke atas adalah masa ketika Anda seharusnya menikmati buah dari perjalanan panjang, bukan kembali berlari mengejar hal-hal yang justru menguras jiwa.

Ketenangan bukan datang dari apa yang masih ingin dicapai, tetapi dari apa yang Anda izinkan untuk dilepaskan.

Hidup Anda adalah cerita panjang yang telah Anda bangun dengan caranya sendiri.    Dan kini, bab terbaiknya adalah bab yang diisi dengan kelegaan, penerimaan, dan kedamaian—bukan dengan pengejaran baru yang tidak perlu.   ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #jika #anda #berusia #lebih #dari #tahun #masih #mengejar #anda #mungkin #sedang #merampas #kedamaian #sejati #anda #menurut #psikologi

KOMENTAR