Cerita Tasha Berhasil Berangkat Umrah Mandiri, Bukan Sekadar Nekat dan Hemat
Nabilla Tashandra saat memberikan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani umrah mandiri.(Dok. pribadi/Nabilla Tashandra )
09:05
1 November 2025

Cerita Tasha Berhasil Berangkat Umrah Mandiri, Bukan Sekadar Nekat dan Hemat

- Bagi umat muslim, umrah menjadi salah satu perjalanan spiritual. Umumnya, perjalanan umrah dilakukan dengan bantuan biro travel, agar lebih praktis dan aman.

Namun, Nabilla Tashandra atau yang akrab disapa Tasha, justru memilih perjalanan umrah mandiri.

Perempuan berusia 32 tahun itu memutuskan untuk berangkat umrah tanpa ikut agen perjalanan, mengurus seluruh keperluan sendiri mulai dari tiket hingga itinerary (rencana perjalanan), meski ia mengaku sempat merasa khawatir.

“Sebenarnya bukan ragu sih ya, tapi lebih ke karena pertama kali jadi khawatir aja. Karena kan aku mandiri ya, sendiri gitu, semuanya diurus kayak traveling sendiri,” ujar Tasha kepada Kompas.com, Jumat (31/10/2025).

Perjalanan umrah mandiri dijalaninya pada November 2024, bersama dua temannya. Tasha mengungkap, ide untuk umrah mandiri muncul di awal tahun 2024.

"Awal tahun 2024. Terus aku cek-cek dulu di Google gimana caranya, bisa atau enggak sih kalau perginya sendiri," katanya.

"Terus masih di awal tahun juga aku ngobrol sama temanku, dan ternyata dia mau jalan juga. Akhirnya berkumpul bertiga, dan baru niat pesan pesawat itu bulan Maret," lanjut Tasha. 

Bukan sekadar niat, Tasha mulai bergerak mempersiapkan segala hal, mulai dari riset biaya, mencari rute penerbangan termurah, hingga menyusun jadwal ibadah dan perjalanan. Semua diatur sendiri, tanpa panduan dari pihak travel.

Dibutuhkan waktu delapan bulan sejak awal persiapan hingga akhirnya berangkat umrah mandiri.

Cerita Tasha menjalani umrah mandiri

Persiapan dan riset sebelum berangkat, jangan asal nekat

Nabilla Tashandra ketika transit di Muscat, sebelum ke Jeddah, tepatnya di Oman.Dok. pribadi/Nabilla Tashandra Nabilla Tashandra ketika transit di Muscat, sebelum ke Jeddah, tepatnya di Oman.

Menurut Tasha, riset adalah kunci utama sebelum memutuskan untuk berangkat umrah mandiri.

Ia mengingatkan agar calon jemaah tidak asal nekat, tapi benar-benar memahami kebutuhan dan kesiapan diri.

“Umrah mandiri bukan buat semua orang. Jadi riset dulu, apakah kira-kira kita sanggup ngurus semuanya sendiri. Setelah itu, riset juga kebutuhannya apa saja dan budget-nya berapa,” jelasnya.

Untuk urusan visa, Tasha saat itu dibantu oleh seorang warga lokal di Arab Saudi yang memang biasa membantu WNI (Warga Negara Indonesia) menjalankan umrah. Warga Arab tersebut ditemukan oleh salah satu temannya yang ikut berangkat bersamanya.

Selain menyiapkan dokumen dan tiket pesawat, Tasha bersama kedua temannya juga menyiapkan rencana perjalanan dengan sangat rinci.

“Kami tetap ada meeting sebelumnya. Jadi sudah disepakati mau kemana saja, jadwal ibadahnya bagaimana. Jadi kita sudah tahu, enggak ada kayak nyampe sana kita masih bingung hari ini mau ke mana," tuturnya. 

Biaya lebih hemat, tapi bukan soal murah semata

Salah satu keunggulan umrah mandiri, kata Tasha, memang dari sisi biaya yang bisa lebih hemat.

“Aku kurang dari Rp 20 (juta) sih. Ada biaya buat jalan-jalan ke negara lain juga, jadi makanya sampai segitu budget-nya. Tapi sebenarnya bisa lebih murah," ucapnya. 

Namun, Tasha menegaskan bahwa tujuan utamanya bukan sekadar mencari harga murah.

“Jangan cuma fokus sama biaya lebih murah. Banyak banget yang harus disiapkan," katanya. 

Ia mengingatkan, bagaimana pun rencana perjalanan umrah mandiri berbeda dengan liburan. Semakin matang persiapan, akan semakin memudahkan perjalanan ibadah umrah.

“Menurutku lebih baik mencicil persiapan sedikit-sedikit dari jauh hari, biar enggak terburu-buru dan enggak ada yang ketinggalan. Soalnya kan bukan liburan ya, memang ibadah tujuannya," jelasnya. 

Kisah perjalanan Nabilla Tashandra saat menjalani umrah mandiri. Simak ceritanya.Dok. pribadi/Nabilla Tashandra Kisah perjalanan Nabilla Tashandra saat menjalani umrah mandiri. Simak ceritanya.

Tantangan dan cerita lucu di perjalanan

Meski berjalan lancar, pengalaman umrah mandiri tak lepas dari cerita lucu dan kendala kecil. Tasha mengaku sempat kehilangan air zam-zam di bandara setelah penerbangan panjang.

“Kami sudah capek banget waktu itu, habis terbang berjam-jam dan sempat mampir ke gurun di Doha. Pas sampai Soetta ternyata air zam-zam kami enggak ketemu. Akhirnya baru bisa diambil besoknya,” katanya.

Pengalaman tak terduga lainnya, saat tersesat di area Masjidil Haram.

“Nyasar di dalam Masjidil Haram, karena pintunya kan banyak banget. Tapi enggak sampai nyasar jauh, masih aman,” tuturnya.

Menurutnya, hal seperti ini bisa diantisipasi dengan memanfaatkan teknologi, seperti Google Maps atau Google Translate.

“Banyak orang Arab yang enggak bisa bahasa Inggris, dan banyak dari kita juga enggak bisa bahasa Arab. Jadi Google Translate itu penting banget,” ujarnya.

Bagi Tasha, pengalaman umrah mandiri ini bukan hanya tentang perjalanan spiritual, tapi juga tentang kemandirian dan rasa percaya diri.

"Umrah mandiri bisa saja buat orang yang tidak pernah umroh terus (mau) umrah mandiri. Cuma intinya, persiapan memang enggak bisa langsung berangkat, dan jangan cuma fokus sama mencari yang lebih murah gitu," pungkasnya. 

Tag:  #cerita #tasha #berhasil #berangkat #umrah #mandiri #bukan #sekadar #nekat #hemat

KOMENTAR