Cerita Para Ibu agar Anak Tidak Fatherless di Indonesia, Hadirkan Sosok Ayah lewat Galeri Foto
- Selain dari sisi anak, ada kisah para ibu yang berjuang agar buah hati tidak menjadi korban fatherless, atau tumbuh tanpa kehadiran ayah baik fisik maupun emosional.
Wartawan Harian Kompas dari desk Investigasi & Jurnalisme Data, M Puteri Rosalina, menuturkan, dalam mengulik fenomena itu, pihaknya tidak hanya menggali cerita dari mereka yang tumbuh sebagai korban fenomena fatherless.
“Kami juga ada sisi ibu yang ditinggal suaminya karena bercerai, meninggal, atau bekerja di luar kota. Bagaimana ibu berperan menjadi ibu sekaligus ayah bagi buah hatinya,” tutur Puteri dalam acara “After Hours Club: Redefining Father Figure” di Gramedia Jalma, Jakarta Selatan, Kamis (23/10/2025).
Cerita ibu mencegah anak jadi korban fatherless
Ketika ayah abadi dalam foto
Fenomena fatherless masih dialami anak Indonesia. Simak kisah para ibu yang berjuang menghadirkan sosok ayah di tengah keluarga.
Kisah pertama datang dari salah satu narasumber bernama Dianis. Sebagai seorang dokter gigi, jadwalnya cukup padat. Ia harus mengurus anak sendirian karena sang suami telah meninggal dunia.
Supaya anak tidak tumbuh tanpa sosok ayah, Dianis selalu berusaha untuk “menghadirkan” mendiang suami lewat galeri foto di gawainya.
“Dia berusaha menghadirkan sosok ayah lewat foto-foto di galeri HP-nya, dan dia mencoba menghadirkan sosok lelaki (dalam kehidupan anaknya) lewat kakek dan paman,” kata Puteri.
Mengusahakan co-parenting meski sudah berpisah
Perceraian sering menempatkan anak dalam posisi yang sulit. Tidak ada anak yang hanya ingin tinggal bersama ayah atau ibunya. Ia pasti ingin tinggal bersama keduanya dalam satu rumah yang sama.
Namun, seorang ibu bernama Alya memilih jalan co-parenting atau pengasuhan bersama usai bercerai dengan suaminya, demi tumbuh kembang si kecil.
Usaha ayah agar anak tidak jadi korban fatherless
Fenomena fatherless masih dialami anak Indonesia. Simak kisah para ibu yang berjuang menghadirkan sosok ayah di tengah keluarga.
Selain ibu, ayah juga harus berupaya dalam mencegah anak menjadi korban dari fenomena fatherless.
Jika ayah terpaksa meninggalkan anak karena urusan pekerjaan, misalnya, ia bisa berusaha untuk meluangkan waktu menemui anaknya. Dengan kata lain, ayah tidak sepenuhnya mengandalkan istri untuk “menghadirkan” figurnya, misalnya lewat foto atau berperan ganda.
“Ada satu cerita, salah satu bapak yang bekerja di luar kota tapi berusaha supaya anaknya enggak fatherless. Usaha setiap minggu itu pulang,” ujar Puteri.
Laki-laki tersebut bekerja di Karawang, Jawa Barat, sedangkan keluarganya berdomisili di Semarang, Jawa Tengah.
Lantaran setiap minggu ia pulang dan berusaha hadir pada setiap momen penting sang anak, Puteri mengatakan bahwa sang anak tidak menganggap dirinya fatherless.
“Ketika anaknya saya tanya, ‘Apakah kamu kehilangan peran ayah, merasa kehilangan?’, katanya enggak karena bapak selalu hadir, contohnya saat rapotan, perform, dan sebagainya,” tutur dia.
Untuk diketahui, berdasarkan olahan Tim Jurnalisme Data Harian Kompas menggunakan data Mikro Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik Maret 2024, sebanyak 20,1 persen atau 15,9 juta anak Indonesia berpotensi tumbuh fatherless.
Dari 15,9 juta itu, sebanyak 4,4 juta anak tinggal di keluarga tanpa ayah. Sisanya alias 11,5 juta anak, mereka tinggal bersama ayah dengan jam kerja lebih dari 60 jam per minggu, atau lebih dari 12 jam per hari, lima hari kerja.
Dengan kata lain, ayah lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah daripada bertemu dengan anak di rumah.
Tag: #cerita #para #agar #anak #tidak #fatherless #indonesia #hadirkan #sosok #ayah #lewat #galeri #foto