10 Prinsip Hidup yang Terlupakan Jika Anda Tumbuh di Era 70-an dan 80-an, Tetap Relevan
Terdapat pelajaran hidup penting yang tidak datang dari buku pelajaran, melainkan tumbuh dari pengalaman sehari-hari, seperti lorong sekolah atau perintah "pulang sebelum gelap" dari orang tua.
Mereka yang besar di tahun 70-an dan menginjak usia dewasa di tahun 80-an membawa prinsip-prinsip ini sebagai kompas tak terlihat dalam hidup, melansir dari Global English Editing Senin (27/10).
Meskipun dunia terus berubah dengan cepat, satu di antara bagian terbaik dari prinsip-prinsip lama ini layak untuk terus dibawa maju. Penulis membagikan sepuluh prinsip yang kemungkinan besar masih memandu pilihan hidup orang-orang yang tumbuh di era tersebut.
1. Perbaiki Sebelum Membuangnya
Di masa lalu, mengganti barang yang rusak bukanlah jawaban pertama, tetapi obeng menjadi solusi utama untuk menyelesaikan masalah. Orang tua zaman dulu mengajarkan rasa bangga karena mampu menyelamatkan sesuatu dari tempat sampah dan memberinya kesempatan kedua. Prinsip ini bukan hanya soal berhemat, melainkan tentang memiliki kemampuan dan merasa lebih berdaya menghadapi dunia yang terasa tidak mudah. Sebelum Anda membeli sesuatu, tanyakan pada diri sendiri apakah barang lama tersebut masih bisa diperbaiki atau dimanfaatkan kembali.
2. Datang Lebih Awal dan Tepati Janji
Anak-anak yang tumbuh di tahun 70-an dan 80-an tidak mengenal kebiasaan mengirim pesan "lima menit lagi sampai" melalui ponsel pintar. Jika Anda bilang pukul 7 malam, itu artinya 6:55 Anda sudah berdiri di dekat telepon umum, menunggu tepat waktu. Tepat waktu bukanlah sifat unik, melainkan bentuk rasa hormat kepada orang lain atas waktu dan kehadiran yang telah disepakati. Terapkan kebiasaan menambahkan jeda 10 persen pada setiap jadwal yang direncanakan untuk membantu mengubah "hampir terlambat" menjadi "datang dengan tenang".
3. Ucapkan Terima Kasih dengan Benar
Dulu, menulis kartu ucapan terima kasih adalah suatu keharusan, meskipun tulisannya miring dan tintanya belepotan tidak rapi. Rasa terima kasih harus disampaikan secara nyata dan terasa, bukan sekadar "jempol" di chat atau ucapan singkat sambil lalu. Memiliki persediaan kartu ucapan kecil di rumah memungkinkan Anda untuk mengirimkan apresiasi tulus setelah menerima bantuan dari orang lain. Di dunia yang dipenuhi komunikasi serba cepat, kartu ucapan yang tulus terasa seperti jabat tangan nyata yang penuh makna mendalam.
4. Hormati Ruang Publik (The Commons)
Generasi ini dibesarkan dengan kesadaran akan penggunaan bersama seperti perpustakaan, bis, atau lapangan bermain yang harus dijaga dan dihormati. Anda diajarkan untuk tidak meninggalkan kekacauan bagi orang berikutnya yang akan menggunakan, seperti mengembalikan troli belanja pada tempatnya. Prinsipnya adalah meninggalkan suatu tempat dalam kondisi yang lebih baik daripada saat Anda menemukannya pertama kali. Tindakan kecil seperti mengambil sampah yang bukan milik Anda atau menumpuk kursi adalah bentuk tanggung jawab sosial yang penting.
5. Ciptakan Hiburan Sendiri Tanpa Bantuan Baterai
Rasa bosan dulunya adalah guru yang mengajarkan kreativitas untuk anak-anak, seperti membangun ramp sepeda di jalan masuk atau membuat mixtape dari rekaman radio. Ketika hiburan tidak disajikan secara instan, kecerdikan dan daya upaya akan tumbuh dengan sendirinya tanpa disadari. Memberikan anak-anak kotak berisi benda-benda acak tanpa layar ponsel akan mendorong otak mereka untuk berimajinasi dan menciptakan mainan. Tawa akan terdengar lebih renyah ketika mereka berhasil membangun sesuatu yang konyol dari benda-benda sederhana.
6. Berbicara dengan Semua Orang Berlandaskan Kebaikan
Kita belajar untuk menatap mata kasir dan menyapa, menggunakan kata-kata yang baik sebelum meninggikan suara, dan menulis pesan telepon dengan ejaan yang benar. Prinsipnya, setiap orang membawa beban yang tidak terlihat di punggung mereka, dan kebaikan dapat meringankan beban tersebut. Berusaha menjadi satu di antara suara yang mampu meredam ketegangan di ruang publik adalah hal yang selalu diupayakan. Sikap ini mungkin tidak mengubah kecepatan layanan yang lambat, tetapi dapat mengubah suasana hati yang sedang tegang.
7. Jaga Rahasia dan Lindungi Kisah Orang Lain
Di masa lalu, tidak semua hal harus dijadikan "konten" untuk konsumsi publik, dan menjaga privasi adalah bentuk harga diri. Anda tidak akan menyebarluaskan kesulitan teman atau pertengkaran keluarga ke panggung publik karena menghormati batasan privasi. Perlakukanlah setiap informasi rahasia sebagai barang berharga yang harus dikunci dan hanya dibuka dengan izin pemiliknya. Sebelum mengunggah sesuatu, tanyakan apakah hal itu milik Anda dan apakah itu akan mempermalukan diri sendiri atau orang yang Anda cintai di masa depan.
8. Terima Kesalahan, Ambil Pelajaran, dan Lanjutkan Hidup
Dahulu, kegagalan seperti jatuh dari sepeda atau melewatkan tembakan bebas tidak dianggap fatal, melainkan sebagai umpan balik untuk terus berusaha. Sebagian besar orang tidak mendapatkan piala partisipasi, tetapi mereka mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan. Daripada larut dalam kebanggaan yang membuat Anda menggandakan kesalahan, lebih baik segera mengirimkan permohonan maaf dan mencoba memperbaikinya kembali. Aturan perbaikan dalam 24 jam perlu diterapkan, artinya segera perbaiki kesalahan dengan cepat sebelum jamur penyesalan mulai tumbuh.
9. Pahami Nilai dari Sesuatu yang Analog
Dahulu, kita mengandalkan peta kertas, telepon umum, dan Rolodex yang penuh sidik jari untuk mencari informasi penting. Benda-benda fisik seperti ini mengajarkan kita untuk tersesat dan tetap bisa pulang, membaca suasana tanpa notifikasi, dan mampu menahan keheningan yang lama saat berhadapan dengan seseorang. Memiliki lapisan analog kecil seperti kalender kertas atau buku alamat dapat membangun ketahanan diri yang penting. Menggunakan kartu resep masakan tulisan tangan ibu akan menciptakan rasa stabilitas yang tidak bisa digantikan oleh teknologi cloud.
10. Peduli Pada Komunitas dan Perluas Lingkaran Pertemanan
Lingkungan perumahan dulunya terasa lebih kecil namun lebih besar pada saat yang sama, dengan sedikit rumah yang tidak dikenal dan banyak orang yang Anda kenal baik. Anda diajarkan untuk membantu menyekop salju tetangga, mengembalikan alat pinjaman, dan membawa masakan casserole dengan piring yang mungkin membutuhkan waktu sebulan untuk dikembalikan. Komunitas terbentuk ketika satu di antara orang memutuskan untuk menjadi yang pertama menawarkan bantuan di lingkungan. Buatlah daftar kecil "bantuan timbal balik" di lemari es tentang siapa yang dapat Anda hubungi untuk meminta bantuan dan sebaliknya.
Jika Anda menjawab "ya" untuk sebagian besar prinsip ini, berarti era 70-an dan 80-an masih bekerja secara diam-diam di dalam diri Anda. Dunia mungkin bergerak maju dengan alat yang lebih baik, mobil yang lebih aman, dan jutaan cara untuk terhubung tanpa harus beranjak dari sofa. Namun, prinsip lama seperti memperbaiki apa yang bisa diperbaiki, tepat waktu, berterima kasih, berbagi ruang publik, ciptakan hiburan sendiri, bersikap baik pada orang asing, melindungi privasi, memperbaiki kesalahan dengan cepat, menjaga kebiasaan analog, dan merawat lingkungan sekitar, masih berlaku. Prinsip-prinsip ini tidak hanya terlupakan, tetapi mereka menunggu di laci belakang seperti gunting yang bagus: mudah terabaikan, tetapi selalu siap sedia ketika Anda membutuhkannya.
Tag: #prinsip #hidup #yang #terlupakan #jika #anda #tumbuh #tetap #relevan