Profil Baek Se-hee, Penulis Buku I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki Meninggal Dunia
Profil Baek Se-hee (Instagram).
14:07
17 Oktober 2025

Profil Baek Se-hee, Penulis Buku I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki Meninggal Dunia

Berita berpulangnya Baek Se-hee membuat para pecinta literasi Tanah Air terpukul. Nama Se-hee tentu tak asing lagi bagi mereka yang hobi membaca buku motivasi dan kesehatan mental.

Se-hee tak lain adalah penulis dari mahakarya bertajuk I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki yang menceritakan bagaimana perjuangan seorang gadis melawan kecemasannya.

Kabar meninggalnya Baek Se-hee datang dari pihak keluarga, sebagaimana yang diberitakan oleh kanal media setempat, Korean Herald.

Kakak Baek Se-hee menyampaikan bahwa keluarga merasa kehilangan akan kepergian sang adik yang menulis dengan penuh cinta.

"Se-hee ingin menulis, berbagi isi hatinya dengan orang lain melalui karyanya, dan menginspirasi harapan. Sifatnya yang lembut tak mampu memendam kebencian, saya berharap dia kini dapat beristirahat dengan damai," kata sang kakak ke wartawan, dikutip Jumat (17/10/2025).

Pihak keluarga berharap publik menghargai privasi keluarga dengan tak terlalu menggali soal penyebab kematian Se-hee.

Adapun hingga kini, keluarga urung mengungkap penyebab kematian Se-hee dan informasi terkait pemulasaran.

Agensi Donasi Organ Korea Selatan membeberkan bahwa Se-hee mendonasikan organnya yakni jantung, mata, dan ginjal. Tercatat bahwa telah ada lima pendonor yang telah mendapat donasi.

Sebagai seorang penulis, Baek Se-hee punya rekam jejak yang penuh prestasi. Ia berhasil menginspirasi orang-orang yang mengalami nasib dan harus berjuang menghadapi masalah mental.

Mari mengenang sosok penulis muda ini sembari menyimak profil selengkapnya.

Berjuang 10 tahun melawan depresi dan berujung jadi inspirasi

Mahakarya Baek Se-hee, I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki (Google Gemini). PerbesarMahakarya Baek Se-hee, I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki (Google Gemini).

Penulis asli Korea Selatan kelahiran tahun 1990 ini berjuang melawan depresi melalui tulisan yang ia terbitkan.

Se-hee dahulunya bekerja di penerbitan selama 5 tahun sebelum menulis buku sendiri.

Karya utama yang membuat nama Se-hee melejit yakni I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki dan A Will from Barcelona yang merupakan karya fiksi pendek pertamanya dan dirilis Juni 2025.

Tulisannya mampu menginspirasi para pejuang gangguan mental karena mengangkat perjuangannya yang penuh dengan lika-liku.

Dia dikenal karena penulisan jujur dan terbuka mengenai perjuangannya melawan distimia (depresi ringan berkepanjangan) dan gangguan kecemasan yang dialaminya selama 10 tahun. Bukunya berisi dialog dan esai yang didasarkan pada sesi konsultasinya dengan psikiater.

Melalui bahasa-bahasa yang indah namun lugas, Se-hee berhasil menggambarkan bagaimana ia mampu mengalahkan kesedihannya.

Se-hee menjalani perawatan psikiatris untuk distimia dan gangguan kecemasan selama satu dekade, dan pengalaman inilah yang menjadi subjek utama dalam esainya.

Baek Se-hee meninggal dunia pada usia 35 tahun, pada hari Kamis (16/10/2025) waktu Korea Selatan.

Meskipun setelah meninggal dunia, Se-hee tetap berhasil menyelamatkan nyawa melalui organ yang ia donasikan.

Se-hee meninggalkan inspirasi yang berhasil mengubah jutaan orang di seluruh dunia.

Karya-karyanya, terutama I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki, telah diterjemahkan ke lebih dari 25 negara, menjadikannya suara penting dalam diskusi tentang kesehatan mental secara global.

Buku tersebut telah terjual lebih dari satu juta eksemplar secara total di seluruh dunia. 

Pencapaian ini menempatkan buku Baek Se-hee sebagai salah satu memoar karya Negeri Ginseng yang paling sukses dan berpengaruh di seluruh dunia, terutama dalam mengangkat diskusi mengenai kesehatan mental.

Kontributor : Armand Ilham

Editor: Ruth Meliana

Tag:  #profil #baek #penulis #buku #want #want #tteokbokki #meninggal #dunia

KOMENTAR