



Dianggap Cederai Ilmu Agama, Begini Sejarah Panjang Ponpes Lirboyo dan Tokoh Ulama Besarnya
-
Ponpes Lirboyo disorot setelah Trans7 menayangkan konten sinis, memicu tagar #BoikotTrans7 di media sosial.
-
Didirikan 1910 oleh KH Abdul Karim, Lirboyo diasuh ulama kharismatik dari KH Marzuqi Dahlan hingga KH M. Anwar Manshur.
-
Lirboyo telah mencetak banyak tokoh dan ulama besar berpengaruh di tingkat nasional dan NU, seperti Mbah Moen dan Gus Mus.
Pondok Pesantren Lirboyo, salah satu pesantren tertua dan paling berpengaruh di Kediri, Jawa Timur, menjadi sorotan setelah ditampilkan dalam program “Xpose Uncensored” Trans7 pada 13 Oktober 2025.
Visual santri dan sosok pengasuh Ponpes Lirboyo KH. Anwar Manshur juga turut disebut, namun dibubuhi komentar sinis yang dianggap mencederai nilai ta’dzim dan martabat ulama.
Respons publik pun tak terbendung. Tagar #BoikotTrans7 viral di media sosial, menandai kekecewaan terhadap framing yang dianggap tidak menghargai tradisi dan spiritualitas pesantren.
Sejarah Pondok Pesantren Lirboyo
Pondok Pesantren Lirboyo didirikan pada 1910 oleh KH Abdul Karim di Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. Abdul Karim merupakan ulama asal Magelang yang dikenal dengan sebutan Mbah Manab.
Awalnya, kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara sederhana di sebuah surau kecil, dengan metode pengajian kitab kuning secara sorogan dan bandongan.
KH Abdul Karim dikenal sebagai sosok yang sangat tawadhu dan istiqamah dalam mengajarkan ilmu agama. Beliau menanamkan nilai-nilai keikhlasan, kesederhanaan, dan kedalaman ilmu kepada para santrinya.
Dalam waktu singkat, Lirboyo menjadi magnet bagi para pencari ilmu dari berbagai penjuru Nusantara.
Estafet Kepemimpinan: Dari KH Marzuqi Dahlan hingga KH Anwar Manshur
Setelah wafatnya KH Abdul Karim, kepemimpinan pesantren dilanjutkan oleh menantunya, KH Marzuqi Dahlan. Di bawah asuhan beliau, sistem pendidikan di Lirboyo mulai diperkuat dengan pembentukan madrasah formal, tanpa meninggalkan tradisi salafiyah.
KH Marzuqi juga dikenal sebagai ulama yang aktif dalam pergerakan kemerdekaan dan sangat dihormati di kalangan Nahdlatul Ulama.
Kepemimpinan kemudian diteruskan oleh putra KH Marzuqi, yaitu KH A. Idris Marzuqi. Beliau berperan besar dalam modernisasi sistem pembelajaran, termasuk pendirian Madrasah Hidayatul Mubtadi’in (MHM) dan pengembangan kurikulum yang lebih terstruktur.
Di masa KH A. Idris Marzuqi, Lirboyo semakin dikenal sebagai pesantren besar dengan ribuan santri dan pengaruh keilmuan yang luas.
Saat ini, Pondok Pesantren Lirboyo diasuh oleh KH M. Anwar Manshur, cucu dari KH Abdul Karim. Beliau adalah ulama sepuh yang kharismatik dan menjadi rujukan moral serta keilmuan di kalangan pesantren dan Nahdliyin.
Di bawah kepemimpinan Kiai Anwar Manshur, Lirboyo tetap mempertahankan tradisi salafiyah dengan penguatan sistem pendidikan dan dakwah yang adaptif terhadap zaman.
Tokoh-Tokoh Besar Alumni Lirboyo
Banyak alumni Lirboyo yang kemudian menjadi tokoh penting di tingkat nasional maupun daerah. Beberapa di antaranya:
- KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) adalah seorang ulama kharismatik dan tokoh sentral Nahdlatul Ulama, pendiri Ponpes Al-Anwar Sarang, Rembang.
- KH A. Mustofa Bisri (Gus Mus). Ia merupakan sosok budayawan, penyair, dan tokoh NU yang dikenal luas di kalangan intelektual dan santri.
- KH Marzuki Mustamar yang kini menjabat sebagai Ketua PWNU Jawa Timur, dikenal sebagai orator ulung dan penggerak dakwah Ahlussunnah wal Jamaah.
- KH Afifuddin Muhajir, yang kini menjadi Rais Syuriah PBNU dan ahli fiqih kontemporer yang disegani.
- KH Abdul Ghofur Maimoen, yang kini mengasuh Ponpes Al-Anwar II dan tokoh muda NU yang aktif dalam pendidikan dan dakwah.
Pondok Pesantren Lirboyo dikenal sebagai benteng keilmuan Islam klasik (turats) yang tetap teguh menjaga tradisi pesantren salaf.
Sistem pengajarannya menekankan pada penguasaan kitab kuning, adab terhadap guru, dan pembentukan karakter santri yang kuat secara spiritual dan intelektual.
Hingga kini, pesantren ini tetap menjadi rujukan utama dalam pendidikan Islam tradisional yang berakar kuat pada nilai-nilai keilmuan dan akhlak.
Tag: #dianggap #cederai #ilmu #agama #begini #sejarah #panjang #ponpes #lirboyo #tokoh #ulama #besarnya