



7 Cara Menghentikan Overthinking bagi Kesehatan Mental yang Lebih Baik, Tanpa Merasa Khawatir Berlebihan
- Menghentikan kebiasaan overthinking bukanlah hal yang mudah apalagi jika kamu berjuang mengatasinya sendirian.
Bagi seseorang yang sudah lama terbiasa berpikir secara berlebihan, pola ini dapat terasa begitu alami, hingga tanpa disadari menjadi bagian dari cara berpikir sehari-hari. Justru karena sudah menjadi kebiasaan, kamu mungkin tidak menyadari bahwa pikiranmu terus berputar tanpa arah yang jelas.
Akibatnya, kamu terjebak dalam siklus keraguan, kekhawatiran, dan analisis yang berlebihan. Langkah awal untuk keluar dari kemelut ini adalah dengan meningkatkan kesadaran diri. Dirangkum dari Better Up, berikut ini beberapa cara menghentikan overthinking bagi kesehatan mental yang lebih baik, tanpa merasa khawatir berlebihan.
1. Tarik napas dalam-dalam
Cobalah pejamkan mata sejenak dan tarik napas perlahan. Saat kamu bernapas dalam, tubuh mendapatkan asupan oksigen yang lebih maksimal, yang kemudian mengirim sinyal ke otak untuk tenang. Proses ini mengaktifkan sistem saraf parasimpatik bagian dari sistem saraf yang bertugas menenangkan tubuh usai mengalami stres, membantu kita beristirahat dan mencerna.
Berbeda dengan sistem saraf simpatik yang memicu respons lawan atau lari ketika kita merasa terancam, aktivasi saraf parasimpatik justru membawa efek sebaliknya, yakni tubuh lebih rileks, pikiran menjadi lebih jernih, dan emosi yang meletup perlahan mereda.
Melalui latihan pernapasan yang teratur dan meditasi sederhana, kamu dapat secara alami menenangkan sistem saraf, meredakan kecemasan, serta mengurai kekacauan pikiran yang sering datang tanpa diundang. Ini menjadi cara praktis dan mudah dijalani demi menjaga kesehatan mental dan meningkatkan keseimbangan emosional dalam keseharianmu.
2. Temukan pengalih perhatian
Tidak semua orang bisa langsung merasa tenang hanya dengan teknik pernapasan dan itu sangat wajar. Jika kamu merasa pikiran tetap aktif meski sudah mencoba relaksasi, mungkin saatnya mencari cara lain mengalihkan perhatian.
Mengalihkan fokus sejenak dari pikiran yang mengganggu bisa sangat membantu menurunkan tingkat stres dan memberikan ruang bagi otak bernapas. Gangguan kecil seperti membaca buku, berjalan kaki, mendengarkan musik, atau menyusun puzzle bisa menjadi jeda mental yang dibutuhkan.
Aktivitas ini memungkinkan otak beristirahat dari kekacauan pikiran yang terus berulang. Jangan khawatir apabila sulit untuk memulainya cobalah menetapkan batas waktu sederhana. Misalnya, beri dirimu izin membaca hanya 15 menit. Sering kali, hanya butuh beberapa menit sebelum kamu mulai larut dalam kegiatan tersebut.
3. Akui keberhasilanmu
Tak peduli seberapa besar atau kecil pencapaianmu, setiap keberhasilan layak memperoleh pengakuan. Memberi diri waktu merayakan setiap langkah maju baik itu menyelesaikan tugas, mencapai target kecil, atau hanya mampu melewati hari yang sulit dapat menumbuhkan pola pikir yang lebih positif.
Ketika kamu terbiasa merayakan pencapaian, bahkan yang sederhana sekalipun, dirimu mulai melatih otak untuk fokus pada kemajuan, bukan kegagalan. Keadaan ini sangat membantu, terutama saat pikiran cenderung terpaku pada apa yang salah atau tidak sesuai harapan.
Akan tetapi di sisi lain, jangan lupa untuk bersikap lembut pada diri sendiri saat mengalami kemunduran. Kegagalan bukanlah akhir, melainkan bagian dari proses tumbuh. Lihatlah kesalahan sebagai peluang belajar, bukan sebagai cerminan nilai dirimu.
4. Terima kekuatanmu
Masa lalu tak bisa diubah, tetapi kamu bisa memilih bagaimana meresponsnya. Setiap pengalaman baik yang indah maupun menyakitkan dapat menjadi pelajaran berharga jika dirimu melihatnya dengan sudut pandang yang positif. Dengan menerima bahwa kesalahan bukan akhir segalanya, maka kamu membangun ketahanan mental yang membantu menghadapi tantangan di masa depan.
Bahkan, sedikit rasa takut dapat menjadi tanda bahwa kamu sedang berkembang dan berani keluar dari zona nyaman. Hal yang penting, teruslah bergerak maju dengan keyakinan dan keberanian. Setiap langkah kecil membawamu lebih dekat ke versi terbaik dari diri sendiri.
5. Mulai membuat jurnal
Menulis jurnal bukan hanya sekadar menuangkan pikiran ke atas kertas ini adalah alat refleksi yang kuat untuk memahami diri sendiri, mengevaluasi sikap, dan melacak perkembangan pribadi. Bahkan, riset yang dipublikasikan dalam JMIR Mental Health menyatakan bahwa journaling secara rutin dapat membantu meredakan gejala kecemasan, terutama bagi mereka yang cenderung overthinking.
Di tengah kesibukan harian, meluangkan waktu beberapa menit untuk menulis jurnal mampu menjadi momen berharga guna berhenti sejenak, bernapas, dan memeriksa kondisi emosionalmu. Salah satu bentuk journaling yang efektif adalah jurnal kecemasan, di mana kamu mencurahkan pikiran yang mengganggu atau rasa takut yang menekan, sehingga membantu melepaskan beban mental secara perlahan.
6. Hidup di masa kini
Kita sering terjebak dalam perdebatan pikiran yang berulang terus memikirkan masa lalu atau khawatir berlebihan tentang masa depan. Kebiasaan ini membuat kita sulit fokus pada saat ini.
Kuncinya adalah belajar menerima dan melepaskan pikiran negatif agar bisa benar-benar hadir di momen sekarang. Dengan latihan rutin, mengalihkan perhatian dari masa lalu dan masa depan ke kesadaran saat ini akan menjadi kebiasaan alami.
Selain itu, membangun dialog positif dengan diri sendiri membantu menghindari sikap menghakimi atas kesalahan masa lalu, sehingga pikiran menjadi lebih ringan dan fokus pada pertumbuhan pribadi. Berada di sini dan sekarang bukan hanya mengurangi stres, tapi juga membuka peluang bagi kreativitas, produktivitas, dan kebahagiaan yang lebih besar.
7. Meditasi
Meditasi dan mindfulness adalah dua teknik efektif dalam membantu mengelola stres sehari-hari. Selain meningkatkan suasana hati dan mengurangi kecemasan, keduanya juga memperkuat kemampuanmu untuk mengatur emosi. Tidak perlu menjadi ahli ketika memulai bermeditasi.
Cobalah meditasi imajinasi terbimbing, yang mengajakmu fokus terhadap gambaran atau suara menenangkan. Teknik ini cepat menenangkan pikiran dan tubuh, serta mengurangi overthinking. Dengan latihan rutin, maka kamu akan lebih mudah menemukan ketenangan, keseimbangan, dan membangun kebiasaan sehat bagi kesehatan mental dan emosional.
Tag: #cara #menghentikan #overthinking #bagi #kesehatan #mental #yang #lebih #baik #tanpa #merasa #khawatir #berlebihan