Mengenal Apa Itu Love Bombing: Teknik Manipulasi Mental dan Emosional yang Sering Terjadi Pada Hubungan Romantis
ilustrasi pemberian hadiah (Freepik)
15:46
7 Oktober 2024

Mengenal Apa Itu Love Bombing: Teknik Manipulasi Mental dan Emosional yang Sering Terjadi Pada Hubungan Romantis

- Pernahkah Anda bertemu dengan seseorang yang selalu memberikan Anda hadiah atau perhatian yang tidak diperlukan atau dibutuhkan oleh Anda, lalu tiba-tiba orang tersebut meminta sesuatu atau jasa dari Anda? Hati-hati karena ini adalah salah satu bentuk manipulasi atau pelecehan psikologis bernama love bombing.

Dilansir dari Halodoc, love bombing adalah suatu metode melecehkan atau kekerasan psikologis dan emosional yang seseorang berikan secara berlebihan kepada Anda sebagai upaya memanipulasi untuk menjalin hubungan atau mendapatkan balasan yang tidak setimpal.

Contohnya, seseorang tiba-tiba menunjukkan rasa suka kepada kita dan memberikan hadiah, bantuan, serta perhatian yang berlebihan. Pada satu kasus, kita akan merasa bahwa orang ini sangat berjasa atau baik sekali kepada kita, sehingga kita menjadi ketergantungan dengan mereka. Di kasus lain, ketika kita menjauh, orang tersebut akan memaki-maki kita dan meminta balas jasa atas segala hal yang mereka lakukan atau berikan kepada kita.

Metode manipulasi ini sering dilakukan untuk mencari pasangan romantis atau mencari teman. Serta terkadang ini dilakukan secara tidak sengaja.

Love bombing sering kali dikaitkan dengan perilaku narsistik atau gangguan kepribadian narsistik, serta orang-orang yang memiliki kecemasan atas keterikatannya.

Pertanda dan tahap-tahap love bombing

Dilansir dari Psychology Today, berikut pertanda umum yang dapat kita temukan pada seseorang yang melakukan love bombing:

Memberikan hadiah yang berlebihan atau terlalu mewah pada awal hubungan

Memberikan pujian yang berlebihan atau tidak pas

Terlalu cepat menyatakan perasaan

Terlalu sering mengontak kita (mengirim chat atau telepon setiap saat)

Terlalu cepat berkomitmen (tiba-tiba membicarakan pernikahan)

Menunjukkan ketergantungan secara emosional terhadap kita dan meledak-ledak ketika tidak mendapatkan respon yang diinginkan.

Tidak mengacuhkan batasan yang dibentuk

Taktik ini digunakan untuk membuat korban merasa kewalahan atas segala tindakan yang pelaku lakukan.

Terkadang pelaku love bombing memiliki tujuan agar korban atau targetnya menjadi jauh atau hilang kontak dari teman-teman dan keluarganya, sehingga targetnya hanya dapat tergantung padanya.

Kenapa mereka melakukan hal ini?

Dilansir dari Nomina Integrated Health, para pelaku love bombing menggunakan metode mereka untuk mendapatkan kekuatan dan kontrol atas target atau korban mereka. Hal ini dapat dikaitkan kembali dengan perilaku narsistik atau gangguan kepribadian narsistik.

Mereka cenderung menargetkan orang-orang yang rentan atau mudah dimanipulasi agar korban tersebut tidak mudah mengetahui bahwa mereka adalah korban.

Cara untuk menghindari love bombing

Ini saran-saran yang diberikan dari para ahli:

Hati-hati dengan semua perhatian atau hadiah yang diberikan, apabila terasa berlebihan sebaiknya ditolak.

Pelajari sifat-sifat orang-orang narsis atau pertanda gangguan kepribadian narsistik. Biasanya dapat dilihat dari kurangnya empati kepada orang lain dan keinginan untuk selalu mendapatkan perhatian.

Kenali atau sadari terlebih dahulu apakah diri kita ini rentan atau tidak.

Cari bantuan dan perlindungan dari teman, keluarga, atau profesional apabila diperlukan

Tidak mudah bagi para korban untuk merasa percaya pada diri sendiri atau orang lain setelah dibuang atau “digunakan” oleh para pelaku. Karena kekerasan yang terjadi tidak hanya mempengaruhi fisik tapi juga mental dan emosional.

Pada kasus terburuk, korban menjadi lupa akan jati dirinya.

Maka dari itu, sangat disarankan agar korban menjalani terapi ke psikolog terpercaya. Apabila tidak bisa, coba bangun kembali hubungan pertemanan dan keluarga.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #mengenal #love #bombing #teknik #manipulasi #mental #emosional #yang #sering #terjadi #pada #hubungan #romantis

KOMENTAR