Jika Anda Ingin Menjadi Orang yang Lebih Menyenangkan Seiring Bertambahnya Usia, Ucapkan Selamat Tinggal pada 10 Perilaku Ini Menurut Psikologi
Ilustrasi seseorang yang semakin menyenangkan seiring bertambahnya usia (foto: Freepik/wosunan)
21:20
21 Februari 2025

Jika Anda Ingin Menjadi Orang yang Lebih Menyenangkan Seiring Bertambahnya Usia, Ucapkan Selamat Tinggal pada 10 Perilaku Ini Menurut Psikologi

- Seiring bertambahnya usia, banyak dari kita menginginkan hubungan yang lebih bermakna dan kehidupan yang lebih damai.

Salah satu kunci untuk mencapainya adalah menjadi pribadi yang lebih menyenangkan bagi orang-orang di sekitar kita.

Namun, tanpa disadari, beberapa perilaku justru bisa membuat kita terlihat menyebalkan, sulit didekati, atau bahkan beracun dalam hubungan sosial.

Psikologi menunjukkan bahwa perilaku kita memainkan peran besar dalam cara orang lain memandang dan memperlakukan kita.

Dilansir dari Geediting pada Jumat (21/2), jika Anda ingin menjadi pribadi yang lebih menyenangkan seiring bertambahnya usia, sudah saatnya mengucapkan selamat tinggal pada 10 perilaku berikut:

1. Selalu Ingin Menang dalam Argumen

Tidak ada yang suka berdebat dengan seseorang yang selalu ingin menang.

Orang yang terus-menerus membuktikan bahwa dirinya benar cenderung membuat suasana menjadi tegang dan tidak nyaman.

Menurut psikologi, dorongan untuk selalu benar sering kali berasal dari ego yang rapuh atau rasa tidak aman.

Namun, seiring bertambahnya usia, kemampuan untuk mendengarkan perspektif orang lain dengan pikiran terbuka justru menunjukkan kedewasaan emosional.

Cara mengatasinya:

Alih-alih fokus untuk menang, coba pahami sudut pandang orang lain.

Belajarlah untuk setuju untuk tidak setuju dan biarkan argumen berakhir dengan damai tanpa harus ada pihak yang “menang” atau “kalah”.

2. Bersikap Sinis dan Negatif Secara Berlebihan

Orang yang terus-menerus mengeluh atau bersikap sinis bisa sangat melelahkan bagi orang di sekitarnya.

Sikap negatif ini secara tidak sadar membuat orang menjauh karena suasana yang tercipta menjadi suram dan tidak menyenangkan.

Penelitian menunjukkan bahwa sikap positif berkorelasi dengan kesehatan mental yang lebih baik dan hubungan sosial yang lebih kuat.

Oleh karena itu, membuang sikap sinis dan negatif berlebihan adalah langkah penting untuk menjadi pribadi yang lebih menyenangkan.

Cara mengatasinya:

Cobalah untuk lebih fokus pada hal-hal yang dapat disyukuri dalam hidup.

Latih pikiran Anda untuk melihat sisi baik dalam situasi sulit dan hindari mengeluh secara terus-menerus.

3. Menyalahkan Orang Lain atas Masalah Pribadi

Mengambil peran sebagai “korban” dalam setiap situasi tidak hanya melelahkan bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain.

Sikap ini menunjukkan kurangnya tanggung jawab dan ketidakmampuan untuk menghadapi kenyataan.

Psikologi menyebut perilaku ini sebagai External Locus of Control, yaitu kecenderungan untuk menyalahkan faktor eksternal atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidup.

Cara mengatasinya:

Mulailah bertanggung jawab atas pilihan dan tindakan Anda sendiri.

Alih-alih menyalahkan orang lain, evaluasi apa yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki situasi.

4. Mengkritik dan Menghakimi Terlalu Cepat

Orang yang terlalu cepat menghakimi sering kali terlihat angkuh dan kurang empati.

Ini bisa menjadi hambatan besar dalam membangun hubungan yang bermakna dan tulus.

Psikologi menyatakan bahwa kecenderungan untuk menghakimi orang lain sering kali berasal dari rasa tidak aman atau pengalaman masa lalu yang belum terselesaikan.

Cara mengatasinya:

Latih diri Anda untuk bersikap lebih empatik dan terbuka terhadap perbedaan.

Ingatlah bahwa setiap orang memiliki latar belakang dan perjuangan hidup yang berbeda.

5. Selalu Membicarakan Diri Sendiri

Menjadikan diri sendiri sebagai topik utama dalam setiap percakapan bisa membuat orang lain merasa tidak dihargai.

Hal ini menunjukkan kurangnya ketertarikan pada kehidupan dan pengalaman orang lain.

Dalam psikologi, perilaku ini sering dikaitkan dengan egosentrisme, yaitu kecenderungan untuk memandang segala sesuatu dari perspektif diri sendiri.

Cara mengatasinya:

Belajarlah untuk menjadi pendengar yang baik.

Ajukan pertanyaan tentang kehidupan orang lain dan dengarkan dengan sungguh-sungguh tanpa langsung mengalihkan topik ke pengalaman pribadi Anda.

6. Menyimpan Dendam dan Sulit Memaafkan

Orang yang sulit memaafkan cenderung menyimpan beban emosional yang tidak sehat, yang pada akhirnya memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain.

Penelitian menunjukkan bahwa memaafkan tidak hanya baik untuk kesehatan mental, tetapi juga membantu memperbaiki hubungan sosial.

Cara mengatasinya:

Latih diri untuk melepaskan dendam dan belajar memaafkan, bukan untuk kebaikan orang lain, tetapi untuk kedamaian batin Anda sendiri.

7. Bersikap Pasif-Agresif

Komunikasi yang tidak langsung dan penuh sindiran sering kali membuat orang bingung dan kesal.

Ini menciptakan jarak emosional dalam hubungan dan memperburuk konflik.

Psikologi menyebut perilaku ini sebagai bentuk ekspresi emosi yang tidak sehat karena ketidakmampuan untuk mengungkapkan perasaan secara langsung.

Cara mengatasinya:

Latih komunikasi yang lebih asertif dan jujur.

Ungkapkan perasaan Anda dengan jelas dan hindari menyindir atau memberi komentar pasif-agresif.

8. Menjadi Terlalu Perfeksionis

Perfeksionisme yang berlebihan tidak hanya memberi tekanan pada diri sendiri, tetapi juga pada orang di sekitar Anda.

Orang perfeksionis sering kali terlihat kaku, sulit puas, dan kurang fleksibel dalam bergaul.

Menurut psikologi, perfeksionisme sering kali berasal dari rasa takut akan kegagalan atau kritik.

Cara mengatasinya:

Belajarlah untuk menerima ketidaksempurnaan sebagai bagian dari kehidupan.

Fokuslah pada proses, bukan hanya hasil akhir.

9. Selalu Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain dapat menimbulkan rasa iri dan tidak puas yang berlebihan.

Hal ini juga membuat Anda tampak tidak percaya diri dan sulit bersyukur.

Penelitian menunjukkan bahwa membandingkan diri dengan orang lain secara negatif dapat merusak kesehatan mental dan hubungan sosial.

Cara mengatasinya:

Fokuslah pada pencapaian pribadi dan syukuri apa yang Anda miliki.

Jadikan orang lain sebagai inspirasi, bukan sebagai tolok ukur kebahagiaan Anda.

10. Tidak Mau Mendengarkan Kritik

Orang yang tidak bisa menerima kritik dengan baik cenderung terlihat defensif dan sulit diajak bekerja sama.

Ini juga menghambat pertumbuhan pribadi dan profesional.

Psikologi menyebut ini sebagai Ego Defensif, yaitu kecenderungan untuk melindungi harga diri secara berlebihan.

Cara mengatasinya:

Belajarlah menerima kritik dengan lapang dada dan gunakan sebagai bahan refleksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Kesimpulan

Menjadi orang yang lebih menyenangkan seiring bertambahnya usia bukanlah tentang berusaha menyenangkan semua orang, melainkan tentang menjadi versi terbaik dari diri Anda.

Dengan mengucapkan selamat tinggal pada 10 perilaku di atas, Anda tidak hanya akan menjadi pribadi yang lebih disukai, tetapi juga akan merasakan kedamaian batin dan kepuasan hidup yang lebih besar.

Mulailah perubahan kecil dari sekarang dan nikmati hasilnya dalam hubungan dan kebahagiaan hidup Anda.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #jika #anda #ingin #menjadi #orang #yang #lebih #menyenangkan #seiring #bertambahnya #usia #ucapkan #selamat #tinggal #pada #perilaku #menurut #psikologi

KOMENTAR