Suka Mendiamkan Orang Lain? Ini 5 Alasan Mengapa Silent Treatment Itu Buruk dan Tidak Seharusnya Dilakukan!
Ilustrasi silent treatment (Pexels)
22:34
5 Oktober 2024

Suka Mendiamkan Orang Lain? Ini 5 Alasan Mengapa Silent Treatment Itu Buruk dan Tidak Seharusnya Dilakukan!

- Dalam hidup, kamu tentu pernah mengalami perbedaan pendapat atau pandangan hidup dengan orang lain. perbedaan ini tidak jarang menuju perselisihan antara kamu dengan orang tersebut.

Keberlanjutan dari perselisihan pendapat tersebut pun beragam. Ada yang berdiskusi dengan sehat, namun ada juga yang hubungannya jadi merenggang. Keduanya merupakan sikap yang manusiawi sebagai seseorang yang punya perasaan.

Ada satu respon manusia terkait perselisihan pendapat yang sebenarnya tidak baik untuk dilakukan. Perilaku tersebut dikenal dengan nama silent treatment atau mendiamkan seseorang.

Sadar maupun tidak sadar, kamu mungkin pernah melakukan silent treatment ke orang lain karena berbagai alasan. Bukannya mengutarakan isi pikiran, kamu malah mendiamkan orang tersebut selama beberapa jam bahkan hari.

Perilaku ini sebenarnya tidak boleh untuk dilakukan, bahkan terkesan buruk.

Dilansir dari Psychology Today dan Medical News Today, berikut ini merupakan 5 alasan mengapa silent treatment pada orang lain itu tidak boleh dilakukan:

1. Membuat Hubungan Jadi Beracun

Alasan pertama dari mengapa silent treatment tidak boleh dilakukan adalah karena perilaku ini membuat hubungan jadi beracun atau toxic. Tidak hanya hubungan dengan pasangan, hubungan dengan teman atau keluarga bisa jadi toxic dan tidak nyaman untuk dilakukan.

Silent treatment merupakan perilaku yang sama sekali tidak menyelesaikan masalah yang sedang terjadi secara produktif. Alih-alih berdiskusi, seseorang bisa diam dan meninggalkan lawan bicara bertanya-tanya.

Ketika pihak lain ingin membahas duduk permasalahan, orang yang melakukan silent treatment bisa mundur dan tidak mau melaksanakan diskusi itu. Hal ini tentu mengurangi kesehatan hubungan, dan bahkan bisa berujung pada putus atau hancurnya hubungan.

2. Menghancurkan Sebuah Hubungan

Alasan kedua dari mengapa silent treatment tidak boleh untuk dilakukan adalah karena hal ini bisa menghancurkan sebuah hubungan. Tidak hanya jadi beracun, silent treatment bisa jadi hal yang benar-benar menghancurkan atau memutuskan hubungan yang ada.

Baik itu hubungan pertemanan, keluarga bahkan kekasih sekalipun bisa hancur karena silent treatment. Dalam sebuah konflik, seseorang bisa mendiamkan pasangan atau orang tuanya karena satu dan lain hal.

Terutama bagi hubungan pasangan, silent treatment tidak memenuhi hal-hal yang seharusnya dipenuhi ketika hubungan sedang baik-baik saja. Misalnya cinta, dukungan, kepedulian dan sosok yang menemani jadi tidak ada akibat silent treatment. Pada beberapa orang, silent treatment bisa jadi penentu untuk memutuskan sebuah hubungan.

3. Membuat Orang Mengkritik Diri Sendiri

Alasan selanjutnya mengapa silent treatment tidak boleh dilakukan adalah perilaku ini bisa membuat orang mengkritik diri sendiri. Silent treatment menciptakan suasana tidak menyenangkan yang penuh cemas, takut, sedih dan banyak emosi lain.

Bahkan bagi orang biasa, silent treatment bisa membuat orang meragukan dan mengkritik dirinya sendiri. Silent treatment bisa berujung pada rasa marah, diabaikan, dan ditolak yang membuat seseorang makin stres.

Situasi ini sangat menyulitkan target dari silent treatment tersebut. Mereka bisa berpikir dan mengkritik terlalu banyak diri sendiri untuk berbuat apa demi lawan bicara bisa menghentikan silent treatment tersebut.

4. Memperparah Ketidakpercayaan Diri

Orang biasa bisa jadi meragukan dan mengkritik diri sendiri, terutama orang yang sejak awal sensitif atau memiliki kepercayaan diri yang rendah. Hal ini bisa sangat membebani dan memperburuk kepercayaan diri yang dimiliki.

Ketika seseorang yang seperti itu dikenai silent treatment dari orang lain, seseorang tersebut bisa merasakan perasaan negatif yang sangat besar dan mengagetkan, sebab hal itu baru dan asing baginya.

Lebih parah dari orang lain, orang yang sejak awal punya kepercayaan diri rendah akan mendapat kecemasan berlebih atas hubungan yang dimiliki dengan orang tersebut. Mereka bisa takut ditolak dan selalu berpikir akan kehilangan.

5. Salah Satu Bentuk Kekerasan Emosional

Terakhir, silent treatment ini merupakan salah satu bentuk kekerasan emosional apabila digunakan untuk memanipulasi orang lain. Beberapa orang bisa menggunakan silent treatment demi mendapatkan apa yang mereka mau.

Hal ini dikarenakan silent treatment tidak hanya soal tidak diajak bicara, namun kehadiranmu saja dianggap angin lalu dan masalah tidak dibicarakan untuk diselesaikan. Silent treatment bahkan bisa digunakan sebagai cara komunikasi dan hukuman pada orang lain.

Hal ini termasuk kekerasan emosional apabila orang yang melaksanakan silent treatment memang punya pikiran jahat untuk menyakiti atau membebani targetnya. Mereka bahkan bisa mengubah perilaku target sesuai apa yang mereka inginkan.

Kelima poin diatas merupakan beberapa alasan mengapa silent treatment itu buruk dan tidak boleh dilakukan. Ketika ada masalah, adalah hal terbaik untuk duduk bersama dan mencari solusi agar cepat terselesaikan.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #suka #mendiamkan #orang #lain #alasan #mengapa #silent #treatment #buruk #tidak #seharusnya #dilakukan

KOMENTAR