Luka Tak Terlihat, 9 Perilaku yang Diam-diam Melukai Hati Anak dan Harga Dirinya, Orang Tua Harus Tahu!
Ilustrasi anak yang sedih. (freepik)
21:00
3 Februari 2025

Luka Tak Terlihat, 9 Perilaku yang Diam-diam Melukai Hati Anak dan Harga Dirinya, Orang Tua Harus Tahu!

 

 Kunci untuk menjaga tumbuh kembang anak adalah menciptakan suasana yang nyaman dan aman di rumah. Dengan begitu, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang terdidik dan mampu berperilaku baik.

Namun, terkadang beberapa orang tua membesarkan anak untuk memenuhi kepuasan diri mereka. Alhasil, anak tidak mendapatkan kesejahteraan dalam kehidupan mereka.

Alih-alih sejahtera, anak-anak justru mendapatkan luka yang tak terlihat di batin. Hal tersebut bisa merusak kepercayaan diri dan harga diri anak, sehingga mempengaruhi masa depan mereka.

Agar orang tua lebih berhati-hati, Anda bisa memperhatikan sepuluh perilaku yang dapat melukai hati anak, dilansir dari Asia One.

  1. Menahan Kasih Sayang

Menahan kasih sayang dapat menunjukkan sisi dingin orang tua kepada anak. Hal ini harus dihindari. Sentuh anak-anak dengan sesering mungkin dengan pelukan dan usapan lembut. 

Bahkan, jika Anda hendak mengajarkan kedisiplinan pada anak, Anda dapat memegang tangannya dan mengajak berbicara. Hindari memukul atau berteriak padanya.

Jika anak Anda bukan tipe yang suka dipeluk, carilah cara lain untuk terhubung dengannya secara emosional. 

  1. Melanggar Janji

Para ahli mengatakan bahwa ketika orang tua menepati janji mereka, anak cenderung meniru perilaku ini.

Ketika orang tua menepati janji dengan anak-anak, maka mereka membantu anak untuk mengembangkan pemahaman tentang kepercayaan dan rasa hormat kepada orang lain.

  1. Menggunakan Nama Panggilan yang Menghina Anak

Menghina anak-anak Anda dengan menyebut mereka malas, gendut, tidak berguna, bahkan tidak berharga bisa menusuk dan melukai hati mereka. 

Cobalah merefleksikan diri, apakah Anda pernah melakukan hal serupa. Jika, ya, hentikan hal tersebut. Pikirkan luka yang sudah menyayat hati anak. 

  1. Selalu Memaksa Anak

Sulit rasanya ketika Anda menginginkan yang terbaik untuk Anda tetapi dia menolak untuk bergerak. Jika itu masalah keselamatan atau kesehatan, maka tentu itu baik. 

Tetapi jika itu adalah masalah lain, seperti ketika anak menolak pilihan orang tua, maka cobalah pahami perspektif mereka. Dengan begitu Anda bisa menumbuhkan empati anak juga. Ajak mereka berdialog dua arah.

  1. Memukul Anak

Jika Anda memukul anak-anak, maka dalam pikiran mereka kekerasan fisik adalah hal yang dapat diterima.

Maka dari itu hindari untuk melakukan kekerasan fisik pada anak. Anda cukup tegas dalam disiplin tanpa perlu memukul mereka. Tetapkan batasan yang cukup dengan bersikap baik, lembut, hormat dan tegas.

  1. Melampiaskan Amarah

Terkadang frustasi di luar rumah, terbawa sampai di ruang keluarga. Ingat, jangan pernah melampiaskan amarah Anda pada anak.

Ketika Anda marah, maka mereka akan menyalahkan diri atas masalah amarah Anda. Akhirnya, hal tersebut akan merusak harga diri anak.

  1. Melanggar Privasi Anak

Jangan melewati batas untuk membuka hal yang sifatnya privasi untuk anak. Sebab, ini berkaitan dengan kepercayaan yang sudah dibangun oleh anak kepada Anda. 

Jika Anda melanggar hal tersebut, anak Anda akan terluka dan mungkin tidak akan pernah mau menceritakan apapun lagi kepada Anda.

  1. Terlalu Menuntut

Menuntut anak untuk terus berprestasi dengan melampaui kapasitas mereka adalah hal yang kurang baik. Apalagi diikuti dengan hukuman karena tidak mendapatkan hal yang Anda ekspektasikan kepada anak.

Hal ini akan membuat anak merasa frustasi dan berpikir bahwa mereka tak cukup baik yang mengakibatkan masalah harga diri.

  1. Tidak Menjadi Contoh yang Baik

Barang tentu, anak-anak menjadikan orang tua mereka sebagai contoh dalam hidup. Jadi, jika Anda ingin anak memiliki karakter yang baik, maka ingat bahwa anak memperhatikan Anda.

Untuk itu, hindari berbohong, mengutuk, menghardik, atau mengeluarkan makian. Karena anak seperti spons yang menyerap perilaku Anda sebagai referensi.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #luka #terlihat #perilaku #yang #diam #diam #melukai #hati #anak #harga #dirinya #orang #harus #tahu

KOMENTAR