Jangan Terkecoh! 7 Tanda Seseorang Hanya Berpura-pura Peduli dan Memalsukan Kebaikannya Pada Anda
Ilustrasi orang yang hanya berpura-pura peduli dan memalsukan kebaikannnya pada temannya./Freepik
19:14
12 September 2024

Jangan Terkecoh! 7 Tanda Seseorang Hanya Berpura-pura Peduli dan Memalsukan Kebaikannya Pada Anda

Setiap orang pasti menginginkan hubungan yang penuh dengan perhatian dan kepedulian yang tulus.

Namun, sering kali kita dihadapkan pada orang-orang yang tampaknya sangat peduli dan empatik, namun kenyataannya tidak demikian.

Mereka mungkin terlihat seperti teman yang selalu siap sedia atau rekan yang memahami perasaan Anda, tetapi di balik sikap manis tersebut bisa saja tersembunyi oleh kepalsuan.

Dilansir dari laman The Expert Editor pada Kamis (12/9), berikut 7 tanda seseorang hanya berpura-pura peduli dan memalsukan kebaikannnya pada Anda.

Dengan memahami tanda-tanda ini, Anda bisa lebih bijaksana dalam menilai sejauh mana kebaikan yang ditunjukkan oleh orang-orang di sekitar Anda.

1. Simpatinya terasa seperti diatur atau tidak alami

Ketika seseorang memberikan kata-kata penghiburan, kita tentunya bisa merasakan apakah kata-kata itu berasal dari hati atau tidak.

Orang-orang yang memalsukan kebaikannya cenderung menggunakan kata-kata yang terdengar terlalu sempurna, klise, atau bahkan tidak sesuai dengan situasi yang sedang terjadi.

Ini menunjukkan bahwa mereka sedang tidak benar-benar merasakan apa yang Anda rasakan, melainkan hanya berkata-kata untuk terlihat empatik. Empati yang sejati muncul secara spontan dan alami, serta mengikuti situasi dengan perasaan yang nyata.

2. Tidak sabar menghadapi emosi orang lain

Menghadapi emosi seseorang, terutama emosi yang kuat seperti kesedihan atau kecemasan, memerlukan kesabaran dan pengertian.

Orang yang benar-benar baik akan mengerti bahwa perasaan tidak bisa diselesaikan dengan cepat atau dengan satu percakapan saja.

Mereka akan sabar mendengarkan dan memberikan dukungan tanpa terburu-buru meminta Anda untuk "melupakan" atau "cepat pulih" dari situasi terpuruk tersebut.

Jika seseorang tampak tidak sabar, merasa terganggu, atau ingin segera menyelesaikan percakapan tentang perasaan Anda, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak benar-benar memiliki empati yang tulus.

3. Tindakannya tidak sesuai dengan kata-kata

Di dunia ini, banyak orang yang pandai mengatakan hal-hal yang baik seperti "Saya akan selalu ada untukmu" atau "Kamu bisa mengandalkan saya."

Namun, ketika tiba saatnya untuk membantu atau hadir dalam situasi sulit, mereka sering kali hilang atau mencari alasan. Ini menunjukkan bahwa kata-kata mereka tidak tulus.

Empati sejati bukan hanya soal mengatakan hal yang baik, tetapi juga tentang bertindak sesuai dengan kata-kata yanh mereka ucapkan tersebut.

Orang yang benar-benar peduli akan menunjukkan perhatian mereka melalui tindakan nyata, seperti hadir di saat dibutuhkan atau membantu dengan cara yang konkret.

4. Cepat mengalihkan fokus kembali pada diri mereka sendiri

Orang yang memalsukan kebaikannnya sering kali memanfaatkan kesempatan untuk membicarakan diri mereka sendiri, bahkan ketika Anda sedang berbagi pengalaman emosional.

Misalnya, ketika Anda bercerita tentang masalah yang sedang Anda hadapi, mereka akan segera mengaitkan cerita itu dengan pengalaman pribadi mereka, lalu mengalihkan percakapan ke cerita mereka sendiri.

Meskipun berbagi pengalaman pribadi tidak salah, namun jika orang tersebut terus-menerus mengalihkan fokus dari Anda ke dirinya sendiri, hal ini menunjukkan kurangnya empati.

Empati yang sejati berarti mendengarkan dengan penuh perhatian dan fokus pada perasaan serta pengalaman orang lain, bukan memanfaatkan cerita tersebut untuk membicarakan diri mereka sendiri.

5. Tidak responsif secara emosional

Empati sejati melibatkan seseorang yang mampu merasakan dan memahami perasaan orang lain, bukan hanya mengatakan kata-kata yang menghibur.

Terkadang, meskipun seseorang terlihat mendengarkan dan mengucapkan hal-hal yang baik, mereka sebenarnya tidak benar-benar terhubung secara emosional dengan apa yang Anda katakan.

Mereka akan cenderung tetap tenang dan datar, tanpa menunjukkan reaksi emosional yang sesuai dengan cerita Anda. Akibatnya, Anda mungkin merasa tidak didengarkan atau bahkan diabaikan, meskipun mereka terlihat ada di sana.

Empati sejati merupakan keterlibatan emosional yang nyata, di mana seseorang benar-benar merasakan apa yang Anda rasakan dan merespons dengan cara yang sesuai, baik melalui kata-kata maupun ekspresi emosional.

6. Hanya menunjukkan empati ketika ada yang melihat

Orang-orang seperti ini akan terlihat sangat peduli dan penuh empati ketika berada di depan banyak orang, tapi saat dalam situasi pribadi atau satu lawan satu, sikap empatinya menghilang.

Ini disebut sebagai "empati performatif," di mana seseorang hanya menunjukkan kepedulian untuk dilihat orang lain, bukan karena mereka benar-benar peduli.

Mereka berusaha membangun citra diri mereka sebagai orang yang baik dan perhatian, tapi ketika tidak ada yang melihatnya, mereka tidak lagi menunjukkan sikap tersebut.

7. Menggunakan empati sebagai alat manipulasi

Orang-orang seperti ini cenderung berpura-pura peduli dan empatik untuk mendapatkan kepercayaan atau membuat Anda merasa nyaman berbagi perasaan dengan mereka.

Namun, di balik sikap empati tersebut, mereka sebenarnya memiliki niat tersembunyi, seperti memanfaatkan kelemahan atau kerentanan Anda untuk keuntungan pribadi.

Jika Anda merasa bahwa seseorang sering mengungkit-ungkit kerentanan Anda untuk kepentingan mereka sendiri atau jika empati mereka selalu disertai dengan tuntutan atau syarat tertentu, itu adalah tanda bahwa mereka tidak benar-benar peduli.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #jangan #terkecoh #tanda #seseorang #hanya #berpura #pura #peduli #memalsukan #kebaikannya #pada #anda

KOMENTAR