Jika Seorang Perempuan Memiliki 9 Kebiasaan Ini, Tanpa Disadari Dia Berhasil Menyembuhkan Luka Hubungan Masa Lalunya Menurut Psikologi
ilustrasi seseorang yang berhasil sembuh dari luka masa lalu/ Sumber foto: Freepik
08:18
12 September 2024

Jika Seorang Perempuan Memiliki 9 Kebiasaan Ini, Tanpa Disadari Dia Berhasil Menyembuhkan Luka Hubungan Masa Lalunya Menurut Psikologi

JawaPos. com - Menghadapi luka dari hubungan masa lalu bukanlah hal yang mudah.

Trauma emosional akibat perpisahan, penghianatan, atau ketidakberdayaan bisa meninggalkan bekas yang mendalam pada jiwa seseorang, terutama seorang perempuan yang cenderung lebih terbuka dalam mengekspresikan emosinya.

Namun, seiring berjalannya waktu, banyak perempuan yang tanpa disadari menunjukkan tanda-tanda telah pulih dari luka tersebut melalui perubahan sikap dan kebiasaan hidup mereka.

Dilansir dari Ideapod pada Kamis (12/9), terdapat beberapa kebiasaan yang mungkin tidak disadari, namun sebenarnya adalah indikator bahwa seorang perempuan telah berhasil menyembuhkan luka batin dari masa lalunya. Berikut adalah 9 kebiasaan tersebut:

1. Menghargai Waktu Sendiri

Salah satu tanda perempuan telah menyembuhkan luka emosionalnya adalah ketika dia mulai merasa nyaman dengan kesendirian.

Waktu sendiri tidak lagi dianggap sebagai momen kesepian atau isolasi, melainkan sebagai kesempatan untuk mengenal diri lebih baik, melakukan refleksi, dan menikmati hal-hal yang dia sukai tanpa pengaruh orang lain.

Ketika seorang perempuan mampu menikmati waktu sendirinya, ini menunjukkan bahwa dia tidak lagi bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya akan kebahagiaan.

Dalam pandangan psikologi, ini dikenal sebagai self-acceptance atau penerimaan diri.

Menurut Carl Rogers, penerimaan diri adalah fondasi untuk kebahagiaan individu.

Perempuan yang telah menyembuhkan luka masa lalu mampu menerima dirinya sepenuhnya, termasuk kelemahan dan ketidaksempurnaannya.

2. Tidak Lagi Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Setelah mengalami trauma emosional dari hubungan masa lalu, sangat umum bagi seseorang untuk terjebak dalam kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain, terutama dengan orang-orang yang tampaknya memiliki hubungan yang sempurna.

Namun, ketika seorang perempuan berhenti melakukan hal ini, itu adalah tanda signifikan bahwa dia telah menyembuhkan luka batinnya.

Dalam perspektif psikologi, kebiasaan membandingkan diri terus-menerus sering kali berasal dari perasaan rendah diri atau ketidakamanan.

Ketika seorang perempuan mulai merasa cukup dengan dirinya sendiri dan berhenti mencari validasi dari luar, dia menunjukkan peningkatan self-esteem yang merupakan aspek penting dari pemulihan emosional.

3. Fokus pada Diri Sendiri dan Pertumbuhan Pribadi

Saat perempuan telah mencapai tahap penyembuhan dari luka masa lalu, dia akan mulai lebih fokus pada pengembangan diri.

Alih-alih terobsesi dengan apa yang salah dalam hubungan sebelumnya, dia akan lebih banyak berinvestasi pada dirinya sendiri—baik secara fisik, emosional, maupun intelektual.

Misalnya, dia mungkin lebih banyak membaca buku pengembangan diri, mengejar passion baru, atau mengambil kursus yang sebelumnya ditunda.

Menurut teori self-actualization dari Abraham Maslow, pencapaian pertumbuhan diri adalah tahap tertinggi dalam hierarki kebutuhan manusia.

Perempuan yang telah menyembuhkan luka emosionalnya cenderung lebih fokus pada realisasi potensi diri mereka, yang merupakan langkah penting dalam mencapai kebahagiaan sejati.

4. Memaafkan Diri Sendiri dan Orang Lain

Kebiasaan memaafkan, baik memaafkan diri sendiri atas kesalahan yang terjadi dalam hubungan masa lalu maupun memaafkan mantan pasangan, adalah salah satu tanda utama bahwa seorang perempuan telah sembuh dari luka emosional.

Memaafkan bukan berarti melupakan, tetapi lebih kepada melepaskan beban emosi negatif yang terikat pada masa lalu.

Dalam psikologi, ini dikenal sebagai emotional forgiveness, yang berbeda dengan decisional forgiveness.

Menurut riset, orang yang mampu memaafkan cenderung memiliki kesejahteraan psikologis yang lebih baik.

Memaafkan diri sendiri dan orang lain berarti perempuan tersebut tidak lagi terjebak dalam rasa bersalah atau dendam, dan telah berhasil melangkah maju.

5. Mampu Membuat Batasan Sehat dalam Hubungan

Perempuan yang telah menyembuhkan luka emosional biasanya lebih sadar akan pentingnya batasan dalam hubungan.

Dia tidak lagi merasa harus menyenangkan semua orang atau mengorbankan kebutuhannya demi orang lain.

Dia tahu apa yang dia inginkan dan membutuhkan, serta tidak ragu untuk menetapkan batas yang jelas dalam hubungan agar tetap sehat.

Penetapan batasan merupakan salah satu tanda dari self-respect yang kuat.

Dalam psikologi, perempuan yang telah menyembuhkan diri akan lebih menghargai kesejahteraan emosional mereka, sehingga mereka tidak lagi takut untuk berkata "tidak" atau menjauh dari situasi yang merugikan.

6. Tidak Takut untuk Mencintai Lagi

Mencintai seseorang setelah mengalami luka emosional bukanlah hal yang mudah.

Namun, perempuan yang telah menyembuhkan luka masa lalunya akan mampu membuka hatinya lagi untuk cinta, tanpa rasa takut yang berlebihan akan terluka.

Ini menunjukkan bahwa dia telah berhasil melepaskan trauma masa lalunya dan siap untuk menghadapi kehidupan cinta yang baru dengan lebih bijaksana.

Menurut teori attachment dari John Bowlby, perempuan yang sudah sembuh dari luka masa lalunya akan beralih dari pola attachment yang tidak aman (anxious atau avoidant) menjadi pola attachment yang lebih aman.

Ini berarti, dia tidak lagi terlalu tergantung secara emosional, namun juga tidak takut untuk terhubung secara intim dengan orang lain.

7. Tidak Menyalahkan Diri atas Gagalnya Hubungan Masa Lalu

Salah satu kebiasaan buruk yang sering dialami oleh perempuan yang terluka adalah terus-menerus menyalahkan diri sendiri atas perpisahan atau konflik yang terjadi dalam hubungan masa lalu.

Namun, ketika seorang perempuan berhenti melakukan hal ini, itu menunjukkan bahwa dia telah sembuh.

Dia mampu melihat hubungan tersebut sebagai bagian dari perjalanan hidupnya dan menerima bahwa setiap orang berperan dalam dinamikanya.

Menurut psikologi, ini merupakan tanda dari self-compassion atau belas kasih terhadap diri sendiri.

Perempuan yang memiliki belas kasih terhadap diri sendiri cenderung tidak terjebak dalam siklus negatif perasaan bersalah atau penyesalan, melainkan lebih fokus pada pembelajaran dan perbaikan diri.

8. Membangun Hubungan yang Sehat dengan Orang Lain

Seorang perempuan yang telah sembuh dari luka emosional akan cenderung lebih memilih hubungan yang sehat dan positif, baik dalam aspek pertemanan maupun hubungan romantis.

Dia tidak lagi tertarik pada dinamika hubungan yang penuh drama, manipulasi, atau ketidakpastian.

Sebaliknya, dia akan mencari hubungan yang memberikan rasa aman, dihargai, dan saling mendukung.

Hal ini berkaitan dengan konsep emotional intelligence atau kecerdasan emosional.

Perempuan dengan kecerdasan emosional yang baik mampu mengenali dan mengelola emosi mereka, serta lebih berhati-hati dalam memilih pasangan yang memiliki kualitas emosional yang sama.

9. Merasa Damai dengan Masa Lalunya

Tanda yang paling jelas bahwa seorang perempuan telah menyembuhkan luka dari hubungan masa lalunya adalah ketika dia mampu merasa damai dengan masa lalunya.

Dia tidak lagi merasakan penyesalan, amarah, atau dendam ketika mengingat mantan pasangan atau kejadian yang terjadi.

Alih-alih, dia menerima bahwa masa lalu adalah bagian dari perjalanan hidup yang telah membentuk siapa dirinya saat ini.

Psikolog sering menyebut ini sebagai emotional closure, yaitu proses di mana seseorang mencapai titik penyelesaian emosional dengan pengalaman masa lalu.

Saat seorang perempuan mencapai tahap ini, dia siap sepenuhnya untuk melangkah maju tanpa membawa beban masa lalu ke dalam kehidupannya yang baru.

Kesimpulan

Penyembuhan dari luka hubungan masa lalu bukanlah perjalanan yang mudah, tetapi melalui kebiasaan-kebiasaan ini, seorang perempuan dapat menunjukkan bahwa dia telah berhasil melewatinya.

Setiap kebiasaan mencerminkan pertumbuhan emosional, mental, dan spiritual yang memperkuat dirinya sebagai individu.

Dalam perjalanan ini, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki waktunya sendiri, dan tidak ada ukuran yang sama bagi setiap orang dalam mencapai penyembuhan.

Yang terpenting adalah bagaimana seorang perempuan menemukan kembali kekuatannya, cinta pada dirinya sendiri, dan kebebasan untuk mencintai tanpa takut terluka lagi.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #jika #seorang #perempuan #memiliki #kebiasaan #tanpa #disadari #berhasil #menyembuhkan #luka #hubungan #masa #lalunya #menurut #psikologi

KOMENTAR