7 Topik Pembicaraan yang Dihindari oleh Orang Cerdas dengan IQ di Atas Rata-rata, Menurut Psikologi
Ilustrasi Orang Cerdas dengan IQ di Atas Rata-rata (Pexels)
12:00
2 Februari 2025

7 Topik Pembicaraan yang Dihindari oleh Orang Cerdas dengan IQ di Atas Rata-rata, Menurut Psikologi

- Orang yang cerdas tak hanya memiliki pola pikir yang berbeda, tetapi juga cara berkomunikasi yang lebih bijak. Mereka yang memiliki IQ tinggi bukan hanya tahu banyak hal, tetapi juga memahami topik apa yang sebaiknya tidak mereka bahas dalam percakapan sehari-hari.

Bukan karena mereka sombong atau tertutup, melainkan mereka memahami bahwa memilih topik pembicaraan yang tepat bisa mencerminkan karakter dan tingkat kecerdasan seseorang.

Menurut psikologi, dilansir dari laman Blog Herald pada Minggu (2/2) berikut adalah tujuh topik yang cenderung dihindari oleh mereka yang memiliki IQ di atas rata-rata.

1. Prestasi Diri

Orang yang cerdas biasanya tidak terlalu suka membicarakan pencapaian mereka sendiri. Bukan berarti mereka tidak bangga dengan apa yang telah mereka raih, tetapi mereka merasa tidak perlu terus-menerus menonjolkannya dalam percakapan.

Mereka lebih tertarik untuk terus berkembang dan belajar dibanding sekadar mendapatkan validasi dari orang lain. Jika prestasi mereka diketahui orang lain, biarlah itu terjadi secara alami tanpa mereka harus menyombongkannya.

Lagi pula, mereka tahu bahwa kecerdasan sejati bukan hanya tentang hasil, tetapi juga tentang proses berpikir dan pembelajaran yang berkelanjutan.

2. Gosip tentang Orang Lain

IQ tinggi sering kali berbanding lurus dengan keinginan untuk terlibat dalam percakapan yang lebih bermakna. Itulah sebabnya orang cerdas cenderung menghindari gosip.

Mereka lebih suka menghabiskan waktu berdiskusi tentang ide, teori, atau pengalaman yang memperkaya wawasan daripada membicarakan kehidupan pribadi orang lain. Lagi pula, mereka tahu bahwa membicarakan orang lain tanpa alasan yang jelas hanya membuang energi dan tidak memberikan manfaat apa pun bagi pertumbuhan pribadi mereka.

3. Harta Benda

Bukan berarti orang dengan IQ tinggi tidak menikmati kenyamanan materi, tetapi mereka tidak melihatnya sebagai sesuatu yang perlu selalu dibahas.

Mereka lebih tertarik pada percakapan tentang ilmu pengetahuan, filosofi, atau pengalaman yang bermakna daripada sekadar membicarakan barang mewah, mobil sport, atau gadget terbaru. Bagi mereka, kepemilikan materi bukanlah tolak ukur utama dari kesuksesan atau kebahagiaan.

4. Hal-hal Buruk dan Negatif

Topik pembicaraan yang dipenuhi dengan keluhan dan energi negatif juga sering dihindari oleh orang-orang dengan IQ tinggi.

Mereka memahami bahwa terlalu banyak fokus pada hal-hal buruk hanya akan menguras energi tanpa menghasilkan solusi. Itulah mengapa mereka lebih memilih untuk membahas ide atau strategi yang bisa membantu mengatasi masalah daripada terus-menerus mengeluh tentangnya.

Mereka tahu bahwa pikiran yang dipenuhi dengan negativitas hanya akan menghambat pertumbuhan dan kreativitas mereka.

5. Kecemerlangan Otak Mereka

Meskipun mereka memiliki IQ tinggi, orang yang cerdas tidak akan menjadikan kecerdasan mereka sebagai topik utama dalam percakapan. Bukan karena mereka tidak bangga dengan kemampuan berpikir mereka, tetapi mereka memahami bahwa kecerdasan bukanlah satu-satunya hal yang mendefinisikan mereka.

Mereka lebih suka membiarkan ide-ide dan wawasan mereka berbicara sendiri daripada harus membuktikan kepintaran mereka dengan membahas betapa cerdasnya mereka. Bagi mereka, kecerdasan sejati bukanlah sesuatu yang perlu diumbar, melainkan sesuatu yang bisa dibuktikan melalui cara berpikir dan tindakan nyata.

6. Opini yang Tidak Memiliki Dasar

Orang cerdas sangat berhati-hati dalam mengutarakan pendapat. Mereka tidak suka berdebat hanya untuk menang atau sekadar menyampaikan opini yang tidak memiliki dasar kuat. Ketika mereka berbicara, mereka memastikan bahwa opini mereka didukung oleh data, penelitian, atau pengalaman yang relevan.

Mereka juga cenderung skeptis terhadap klaim yang tidak memiliki bukti kuat dan lebih suka berdiskusi dengan orang-orang yang memiliki argumen logis. Mereka menghargai diskusi yang berbobot, bukan sekadar debat kosong tanpa arah.

7. Topik Pembicaraan yang Bertele-tele

Orang yang cerdas lebih suka percakapan yang to the point. Mereka cenderung tidak tertarik pada topik yang panjang lebar tetapi tidak memiliki inti yang jelas. Bukan berarti mereka tidak menghargai cerita atau humor, tetapi mereka lebih suka percakapan yang memberikan wawasan baru atau membantu mereka memahami sesuatu dengan lebih baik.

Bagi mereka, efisiensi dalam komunikasi adalah kunci. Daripada membahas sesuatu yang bertele-tele, mereka lebih suka membahas ide besar atau solusi nyata yang bisa diterapkan dalam kehidupan.

Menjadi cerdas bukan hanya tentang memiliki IQ tinggi, tetapi juga tentang bagaimana cara seseorang memilih topik pembicaraan yang tepat. Orang yang cerdas tahu bahwa tidak semua hal perlu dibahas, dan mereka lebih suka percakapan yang memberi nilai tambah daripada sekadar mengisi waktu.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #topik #pembicaraan #yang #dihindari #oleh #orang #cerdas #dengan #atas #rata #rata #menurut #psikologi

KOMENTAR