Pengusiran UNRWA oleh Netanyahu: Dampak pada Pengungsi Palestina
PM Israel Netanyahu mengatakan bahwa UNRWA wajib menghentikan operasinya dan mengosongkan kantor operasionalnya di Yerusalem paling lambat tanggal 30 Januari 2025. 
17:20
25 Januari 2025

Pengusiran UNRWA oleh Netanyahu: Dampak pada Pengungsi Palestina

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, baru-baru ini mengeluarkan perintah kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) untuk segera mengosongkan kantornya yang terletak di Sheikh Jarrah, Yerusalem.

Dalam surat yang ditujukan kepada Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Netanyahu menegaskan bahwa UNRWA diharuskan untuk menutup operasinya paling lambat tanggal 30 Januari 2025.

Apa Alasan di Balik Keputusan Ini?

Keputusan untuk mengusir UNRWA datang setelah anggota parlemen Israel menyetujui undang-undang yang melarang operasional badan tersebut di Israel dan Yerusalem Timur.

Selain itu, UNRWA juga dilarang beroperasi di wilayah yang dianeksasi oleh Israel setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967.

Namun, undang-undang ini tidak mencakup Gaza atau Tepi Barat.

Netanyahu beralasan bahwa pengusiran UNRWA diperlukan karena badan tersebut dianggap menggunakan tanah kantor tanpa persetujuan dari Departemen Pertanahan Israel.

Ia juga menuduh pegawai UNRWA terlibat dalam serangan di Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober lalu dan menyatakan bahwa sistem pendidikan UNRWA mendukung terorisme dan kebencian.

Bagaimana UNRWA Menyikapi Keputusan Israel?

Menanggapi perintah pengusiran tersebut, Kepala UNRWA Philippe Lazzarini mengungkapkan keprihatinan besar.

Dalam pernyataannya, ia memperingatkan bahwa menghentikan operasional UNRWA bisa merusak gencatan senjata di Gaza dan menghancurkan harapan orang-orang yang telah lama menderita.

Lazzarini menekankan bahwa tindakan Israel ini dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional, yang berupaya mendiskreditkan dan mendelegitimasi peran UNRWA dalam menyediakan bantuan bagi pengungsi Palestina.

Apa Dampak Larangan Terhadap UNRWA?

UNRWA, yang didirikan pada 8 Desember 1949, memiliki mandat untuk memberikan layanan kepada pengungsi Palestina.

Dengan sekitar 2 juta warga Gaza bergantung pada bantuan dari UNRWA, pengusiran ini dapat memiliki dampak yang sangat besar.

Sekitar satu juta orang di Gaza tergantung pada tempat penampungan UNRWA untuk makanan dan layanan kesehatan.

Menurut Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, keberadaan UNRWA di Gaza sangat diperlukan dan tidak tergantikan.

Bersama dengan Bulan Sabit Merah Palestina, UNRWA memainkan peran penting dalam distribusi bantuan PBB di wilayah tersebut.

Saat ini, UNRWA mengelola 11 pusat distribusi makanan yang melayani satu juta orang, separuh dari mereka hidup di bawah garis kemiskinan.

Mereka juga turut membantu pelaksanaan vaksinasi polio darurat di Gaza.

Apa Potensi Keruntuhan Layanan Kemanusiaan?

Jika undang-undang yang melarang operasi UNRWA diterapkan, kemungkinan besar akan menyebabkan runtuhnya operasi kemanusiaan internasional di Jalur Gaza.

Hal ini akan berakibat pada hilangnya layanan penting yang disediakan UNRWA di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, termasuk pendidikan, perawatan kesehatan, dan sanitasi.

Keputusan ini menandai sebuah langkah signifikan dalam kebijakan Israel terhadap pengungsi Palestina, dan dapat menyebabkan krisis kemanusiaan yang lebih dalam di wilayah yang sudah terpukul oleh konflik berkepanjangan.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Editor: timtribunsolo

Tag:  #pengusiran #unrwa #oleh #netanyahu #dampak #pada #pengungsi #palestina

KOMENTAR