Informasi Intelijen, Hizbullah Tanpa Iran Bakal Balas Dendam Kematian Pemimpin Hamas ke Israel
Kelompok milisi Hizbullah mengklaim berhasil menyerang pangkalan militer Nimra Israel menggunakan puluhan roket Katyusha. Para pejabat Israel semakin yakin Hizbullah yang akan menjadi pihak pertama yang melancarkan serangan besar ke Israel tanpa bantuan Iran 
11:50
8 Agustus 2024

Informasi Intelijen, Hizbullah Tanpa Iran Bakal Balas Dendam Kematian Pemimpin Hamas ke Israel

- Para pejabat Israel semakin yakin Hizbullah yang akan menjadi pihak pertama yang melancarkan serangan besar terhadap Israel dalam beberapa hari mendatang.

Mengutip dua sumber yang paham dengan intelijen mengenai masalah ini, CNN melaporkan Hizbullah tampaknya semakin bertekad untuk bertindak melawan Israel "terlepas" dari tanggapan Iran belakangan.

Sebelumnya memang Iran memberikan tanggapan tegas atas pembunuhan komandan militer tertinggi kelompok teror Lebanon Fuad Shukr di Beirut dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

Salah satu sumber mengatakan Hizbullah bergerak lebih cepat daripada Iran dalam mempersiapkan serangan yang tampaknya akan dilancarkannya dalam beberapa hari mendatang.

Menurut jaringan berita AS, beberapa pejabat mengatakan Iran tampaknya masih menyusun rencana pembalasannya, dengan seorang pejabat militer AS dikutip menyebut Teheran telah membuat beberapa persiapan yang diharapkan untuk serangan skala besar terhadap Israel.

Sumber kedua mengatakan, Hizbullah kemungkinan dapat memulai serangan dengan sedikit atau tanpa tanda-tanda awal karena Lebanon berbatasan dengan Israel.

Sumber tersebut menambahkan tidak jelas bagaimana atau apakah Republik Islam dan proksi Lebanonnya bekerja sama dalam serangan potensial.

Beberapa pejabat percaya mereka mungkin tidak memiliki cara yang sama untuk melakukan balasan.

Sementara itu, laporan tanpa sumber dari berita Channel 12 mengatakan Israel bersiap atas serangan Hizbullah dan Iran terhadap warga sipil di Israel selama janji pembalasan mereka atas pembunuhan para pemimpin teroris tinggi akan menjadi misinya.

Meskipun demikian, laporan itu mengatakan Israel tengah bersiap menghadapi kemungkinan upaya serangan terhadap infrastruktur sipil atau target-target yang terkait dengan Israel di luar negeri.

Untuk saat ini tidak ada informasi intelijen yang menunjukkan adanya rencana terhadap lokasi-lokasi tertentu di luar negeri.

Jaringan tersebut juga melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengambil bagian dalam musyawarah Komando Front Dalam Negeri pada hari Rabu tentang kapan harus mengeluarkan peringatan dini kepada warga Israel.

Serta memperbarui panduan warganya dengan catatan tidak gegabah agar masyarakat tak khawatir.

Laporan serupa oleh lembaga penyiaran publik Kan mengatakan warga akan diberi tahu begitu Israel mengetahui serangan sedang berlangsung.

Di pihak Iran, sebuah laporan oleh Iran Internasional mengatakan Presiden Masoud Pezeshkian memohon kepada pemimpin tertinggi negara itu untuk menghindari serangan langsung terhadap Israel.

ia memperingatkan bahwa eskalasi dapat menyebabkan Israel menghancurkan infrastruktur dan target energi serta melumpuhkan ekonomi.

Laporan tersebut, yang mengutip sumber anonim, mengatakan Pezeshkian menerangkan kepada Ali Khamenei bahwa perang dapat memperdalam ketidakpuasan warga terhadap rezim dan bahkan menyebabkan keruntuhan Iran.

Laporan itu mengatakan Khamenei tidak berkomitmen pada pertemuan itu.

AS Peringatkan Israel

Para pejabat Amerika Serikat (AS) dilaporkan memberi peringatan pejabat senior Israel tentang potensi tanggapan Israel terhadap serangan balasan Iran.

Dalam program radio "This Morning" milik KAN Reshet Bet, para pejabat memperingatkan warga Israel untuk tidak memaksakan diri.

Para pejabat yang tidak disebutkan namanya itu dilaporkan mengatakan kepada para pejabat Israel untuk membuat pertimbangan sebelum menyerang balik Iran dan proksi-proksinya.

Tujuan utamanya bukanlah untuk memicu perang habis-habisan.

Tentara Israel (IDF) di Penjara Sde Teiman di Gurun Negev. Polisi Militer Israel dan IDF dari divisi reserve (cadangan) terlibat bentrok di fasilitas penjara ini saat polisi militer mencoba menahan sembilan IDF yang diduga menyiksa dan memperkosa tahanan Palestina di penjara tersebut. Tentara Israel (IDF) di Penjara Sde Teiman di Gurun Negev. Polisi Militer Israel dan IDF dari divisi reserve (cadangan) terlibat bentrok di fasilitas penjara ini saat polisi militer mencoba menahan sembilan IDF yang diduga menyiksa dan memperkosa tahanan Palestina di penjara tersebut. (khaberni)

Selama serangan Iran sebelumnya terhadap Israel pada bulan April, AS diyakini telah membujuk Israel untuk menghindari serangan balasan besar, yang menyebabkan serangan tepat terhadap fasilitas militer Iran di dekat Isfahan.

Laporan KAN mencatat beberapa pejabat regional khawatir dengan tanggapan Israel.

Beberapa diplomat Barat mengatakan kepada KAN, mereka yakin akan mungkin untuk memulihkan koalisi regional yang sama yang membantu mempertahankan Israel dalam serangan April lalu.

Seorang diplomat mengatakan ada peluang bagus untuk kerja sama kali ini.

"Semua pihak berkepentingan agar insiden ini tidak meningkat menjadi perang regional."

Salah satu kekhawatiran AS adalah Israel mungkin memilih untuk melancarkan serangan pendahuluan terhadap Iran untuk melawan efektivitas serangan Iran yang akan datang.

Pada Senin, Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris diberi pengarahan oleh tim keamanan nasional mereka mengenai situasi tersebut.

Menteri Luar Negeri, Antony Blinken, menyatakan AS sedang berupaya mencegah eskalasi lebih lanjut.

"Kami terlibat dalam diplomasi yang intens, hampir sepanjang waktu, dengan pesan yang sangat sederhana, semua pihak harus menahan diri dari eskalasi," kata Blinken pada Senin.

"Eskalasi tidak menguntungkan siapa pun."

"Sangat penting bagi kita untuk memutus siklus ini dengan mencapai gencatan senjata di Gaza," kata Blinken menambahkan.

Mesir Turun Tangan

Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, berbicara dengan Blinken dan mendesak AS untuk menekan Israel agar "menghentikan kebijakan nekatnya," menurut situs berita Ahram Online.

"Teheran tidak tertarik untuk meningkatkan konflik regional, tetapi perlu menghukum Israel," tegas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, pada Senin.

Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran minggu lalu, meskipun Israel menolak bertanggung jawab atas serangan itu.

The Wall Street Journal melaporkan pada Selasa, pejabat AS telah mengamati pergerakan peluncur rudal Iran dan peningkatan latihan militer sejak akhir pekan, yang menunjukkan kemungkinan serangan yang akan segera terjadi.

AS yakin Iran mungkin melancarkan serangan dalam 24-48 jam ke depan dan khawatir tentang kemungkinan serangan terkoordinasi oleh Iran dan Hizbullah yang ditujukan untuk membanjiri sistem pertahanan udara Israel.

(Tribunnews.com/Chrysnha)

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #informasi #intelijen #hizbullah #tanpa #iran #bakal #balas #dendam #kematian #pemimpin #hamas #israel

KOMENTAR