Polisi Irlandia Utara Pasang Badan Untuk Komunitas Muslim Dari Perusuh
Kerusuhan rasial merebak di Inggris Raya sejak terjadinya pembunuhan tiga gadis di Southport, Liverpool pada 29 Juli lalu.
Kepala Kepolisian Irlandia Utara (PSNI) Jon Boutcher mengatakan Komunitas-komunitas muslim di Irlandia Utara diminta agar berhati-hati, karena bahaya masih ada.
"(Kami) ada di sini untuk menjaga Anda, kami di sini untuk melindungi Anda," kata Boutcher dikutip dari The Guardian, Kamis (8/8/2024).
Ia mengatakan bahwa polisi sendiri kini berada posisi yang cukup berbahaya untuk menjamin keamanan komunitas Muslim.
"Komunitas ini dalam beberapa hari ini menjadi sasaran "penjahat" dari ideologi sayap kanan. Yang sama sekali tidak masuk akal bagi saya," tambah Boutcher.
Ia mengungkapkan bahwa semua pemimpin masjid di Irlandia Utara melakukan pertemuan dengan polisi di Belfast, Selasa malam.
Mereka sepakat, jika ada hal-hal yang mengarah pada penyerangan di masjid, polisi akan segera datang.
"Jelas bagi saya Anda hidup dalam ketakutan dan saya ingin meyakinkan Anda: kami akan mengatasinya," ujarnya.
Ia meyakinkan bahwa polisi Irlandia Utara akan mengamankan ibadah dengan sangat ketat dengan fokus pada keamanan dan keselamatan komunitas Muslim.
"Kami akan berdiri di tempat yang berbahaya, yang sejauh ini telah dilakukan oleh petugas saya pada sejumlah malam, untuk memastikan Anda aman kami berdiri bersama Anda dan kami mendukung Anda."
Polisi sedang menyelidiki kejahatan rasial dan kerusuhan di Belfast pada hari Selasa, menyusul kerusuhan dan kekerasan lain di kota tersebut dalam seminggu terakhir.
Ratusan Perusuh DitangkapPolisi Inggris mengatakan bahwa para pelaku yang ditangkap telah mencapai 400 orang, dan diperkirakan bisa mencapai ribuan. Sebagian langsuung diadili.
Sementara Christopher Taylor, jaksa penuntut, mengatakan polisi memperkirakan bahwa sekitar 1.000 orang terlibat dalam kekacauan di Southport, di mana ada teriakan "ini negara kita yang menyebalkan" dan "bajingan bajingan".
Jaksa mengatakan rudal termasuk batu bata, kaleng cat, dan tempat sampah beroda "menghujani" petugas.
Salah satu orang yang diadili adalah Derek Drummond, 58, ia didakwa melakukan penyerangan terhadap polisi selama kerusuhan di kota Merseyside pada hari setelah pembunuhan tiga gadis muda pada 29 Juli lalu.
Ia adalah bagian dari gerombolan perusuh yang telah yang memanfaatkan kesedihan untuk membuat kekacauan di Southport.
Mobil polisi dibakar selama kekacauan di Southport (via The Sun)Hakim, Andrew Menary KC, mengatakan Drummond menjadi bagian dari perusuh yang mengepung sebuah masjid dan mengeroyok 50 orang petugas.
Drummond divonis penjara selama 30 bulan atau dua setengah tahun. Ternyata pria ini juga telah keluar masuk penjara sebanyak 14 kali.
"Setiap anggota masyarakat yang baik yang terkena dampak peristiwa ini akan terkejut, ngeri, dan sangat terganggu oleh apa yang telah terjadi di lingkungan mereka," kata hakim Menary.
Sidang di pengadilan mahkota Liverpool diberitahu bahwa 93 petugas polisi Merseyside telah terluka dalam delapan hari terakhir, dengan lebih banyak luka yang dinilai setiap hari.
Dalam pernyataan yang dibacakan di pengadilan, kepala polisi Merseyside, Serena Kennedy, mengatakan bahwa para petugas mengalami berbagai cedera fisik termasuk rahang patah dan gigi tanggal, sementara beberapa dari mereka terbangun di malam hari karena serangan panik.
Polisi telah menyatakan "tidak percaya" bahwa tidak ada petugas yang terbunuh dalam kerusuhan itu, kata Kennedy, dengan banyak yang khawatir apakah mereka akan "pulang dengan selamat ke keluarga mereka".
Tag: #polisi #irlandia #utara #pasang #badan #untuk #komunitas #muslim #dari #perusuh