Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Hadiri Sidang Perdana Pemakzulannya, Suasana Seoul Memanas
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menghadiri sidang pemakzulan pertamanya didampingi kuasa hukum di Mahkamah Konstitusi di Jongno-gu, Seoul pada Selasa sore (21/1/2025) 
15:40
21 Januari 2025

Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Hadiri Sidang Perdana Pemakzulannya, Suasana Seoul Memanas

Setelah tertunda cukup sekian lama, rangkaian sidang pemakzulan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol akhirnya mulai digelar pada Selasa hari ini (21/1/2025).

Sejatinya Mahkamah Konstitusi ingin memulai persidangan pada 27 Desember lalu untuk meninjau usulan pemakzulan yang menuduh Yoon melanggar kewajibannya sesuai konstitusi.  

Namun pelaksanaan sidang tersebut terkendala cukup lama karena drama penjemputan Yoon Suk Yeol dari kediamannya yang memakan waktu hingga berhari-hari.

Di sidang pertama tersebut, Yoon Suk Yeol tampak hadir dengan setelan jas berwarna biru laut dengan dasi corak burgundy.

Dikutip dari Reuters, agenda sidang pertama pemakzulan ini adalah membahas pertanyaan terkait upaya Yoon Suk Yeol untuk memberlakukan undang-undang militer.

Di sidang Mahkamah Konstitusi tersebut, Yoon Suk Yeol mendapatkan kesempatan untuk membela diri atau menjawab pertanyaan tersebut.

Membuka sidang hari ini, Yoon mengatakan bahwa ia telah bekerja di bidang pelayanan publik dengan "komitmen teguh terhadap demokrasi yang bebas", saat diberi kesempatan oleh Ketua Mahkamah Konstitusi sementara, Moon Hyung-bae, untuk berbicara.

Sebelum sidang, tim pengacara Yoon juga merilis sebuah pernyataan bahwa kliennya berniat untuk menjelaskan pembelaannya terkait deklarasi undang-undang militer pada 3 Desember lalu dengan sejelas mungkin melalui kuasa hukum dan daftar saksi yang ingin dia panggil.  

Tim hukum Yoon juga membantah bahwa kliennya adalah otak dari dikeluarkannya kebijakan darurat militer yang dinilai sebagai bentuk pemberontakan kepada negara, sebuah pelanggaran hukum di Korea Selatan yang dapat disanksi dengan penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati secara teknis.

Saat argumen lisan pada sidang pemakzulan dimulai pekan lalu, pengacara Yoon mengatakan bahwa upaya pemakzulan kliennya tersebut adalah murni serangan politik terhadap Yoon Suk Yeol.

Tim kuasa hukum Yoon Suk Yeol menilai partai oposisi telah menyalahgunakan suara mayoritas mereka di parlemen dengan mengajukan pemakzulan.

Selain itu, langkah pihak oposisi untuk melakukan pemazkulan dinilai tim kuasa hukum Yoon Suk Yeol tidak ada hubungannya dengan upaya untuk menjaga tatanan konstitusional Korea Selatan.  

Seperti yang diketahui sebelumnya, Partai oposisi utama, Partai Demokratik, yang bergabung dengan partai minoritas dan juga 12 anggota dari Partai Kekuatan Rakyat Yoon, memberikan suara dengan mayoritas dua pertiga untuk memakzulkan Yoon pada 14 Desember.  

Suasana Sidang Panaskan Kota Seoul

Sidang perdana pemakzulan Yoon Suk Yeol yang menuai perhatian seluruh penjuru Korea Selatan hingga luar negeri ini membuat atmosfer di sekitaran Mahkamah Konstitusi di yang berlokasi Jongno-gu, Seoul menjadi sangat panas.

Pemerintah Korsel sendiri telah menyiapkan pengamanan tingkat tinggi di gedung yang berada di pusat kota Seoul tersebut guna menghindari bentrokan antara pendukung Yoon maupun suporter oposisi.

Kewaspadaan pihak berwajib di Kota Seoul pun kian meningkat mengingat sebelumnya pendukung Yoon yang marah akan penangkapan sang Presiden sempat merusak gedung pengadilan distrik yang mengeluarkan surat perintah untuk memperpanjang penahanannya pada Minggu pagi (19/1/2025).  

Dikutip dari Yonhap, tampak pula puluhan bus polisi diparkir berjejer di kedua sisi jalan di depan pengadilan untuk membatasi akses ke gedung beberapa jam sebelum sidang dimulai.  

Yoon sendiri dibawa dari Pusat Penahanan Seoul, tempat dia ditahan, dengan kendaraan layanan pemasyarakatan yang dikawal oleh iring-iringan mobil Layanan Keamanan Presiden.

Yoon telah dipenjara sejak pekan lalu di bawah penyelidikan kriminal terpisah mengenai apakah dia memimpin pemberontakan kepada negara dengan usahanya memberlakukan undang-undang militer darurat pada awal Desember lalu.

Keputusan Yoon untuk hadir dalam sidang pemakzulan ini juga dinilai banyak pengamat politik sebagai  perubahan sikap sang presiden yang sebelumnya memberi perlawanan kerasnya terhadap proses hukum yang menimpa dirinya,

(Tribunnews.com/Bobbby)

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

Tag:  #presiden #korsel #yoon #yeol #hadiri #sidang #perdana #pemakzulannya #suasana #seoul #memanas

KOMENTAR