Oleksyi Poroshenko, Putra Mantan Presiden Ukraina Hindari Wajib Militer, Hanya Didenda Rp 10 Juta
Oleksyi Poroshenko, putra dari mantan presiden Petro Poroshenko pun terciduk melakukan aksi penghindaran wajib militer agar tidak dikerahkan untuk berperang melawan Rusia.
Petro Poroshenko adalah Presiden Ukraina yang menjabat pada tahun 2014 hingga 2019 silam.
Ia dikenal sebagai politikus yang pro Rusia, dan dikalahkan Volodymyr Zelensky saat pemilu 2019.
Dikutip dari Strana, Oleksiy Poroshenko, sempat diadili di sebuah pengadilan dan diwajibkan untuk membayar denda sebesar 25.500 hryvnia atau setara hampir Rp 10 juta.
Oleksiy didenda karena tidak menghadiri panggilan TCC atau lembaga perekrutan wajib militer setempat.
Dalam sebuah dokumen pengadilan Kiev disebutkan, ia tidak hadir tanpa alasan yang kuat di Pechersk RTCK di Kota Kiev untuk menerima panggilan guna mengklarifikasi data.
Jika putra Poroshenko mengabaikan pembayaran denda, maka pengadilan akan meningkatkan denda yang jauh lebih besar.
"Jika terjadi kegagalan membayar denda dalam waktu 15 hari sejak tanggal penyerahan resolusi ini kepada pelanggar, denda akan ditagih secara paksa sesuai dengan Pasal 308 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Ukraina sebesar dua kali lipat dari jumlah UAH 51.000," demikian pernyataan dokumen tersebut.
Oleksiy Poroshenko yang berusia 39 tahun itu merupakan mantan anggota parlemen Ukraina.
Namanya muncul karena masuk daftar pencarian orang karena tidak hadir dalam panggilan ke Komisi Anti-Korupsi.
Ia merupakan seorang anggota militer cadangan Ukraina berpangkat letnan, namun saat ini lebih sering tinggal di luar negeri.
Banyak Menghindari Wajib Militer
Apa yang dilakukan oleh putra mantan presiden Poroshenko itu banyak dilakukan oleh warga pria Ukraina saat ini.
Mereka lebih memilih masuk penjara atau kabur ke luar negeri daripada berperang melawan Rusia yang lebih banyak risiko kalahnya.
Sebelumnya, Roman Kostenko, sekretaris komite pertahanan parlemen mengatakan, Ukraina perlu memobilisasi 500.000 warga negara.
Dikutip dari Kiev Independent, ia mencatat bahwa tingkat mobilisasi menurun pada bulan September setelah awalnya stabil menyusul undang-undang penguatan mobilisasi pada bulan April.
Meskipun tujuannya adalah untuk merekrut 200.000 orang, Kostenko yakin ini masih kurang, sejalan dengan rekomendasi sebelumnya dari mantan Panglima Tertinggi Valery Zaluzhny untuk merekrut 500.000 orang.
Pada bulan Desember 2023, Presiden Volodymyr Zelensky mengakui usulan militer untuk mobilisasi skala besar, memperkirakan hal itu akan menelan biaya Ukraina sebesar 500 miliar hryvnia.
Saat ini, rencana ditetapkan untuk memobilisasi 160.000 orang tambahan, menambah 1,05 juta orang yang sudah bertugas.
Ukraina telah berjuang keras untuk memobilisasi cukup banyak tentara di garis depan guna mengimbangi korban jiwa pasukan dan kebutuhan untuk merotasi tentara yang telah bertempur sejak dimulainya perang skala penuh.
Namun banyak dari prajurit wajib militer yang tidak sempat berperang.
Diberitakan oleh media-media Barat, sebanyak 200.000 pasukan mobilisasi memilih untuk kabur sebelum berperang alias desersi. (Strana/Kyiv Independent)
Tag: #oleksyi #poroshenko #putra #mantan #presiden #ukraina #hindari #wajib #militer #hanya #didenda #juta