Trump Dipuji karena Mau Temui Putin, Tidak Seperti Joe Biden, Perang Rusia-Ukraina Segera Berakhir?
Trump menambahkan bahwa persiapan untuk pertemuan tersebut sedang berlangsung.
"Dia ingin bertemu, dan kami sedang mengaturnya," kata Trump kepada wartawan di kediamannya di Mar-a-Lago, Florida, pada Kamis (9/1/2025).
"Presiden Putin ingin bertemu. Dia telah menyatakannya bahkan di depan umum, dan kita harus mengakhiri perang ini, kekacauan ini."
Trump tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai pertemuan yang akan datang.
Pernyataan Trump ini muncul beberapa hari sebelum ia mulai menjabat sebagai presiden pada 20 Januari mendatang.
Sepanjang kampanye kepresidenannya, Trump berjanji untuk menghentikan perang di Ukraina dengan cepat.
Ia juga sering membahas hubungan baiknya dengan Putin.
Kolase foto Vladimir Putin dan Donald Trump (TASS, Instagram Donald Trump)Mengutip kyivindependent.com, calon utusan khusus perdamaian Ukraina dari Trump, pensiunan jenderal Keith Kellogg, memuji kesediaan Trump untuk terlibat dalam dialog dengan presiden Rusia.
Kellogg juga mengkritik Presiden AS, Joe Biden, karena menolak untuk bertemu dengan Putin.
Kellogg mengatakan pada 8 Januari bahwa pemerintahan Trump mendatang berencana mengakhiri perang Rusia-Ukraina dalam 100 hari.
Pada 19 Desember lalu, Putin menyatakan siap bertemu dengan Trump kapan saja untuk membahas penghentian perang di Ukraina.
Dorongan Trump untuk segera mengakhiri perang ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Ukraina mungkin akan ditekan untuk menerima syarat-syarat yang tidak menguntungkan, termasuk kemungkinan kehilangan wilayah.
Sekitar 20 persen wilayah Ukraina saat ini diduduki oleh pasukan Rusia.
Analisis
Mengutip analisis dari eutoday.net, prospek pertemuan antara Trump dan Putin menjadi pertaruhan besar bagi kedua pemimpin.
Bagi Trump, keberhasilan pertemuan ini dapat memvalidasi pendekatan kebijakan luar negerinya serta memperkuat posisinya di dalam dan luar negeri.
Namun, kegagalan dapat mengakibatkan kemunduran politik, tidak hanya bagi masa jabatannya sebagai presiden, tetapi juga bagi kredibilitas Amerika Serikat dalam menegakkan nilai-nilai demokrasi.
Bagi Putin, pertemuan tersebut merupakan kesempatan untuk menguji tekad pemerintahan baru AS sekaligus memajukan tujuan strategis Rusia.
Apakah dialog semacam itu dapat menghasilkan hasil nyata masih belum pasti.
Tujuan Rusia tampaknya tidak sejalan dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Trump dan para penasihatnya.
Putin dilaporkan menginginkan kendali penuh atas wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia di Ukraina, serta jaminan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO.
Namun, Trump mengusulkan pendekatan yang sangat berbeda.
Pemerintahannya dikabarkan mendukung gencatan senjata di sepanjang garis depan saat ini dan pengerahan pasukan penjaga perdamaian dari negara-negara anggota NATO, sebuah usulan yang kemungkinan akan ditolak oleh Rusia.
Tuntutan Putin untuk demiliterisasi Ukraina sangat bertolak belakang dengan dukungan Trump yang dilaporkan tetap mendukung bantuan militer bagi Ukraina.
Trump dan para penasihatnya telah menekankan pentingnya mempersenjatai Ukraina untuk memastikan kemampuannya mempertahankan diri dari potensi agresi di masa depan.
Posisi yang saling bertentangan ini menggarisbawahi tantangan dalam mencari resolusi yang dapat diterima kedua belah pihak.
(Tribunnews.com)
Tag: #trump #dipuji #karena #temui #putin #tidak #seperti #biden #perang #rusia #ukraina #segera #berakhir