Presiden Brasil Jalani 2 Operasi Pendarahan Otak, Dokter Ungkap Kondisinya
Sebelum operasi ini, awal pekan kemarin Lula juga menjalani operasi pendarahan otak setelah jatuh dari tangga rumahnya, yang mengakibatkan trauma di bagian belakang kepala.
Dikutip dari Reuters, VOA News, dan Al Jazeera, pada Selasa (10/12/2024), Lula, yang berusia 79 tahun, menjalani operasi selama dua jam untuk mengatasi pendarahan antara otak dan selaput meninges.
Tim medis menyatakan operasi tersebut berjalan dengan lancar dan tidak ada komplikasi pasca-operasi.
Dokter pribadi Lula, Roberto Kalil Filho, mengungkapkan prosedur ini adalah tindakan preventif dan tidak menunda pemulihan presiden.
Dia kini dirawat di Rumah Sakit Sirio-Libanes di São Paulo, tempat tim medis memantau kondisinya.
Lula diperkirakan dapat kembali bekerja pada awal pekan depan.
"Kami berharap dia dapat keluar dari rumah sakit pada awal pekan depan,” kata Kalil.
Dia menambahkan Lula akan kembali menjalankan tugasnya secara bertahap, meski ia akan membutuhkan waktu istirahat beberapa minggu untuk pemulihan penuh.
Kondisi Pasca-Operasi
Setelah prosedur kedua, dokter mengonfirmasi kondisi Lula stabil.
“Semua prosedur berjalan dengan sukses dan presiden dalam kondisi stabil," paparnya.
"Presiden sudah bangun dan berbicara normal," kata Kalil dalam konferensi pers pada Kamis (12/13/2024) pagi.
Lula sudah bisa makan dan berada dalam keadaan sadar di ruang perawatan intensif (ICU).
Pemeriksaan neurologis menunjukkan hasil yang normal, dan Lula telah diberitahu untuk menghindari aktivitas fisik atau mental yang berat untuk beberapa waktu.
Pemilu Brazil 2026
Kondisi kesehatan Lula telah memunculkan spekulasi mengenai kemungkinan pencalonannya dalam Pemilu Presiden 2026.
Lula, yang kini menjabat masa jabatan ketiga yang tidak berturut-turut, akan berusia 81 tahun pada saat pemilu mendatang.
Meskipun beberapa survei menunjukkan keraguan publik mengenai kemampuannya untuk mencalonkan diri lagi, Juru Bicara Kepresidenan, Paulo Pimenta, menegaskan pada Kamis, Lula akan tetap mencalonkan diri sebagai kandidat Partai Pekerja.
Survei terbaru dari Genial/Quaest menunjukkan meskipun mayoritas publik (52 persen) berpendapat bahwa Lula sebaiknya tidak mencalonkan diri lagi, angka dukungan terhadap pencalonannya meningkat menjadi 45 persen dari sebelumnya 40 persen.
Dalam sebuah simulasi putaran kedua pemilu, Lula diperkirakan akan menang dengan lebih dari 50 persen suara, mengalahkan calon konservatif seperti mantan Presiden Jair Bolsonaro atau Gubernur Sao Paulo.
Apabila Lula memutuskan untuk tidak mencalonkan diri pada 2026, hal ini bisa berdampak besar bagi Partai Pekerja dan politik kiri di Brazil, yang saat ini kehilangan sosok pemimpin yang menjadi simbol perlawanan terhadap kekuatan konservatif.
Tanpa Lula, kelompok kiri akan menghadapi kesulitan untuk menemukan pewaris yang sebanding, mengingat kurangnya tokoh muda yang mampu menarik suara yang sama besar.
Namun, juru bicara pemerintah tetap optimis dan menegaskan Lula akan terus menjadi figur penting dalam politik Brazil, meskipun menghadapi tantangan kesehatan dan usia.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Tag: #presiden #brasil #jalani #operasi #pendarahan #otak #dokter #ungkap #kondisinya