Gagal Hajar Hamas, Anggaran Militer Israel untuk Perang Membengkak Jadi 155 Miliar Dolar AS
Kendaraan militer Israel. Pemerintah Israel menyetujui penambahan anggaran perang senilai 582 miliar shekel agar militer Israel terus melanjutkan serangan ke Gaza. 
16:30
16 Januari 2024

Gagal Hajar Hamas, Anggaran Militer Israel untuk Perang Membengkak Jadi 155 Miliar Dolar AS

Situasi perang di Gaza yang kian memanas, memaksa Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk menggelontorkan lebih banyak biaya, hingga anggaran militer Israel di tahun 2024 bengkak jadi 582 miliar shekel atau sekitar 155 miliar dolar AS.

Melonjak tajam bila dibandingkan dengan anggaran tahun lalu sebelum perang pecah, dimana per Mei 2023 Kementerian keuangan Israel hanya menganggarkan biaya belanja perlengkapan militer sebanyak 70 miliar shekel atau 19 miliar dolar AS.

“Pemerintah Israel menyetujui penambahan anggaran perang senilai 582 miliar shekel agar militer Israel terus melanjutkan serangan mematikan di Jalur Gaza,” jelas Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Senin (16/1/2024).

Melansir dari Anadolu Ajansı, anggaran ini rencananya akan dialokasikan PM Netanyahu untuk membeli perlengkapan dan alat tempur serta membiayai perekrutan tentara cadangan yang akan dikirim ke Gaza untuk melawan serangan Hamas yang kian agresif.

“Anggaran yang sangat penting, dimaksudkan untuk meningkatkan pertahanan senilai 55 miliar shekel atau 14,8 miliar dolar AS dan perekrutan cadangan sebanyak 9 miliar shekel atau 2,4 miliar,” kata Netanyahu.

Meski penambahan anggaran perang yang dilakukan Netanyahu dapat memperkuat benteng pertahanan Israel dalam melawan militan Hamas di Gaza, namun pembengkakan biaya belanja pertahanan tanpa melakukan penyesuaian pos anggaran bisa berpotensi merugikan ekonomi negara.

Terlebih belakangan ini kondisi ekonomi Israel tengah dilanda krisis, akibat defisit anggaran Israel bengkak hampir tiga kali lipat menjadi 6 persen dari PDB serta hilangnya pendapatan penduduk di dekat perbatasan Gaza dan Lebanon buntut dari perang.

Sebelum defisit anggaran Israel bengkak, Bank Sentral Israel sempat memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak 2020, dari awalnya 4,75 persen menjadi 4,5 persen. Namun cara tersebut ternyata tidak efektif untuk menekan krisis.

Kementerian Keuangan Israel bahkan mengumumkan perekonomian negaranya saat ini mengalami kemunduran dan hanya tumbuh 2 persen, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,7 persen di tahun 2023.

"Faktor utama yang membebani pertumbuhan adalah sentimen konsumen yang buruk yang kemungkinan besar akan berdampak pada belanja swasta yang datar, yang merupakan pendorong pertumbuhan utama Israel," kata kementerian.

Israel Telantarkan Warga Miskin

Lebih lanjut, badan amal Alternative Poverty Report mengungkap dampak perang telah mendorong pemerintahan Tel Aviv untuk melakukan pemotongan gaji para pejabat dan pemangkasan bantuan ekonomi- sosial pada sejumlah lembaga amal.

Israel bahkan mulai menelantarkan warganya yang biasa mendapatkan santunan dengan dalih untuk menekan pembengkakan negara di tengah situasi perang di jalur Gaza.

Akibatnya 81,6 penerima bantuan lanjut usia hidup dalam kemiskinan dan 31,5 persen warga Israel menghadapi kerawanan pangan yang parah.

“Dampak perang, badan amal yang didedikasikan untuk mendukung masyarakat miskin kini tak lagi menerima bantuan dari pemerintah Israel sejak dimulainya invasi, Padahal saat ini terjadi peningkatan jumlah permintaan bantuan,” jelas Alternative Poverty Report dikutip dari Middle East Monitor.

Editor: Seno Tri Sulistiyono

Tag:  #gagal #hajar #hamas #anggaran #militer #israel #untuk #perang #membengkak #jadi #miliar #dolar

KOMENTAR