Postingan Sarapan Jurnalis Gaza Jadi Kontroversi, Disangka Propaganda Israel Kaburkan Isu Kelaparan
Tangkapan layar postingan akun threads @marahwadiya. 
20:00
25 April 2024

Postingan Sarapan Jurnalis Gaza Jadi Kontroversi, Disangka Propaganda Israel Kaburkan Isu Kelaparan

Postingan seorang kreator digital yang mengklaim dirinya sebagai jurnalis asal Gaza, Palestina, dengan nama akun Threads @marahwadiya, menuai kontroversi.

Sebab, postingannya berupa foto menu sarapan lengkap dan bervariasi khas Palestina dengan latar belakang reruntuhan bangunan bekas pertempuran. 

Menunya antara lain ada kentang goreng, roti, hummus, galayet bandora, musakhan, timun segar.

Ada juga makanan dalam kuali yang menyerupai sumaqiyah semacam sup daging yang dipadukan buncis dan paprika. Termasuk sepiring telur rebus yang dibelah dua.

Menu sarapan tersebut tersaji rapi dengan peralatan yang semestinya.

"Breakfast view in Gaza..,' demikian keterangan yang menyertai postingan Marah Elwadiya dengan akun centang birunya itu.

Sontak postingannya langsung dibanjiri komentar netizen.

Banyak yang sinis. Tak sedikit pula yang mengucap syukur karena akhirnya sebagian orang Gaza bisa menikmati makanan yang layak.

Ada pula yang menyebut foto yang diposting merupakan editan atau hasil rekayasa.

Mereka yang sinis bingung karena dalam pemberitaan media massa, warga Gaza kesulitan mendapat makanan. Bahkan sebagian mereka mengalami kelaparan.

Bantuan pangan juga terbatas sehingga berebut makanan tak terhindarkan di antara mereka.

Bahkan pernah ada pemberitaan ada warga Gaza menyantap makanan ternak saking tak ada lagi yang bisa dikonsumsi.

Pertanyaan netizen yang sinis, bagaimana bisa dalam situasi perang, pemilik akun Threads @marahwadiya mendapatkan menu sarapan lengkap, bervariasi, dan disajikan dengan peralatan yang sesuai.

Bahkan makanan tersebut jauh lebih baik dari beberapa orang barat yang wilayahnya jauh dari konflik bersenjata.

Karena postingan sarapan Marah Wadiya, sampai-sampai ada yang curiga kalau isu kelaparan di Gaza adalah kebohongan.

Namun, beberapa netizen lain mengcounter dugaan kebohongan mengenai isu kelaparan di Gaza.

Ada yang menyebut pemilik akun Threads @marahwadiya mengunggah sarapannya setelah bantuan pangan masuk. ke Gaza.

Pengungsi Palestina berkumpul untuk mendapatkan makanan di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 28 Februari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by AFP) Pengungsi Palestina berkumpul untuk mendapatkan makanan di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 28 Februari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by AFP) (AFP/-)

Salah satunya bantuan yang masuk bagian dari Program Pangan Dunia (WFP) yang digagas FAO.

Ini setelah bantuan tiba, dan ini adalah sarapan pertama keluarga di Gaza dalam 6 bulan perang," tulis seorang netizen.

Sebagian lagi meminta pemilik akun Threads @marahwadiya menghapus foto yang diposting karena dapat menciptakan persepsi negatif.

"Bisakah Anda bertanggung jawab & menghapus foto yang jelas-jelas hasil photoshop ini. Baki itu jelas tergantung di udara tipis. Karena itu dipotret dalam adegan kehancuran ini. Orang-orang meninggal karena kelaparan & postingan yang jelas-jelas hasil photoshop ini menyebabkan mereka mengatakan bahwa pelaporan malnutrisi / kelaparan / kelaparan adalah sebuah hal yang tidak masuk akal," komentar seorang netizen.

Ada pula yang curiga postingan tersebut merupakan propaganda Israel.

"Propaganda Israel. Ini jelas hasil photoshop. Saya berdoa agar hal ini tidak terjadi dan orang-orang bisa mendapatkan variasi makanan seperti itu, tetapi kita semua tahu kebenarannya," tulis netizen lainnya.

Editor: Willem Jonata

Tag:  #postingan #sarapan #jurnalis #gaza #jadi #kontroversi #disangka #propaganda #israel #kaburkan #kelaparan

KOMENTAR