Usai Diperingatkan AS, Israel akan Izinkan Pengiriman Bantuan ke Gaza Utara yang Terancam Kelaparan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di kota pesisir Israel Tel Aviv, pada 14 Juni 2014. Israel mengumumkan akan membuka lebih banyak rute bantuan ke wilayah pesisir Palestina yang dikepung. 
17:00
5 April 2024

Usai Diperingatkan AS, Israel akan Izinkan Pengiriman Bantuan ke Gaza Utara yang Terancam Kelaparan

- Israel akan mengizinkan pengiriman bantuan “sementara” ke Gaza utara yang terancam kelaparan, Jumat (5/4/2024).

Keputusan Israel ini diumumkan beberapa jam setelah Amerika Serikat (AS) memperingatkan perubahan tajam dalam kebijakannya mengenai perang Israel melawan Hamas.

Pada Kamis (4/4/2024), Presiden AS Joe Biden melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Dalam percakapan telepon selama 30 menit itu, Joe Biden menyampaikan kebijakan AS terhadap Israel bergantung pada perlindungan warga sipil dan pekerja bantuan di Gaza.

Pernyataan Joe Biden tersebut merupakan petunjuk pertama mengenai kemungkinan kondisi dukungan militer Washington.

Hanya beberapa jam kemudian, Israel mengumumkan akan membuka lebih banyak rute bantuan ke wilayah pesisir Palestina yang dikepung Israel pada awal perang hampir enam bulan lalu.

“Israel akan mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan sementara melalui Pelabuhan Ashdod dan penyeberangan darat Erez, serta peningkatan pengiriman dari negara tetangga Yordania di penyeberangan Kerem Shalom," kata kantor Netanyahu, Kamis, dilansir The Guardian.

Gedung Putih pun dengan cepat menyambut langkah Israel tersebut.

Biden dan Netanyahu Bahas Kematian Pekerja Bantuan

Presiden AS Joe Biden berbicara dengan PM Israel Benjamin Netanyahu untuk pertama kalinya sejak tujuh pekerja bantuan terbunuh di Gaza.

Dalam percakapan telepon antara kedua pemimpin, Gedung Putih mengatakan, Biden menekankan bahwa serangan terhadap pekerja kemanusiaan dan situasi kemanusiaan secara keseluruhan tidak dapat diterima.

“Dia memperjelas perlunya Israel mengumumkan dan menerapkan serangkaian langkah spesifik, konkrit, dan terukur untuk mengatasi kerugian sipil, penderitaan kemanusiaan, dan keselamatan pekerja bantuan,” kata Gedung Putih, seperti diberitakan BBC.

Sebagai informasi, serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan di Gaza terjadi pada Senin (1/4/2024).

Dikutip dari euronews, Israel telah mengambil tanggung jawab atas serangan terhadap pekerja bantuan tersebut, yang disebutnya sebagai sebuah kesalahan.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, mengatakan kepada wartawan bahwa serangan tersebut merupakan lambang masalah yang lebih besar dan bukti mengapa distribusi bantuan di Gaza begitu menantang.

Kematian yang terjadi pada hari Senin ini menimbulkan pertanyaan bagaimana cara melanjutkan pengiriman dengan aman, karena wilayah tersebut menghadapi krisis kelaparan yang semakin parah, dengan anak-anak dilaporkan meninggal karena kelaparan.

Setidaknya 196 pekerja bantuan telah terbunuh di Gaza dalam perang yang telah berlangsung hampir enam bulan ini, hampir tiga kali lipat jumlah korban jiwa yang diakibatkan oleh konflik lain dalam satu tahun.

Ancaman terhadap jalur bantuan Gaza muncul ketika 2,4 juta penduduknya sudah berjuang untuk mendapatkan cukup makanan, dan kelaparan diperkirakan akan segera melanda wilayah utara.

Di Kota Gaza, warga Palestina yang tidur semalaman di dekat tempat pengiriman bantuan berharap mendapatkan sekantong tepung.

Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang mengawali perang, Israel sangat membatasi pengiriman bantuan ke wilayah yang sudah diblokade, dengan jumlah truk yang berkurang hingga hanya sedikit.

Pekan lalu, Israel mengatakan kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina bahwa konvoi mereka tidak lagi diizinkan di wilayah utara, di mana orang-orang rata-rata mengonsumsi kurang dari 245 kalori per hari.

Untuk mencoba mempertahankan jalur kemanusiaan, negara-negara asing telah meningkatkan pengiriman bantuan melalui udara ke Gaza, sementara World Central Kitchen terlibat dalam pembangunan rute maritim.

Ambulans yang membawa jenazah anggota staf kelompok bantuan World Central Kitchen yang berbasis di AS, tiba di penyeberangan Rafah dengan Mesir di selatan Jalur Gaza pada 3 April 2024. Ambulans yang membawa jenazah anggota staf kelompok bantuan World Central Kitchen yang berbasis di AS, tiba di penyeberangan Rafah dengan Mesir di selatan Jalur Gaza pada 3 April 2024. (AFP/SAID KHATIB)

Update Perang Israel-Hamas

Dilansir Al Jazeera, Dewan Hak Asasi Manusia PBB mengadopsi resolusi yang menyerukan agar Israel bertanggung jawab atas kemungkinan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di Jalur Gaza.

Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Netanyahu melalui panggilan telepon untuk “memberdayakan para negosiatornya untuk mencapai kesepakatan tanpa penundaan”.

Pejabat Hamas Osama Hamadan sebelumnya mengatakan pada konferensi pers bahwa negosiasi “terjebak dalam lingkaran setan” dengan Israel menolak permintaan untuk menarik pasukan, mengizinkan bantuan, dan agar warga Palestina kembali ke Jalur Gaza utara.

Saed Abu Alawi, seorang warga Palestina berusia 31 tahun, ditembak mati saat merekam serangan Israel di kamp pengungsi Nur Shams di utara Tepi Barat yang diduduki.

Banyak orang di Gaza tidak akan memiliki tempat yang aman untuk kembali setelah perang berakhir, dengan 62 persen tempat tinggal di wilayah tersebut rusak atau hancur akibat serangan Israel, menurut UNRWA.

Lebih dari separuh anak-anak Gaza (620.000) tidak dapat bersekolah karena kehancuran yang diakibatkan oleh perang selama enam bulan terhadap sistem pendidikan di wilayah tersebut, UNICEF memperingatkan.

Setidaknya 33.091 warga Palestina telah tewas dan 75.750 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

Tag:  #usai #diperingatkan #israel #akan #izinkan #pengiriman #bantuan #gaza #utara #yang #terancam #kelaparan

KOMENTAR