Presiden Israel Batal Hadiri Konferensi Iklim di Azerbaijan, Khawatir Masalah Keamanan
Presiden Israel Isaac Herzog menghadiri pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS di Tel Aviv pada 30 November 2023 
17:00
17 November 2024

Presiden Israel Batal Hadiri Konferensi Iklim di Azerbaijan, Khawatir Masalah Keamanan

Presiden Israel Isaac Herzog batal hadir dalam konferensi perubahan iklim COP29 di ibu kota Azerbaijan, Baku, karena masalah keamanan.

"Mengingat penilaian situasi keamanan dan karena masalah keamanan, Presiden Herzog telah memutuskan untuk membatalkan perjalanannya ke Azerbaijan untuk menghadiri pertemuan puncak iklim," demikian  Saluran 12 Israel.

Pernyataan tersebut tidak memberikan perincian tentang "masalah keamanan."

Namun perang Israel yang berlangsung selama 13 bulan di Gaza – yang telah menewaskan hampir 44.000 orang, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak – telah merusak reputasi negara tersebut di mata masyarakat internasional.

Herzog dijadwalkan menghadiri pertemuan puncak internasional yang dihadiri oleh para pemimpin dari seluruh dunia.

Padahal kunjungannya ke Azerbaijan, negara tetangga Iran, direncanakan akan berlangsung singkat hanya beberapa jam.

"Herzog seharusnya berpartisipasi dalam konferensi iklim COP29 di negara itu pada 20 November," demikian laporan media Israel, Jerusalem Post.


COP29 dimulai di Baku pada 11 November dan berlangsung hingga 22 November.

Tiga menteri yang mewakili kementerian perlindungan lingkungan hidup, energi, dan transportasi serta puluhan pejabat masih menghadiri konferensi, yang dimulai pada 11 November.

Delegasi Israel hadir di bawah pengamanan ketat mengingat kedekatan Azerbaijan dengan Iran, meskipun Azerbaijan sendiri dipandang sebagai sekutu Israel.

Rabbi Yonatan Neril, pendiri dan direktur Interfaith Center for Sustainable Development, akan berpartisipasi dalam beberapa sesi lintas agama di Faith Pavilion.

Para pengunjuk rasa anti-Israel telah berdemonstrasi menentang keikutsertaan Israel selama acara tersebut. Para aktivis menggelar protes minggu lalu saat acara dimulai.

Paviliun Israel di lokasi acara ini memamerkan 20 perusahaan rintisan di bidang iklim (dari 80 yang mendaftar), dengan 10 perusahaan yang memamerkan produknya setiap minggu dengan dukungan dari Israel Export Institute.

Puluhan acara direncanakan di paviliun ini, yang menekankan pentingnya kerja sama regional dan internasional.

Utusan khusus Kementerian Luar Negeri untuk urusan iklim, Gideon Behar, mengatakan kepada The Times of Israel.

“Kami menganggap partisipasi kami di COP sangat penting. Kami tidak boleh [memberikan kesan] bahwa perang telah menutup diri kami. Kami adalah bagian dari komunitas internasional; kami memiliki suara, dapat memengaruhi, ingin berkontribusi pada perjuangan global melawan perubahan iklim, dan memiliki solusi serta teknologi untuk ditawarkan.”

COP tahun ini difokuskan pada peningkatan kontribusi negara maju terhadap negara berkembang.

Negara maju bertanggung jawab utama atas pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil. 

Negara berkembang mungkin menanggung beban terberat dari dampak perubahan iklim, seperti naiknya permukaan air laut, kekeringan, banjir, dan badai yang semakin dahsyat.

 

 

Editor: Hasanudin Aco

Tag:  #presiden #israel #batal #hadiri #konferensi #iklim #azerbaijan #khawatir #masalah #keamanan

KOMENTAR