Media Israel: Kepala Shin Bet dan Kepala Intelijen Mesir Bertemu Diam-diam di Acara Buka Puasa
Pekerja di perbatasan Rafah Mesir-Gaza membangun tembok yang disebut-sebut akan digunakan sebagai buffer zone bagi para pengungsi Palestina saat Israel melakukan agresi militer darat ke Kota Rafah. 
23:20
29 Maret 2024

Media Israel: Kepala Shin Bet dan Kepala Intelijen Mesir Bertemu Diam-diam di Acara Buka Puasa

Media Israel, The Jerusalem Post, mengabarkan, Kamis (28/3/2024) kalau Ronen Bar Kepala dinas keamanan internal Israel, Shin Bet Ronen secara diam-diam bertemu kepala intelijen Mesir Abbas Kamel pada Rabu (27/3/2024) di Kairo, Mesir.

Mengutip laporan Walla, media tersebut tidak merinci apa yang dibahas dalam pertemuan keduanya.

"Namun sesuai laporan, Kamel dikabarkan menjamu Bar di acara berbuka puasa."

"Laporan ini masih dalam pengembangan," tulis disclaimer media tersebut.

Meski demikian, kuat dugaan kalau pertemuan keduanya membahas rencana penyerbuan darat militer Israel (IDF) ke Kota Rafah yang berdekatan dengan perbatasan Mesir-Palestina.

Israel disebut memberi sinyal bahwa kalau negara pendudukan itu akan menyerang Kota Rafah di Jalur Gaza setelah Lebaran nanti.

Menurut narasumber dari Mesir, Israel tak akan melancarkan serangan darat ke Rafah sebelum Lebaran.

Israel dilaporkan sudah memberi tahu pemerintah Mesir perihal keinginannya untuk melancarkan serangan itu.

Israel belum memberi tahu tanggal serangan itu secara spesifik. Namun, Israel memberi sinyal bahwa serangan ke Rafah tidak akan terjadi sebelum Idulfitri.

Gambar satelit yang diambil pada tanggal 10 Februari 2024 dan dirilis pada tanggal 15 Februari 2024 oleh Maxar Technologies menunjukkan gambaran wilayah yang berdekatan dengan perbatasan Mesir-Jalur Gaza di Rafah, Mesir, setelah dilakukan pemeringkatan tanah. Ratusan ribu pengungsi Palestina telah digiring ke kota paling selatan Gaza akibat kampanye militer Israel yang tiada henti, mencari perlindungan di perkemahan darurat yang luas di dekat perbatasan Mesir. Gambar satelit yang diambil pada tanggal 10 Februari 2024 dan dirilis pada tanggal 15 Februari 2024 oleh Maxar Technologies menunjukkan gambaran wilayah yang berdekatan dengan perbatasan Mesir-Jalur Gaza di Rafah, Mesir, setelah dilakukan pemeringkatan tanah. Ratusan ribu pengungsi Palestina telah digiring ke kota paling selatan Gaza akibat kampanye militer Israel yang tiada henti, mencari perlindungan di perkemahan darurat yang luas di dekat perbatasan Mesir. (Selebaran / Citra satelit ©2024 Maxar Technologies / AFP)

Kepada Al-Araby-Al-Jadeed, narasumber itu berujar bahwa “komunikasi keamanan antara Israel dan Mesir hampir terjadi setiap hari”.

Meski demikian, Israel masih menahan diri untuk mengungkapkan keinginannya perihal operasi militer di Rafah.

“Kairo sudah menerima jaminan bahwa jika operasi militer di Rafah akan dilakukan, operasi itu memiliki tujuan spesifik,” kata narasumber itu.

Sebenarnya Israel sudah mengumumkan rencana untuk menyerbu pada awal Ramadan.

Akan tetapi, serbuan itu urung dilakukan setelah muncul penolakan dari Amerika Serikat (AS) dan sekutu Israel lainnya.

Kendati demikian, menurut narasumber Mesir itu, Israel tetap akan menyerang Rafah dan menolak usulan gencatan senjata permanen.

“Pihak Mesir paham bahwa tidak akan ada gencatan senjata di Israel karena Israel tidak akan mengizinkan Hamas meningkatkan kondisinya di lapangan, mengisi ulang pasukannya, memperoleh waktu, dan mengatur napasnya.”

Pada hari Rabu pekan lalu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah mengumumkan persiapan tentara Israel untuk melakukan operasi militer di darat.

Kata Netanyahu, persiapan itu memerlukan “sedikit waktu”.

Akan tetapi, beberapa hari kemudian Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengesahkan resolusi gencatan senjata di Gaza.

Resolusi itu bisa diloloskan setelah AS memilih abstain dalam pemungutan suara.

Israel pun kesal dan memutuskan membatalkan kunjungan delegasinya ke Washington, AS.

Sedianya, delegasi itu akan mendiskusikan pilihan selain serbuan Israel ke Rafah.

Meski demikian, pejabat Israel lainnya, yakni Menteri Pertahanan Yoav Gallant, diizikan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Selasa.

Dalam pertemuan itu Blinken kembali menegaskan penolakan AS atas rencana serangan darat Israel di Rafah.

Mirip dengan Blinken, Perdana Menteri Mesir Sameh Shoukry juga mengatakan negara menolak sepenuhnya rencana Israel itu.

“Karena bencana kemanusiaan yang diakibatkannya, yang akan menyebar tak terkendali dan memunculkan komplikasi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Shoukry.

AS-Israel Lanjutkan Pembicaraan

Setelah membatalkan kunjungan delegasinya ke AS, Israel dilaporkan kembali membicarakan pertemuan dengan AS.

Pertemuan itu masih ditujukan untuk membahas rencana serangan di Rafah.

“Jadi, kami kini bekerja sama dengan mereka untuk mencari tanggal yang cocok yang sudah jelas akan menguntungkan bagi kedua belah pihak,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre

Adapun hingga kini tanggal pertemuan itu belum bisa dipastikan.

Seorang pejabat AS berujar Menteri Urusan Strategis Israel Ron Demer dan Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi akan menjadi dua di antara para delegasi Israel yang bertandang ke AS.

Serangan ke Rafah bisa jadi kesalahan besar

Sebelumnya, Wakil Presiden AS Kamala Harris mengklaim serangan Israel ke Rafah akan menjadi “kesalahan besar”.

“Kami sudah menjelaskan dalam berbagai pembicaraan dan dalam segala hal bahwa operasi militer besar apa pun di rafah akan menjadi kesalahan besar,” kata Harris kepada ABC News.

Dia juga menyinggung tidak adanya tempat bagi warga Palestina untuk berlindung jika serangan dilakukan.

“Izinkan saya memberi tahu Anda sesuatu: Saya sudah mempelajari petanya. Tidak ada tempat bagi warga di sana untuk pergi.”

(oln/jp/*)

Tag:  #media #israel #kepala #shin #kepala #intelijen #mesir #bertemu #diam #diam #acara #buka #puasa

KOMENTAR