



Petinggi Hamas Ismail Haniyeh Sudah Tiba di Teheran Temui Pejabat Iran
Dalam kunjungannya, Haniyeh dijadwalkan bertemu dengan dengan para pejabat Iran.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan tujuan Haniyeh ke Iran untuk membicarakan konflik di Gaza.
"Pembicaraan Haniyeh di Iran akan fokus pada perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan perkembangan terkini Palestina," kata Hamas, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Kunjungan Haniyeh ke Iran ini dijadwalkan sehari setelah Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza selama bulan puasa Ramadhan.
Hamas menyambut baik seruan Dewan Keamanan PBB.
Namun Hamas menegaskan adanya gencatan senjata permanen di Gaza.
“Kami menekankan perlunya mencapai gencatan senjata permanen yang mengarah pada penarikan semua pasukan Zionis (pendudukan Israel) dari Jalur Gaza dan kembalinya para pengungsi (Palestina) ke rumah tempat mereka terpaksa keluar,” tegas Hamas, dikutip dari Al Mayadeen.
Hamas juga siap untuk pertukaran sandera dengan Israel.
“Kami juga menegaskan kesiapan kami untuk segera terlibat dalam proses pertukaran tahanan yang mengarah pada pembebasan tahanan dan tawanan kedua belah pihak,” kata Hamas.
Namun Israel menolak seruan gencatan senjata dan bersumpah untuk melanjutkan perangnya terhadap wilayah kantong Palestina.
Pertemuan Haniyeh dan Hossein Amir Abdollahian
Pertemuan hari ini merupakan pertemuan ke dua Haniyeh dan Abdollahian.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dan kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, membahas perkembangan terkini situasi di Palestina dan Gaza yang diduduki melalui panggilan telepon pada tanggal 22 Maret.
Pada pertemuan tersebut, Amir-Abdollahian mengatakan kepada Haniyeh bahwa dunia telah menyadari sepenuhnya bahwa pemimpin pemerintahan pendudukan, Benjamin Netanyahu telah mencapai langkah akhir untuk bertahan hidup.
Sementara itu, Haniyeh menyatakan bahwa pendudukan menghalangi perjanjian pertukaran tawanan dan penghentian genosida di Gaza.
Ia menegaskan situasi keamanan telah menjadi sangat buruk di Jalur Gaza utara akibat ulah Israel.
Haniyeh meminta masyarakat internasional segera memberikan bantuan kepada warga Gaza.
Konflik Palestina vs Israel
Israel telah melancarkan serangan paling mematikan pada 7 Oktober 2024.
Serangan ini telah menewaskan lebih dari 32.333 warga Palestina hingga saat ini.
Lebih dari 74.694 orang terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Perang Israel juga telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi.
Sementara 60 persen infrastruktur di Gaza telah rusak dan hancur.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Ismail Haniyeh dan Konflik Palestina vs Israel
Tag: #petinggi #hamas #ismail #haniyeh #sudah #tiba #teheran #temui #pejabat #iran