Semenanjung Korea Tegang, Korut Pamer Persenjataan Berat di Tengah Latihan Perang Tahunan AS-Korsel
Kim Jong Un memeriksa unit artileri Tentara Rakyat Korea (KPA) selama latihan pada 7 Maret 2024 
18:40
9 Maret 2024

Semenanjung Korea Tegang, Korut Pamer Persenjataan Berat di Tengah Latihan Perang Tahunan AS-Korsel

Korea Utara memamerkan sistem artileri jarak jauhnya, ribuan senjata yang dapat digunakan untuk menyerang Korea Selatan yang menurut para pakar mampu menewaskan puluhan ribu jiwa.

Latihan artileri Korea Utara yang berlangsung Kamis, dilakukan pada saat meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea saat Amerika Serikat dan Korea Selatan melakukan latihan tahunan Freedom Shield yang menurut militer Korea Selatan akan difokuskan untuk menangkal ancaman nuklir Korea Utara.

Kementerian Pertahanan Korea Utara, Senin mengecam latihan gabungan AS-Korea Selatan selama 11 hari sebagai provokatif dan sembron,  demikian menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah.

Latihan artileri pada hari Kamis merupakan latihan kedua Korea Utara minggu ini, sehari setelah pasukan daratnya terlihat menyusup ke pos-pos penjagaan perbatasan saat melakukan manuver.

"Latihan dimulai dengan demonstrasi kekuatan penembakan sub-unit artileri jarak jauh di dekat perbatasan yang telah menempatkan ibu kota musuh dalam jangkauan serangan mereka dan memenuhi misi militer yang penting untuk pencegahan perang," kata laporan KCNA.

KCNA melaporkan Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un mendatangi pangkalan militer tersebut, yang lokasinya tidak diketahui.

Kim menyebut  militer harus secara dinamis mencapai masa kejayaan baru dengan mengintensifkan persiapan perang sejalan dengan kebutuhan situasi yang ada.

"Tentara kita harus terus mengintensifkan latihan perang yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempurnya secara cepat demi kesiapan perang yang sempurna,” kata Kim dalam pernyataannya, dikutip dari The Straits Times.

Kim Jong Un menekankan pentingnya mempersiapkan mobilisasi tempur reguler sehingga semua sub-unit artileri dapat mengambil inisiatif dengan serangan tanpa ampun dan cepat pada saat mereka masuk ke dalam perang yang sebenarnya.

Diketahui sistem artileri Korea Utara telah menjadi berita utama dalam beberapa minggu terakhir karena Pyongyang mempersenjatai pasukan Rusia dengan sistem artileri itu untuk pertempuran di Ukraina.

Sejak Agustus, Pyongyang telah mengirimkan sekitar 6.700 kontainer ke Rusia, yang dapat menampung lebih dari 3 juta peluru artileri atau lebih dari 500.000 peluru untuk beberapa peluncur roket, demikian menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

Meskipun senjata-senjata itu menghadirkan tantangan besar bagi para pembela Ukraina, senjata-senjata itu juga merupakan ancaman yang selalu membayangi Korea Selatan dan pasukan militer AS yang ditempatkan di Semenanjung Korea.

"Sebagian besar artileri RRDK terletak di lokasi artileri yang diperkuat dengan benteng yang sangat kuat (hardened artillery sites - HARTS) dengan kemampuan pertahanan udara yang dikerahkan di bagian belakangnya.

Langkah-langkah perlindungan fisik ini membuat serangan udara dan tembakan balasan terhadap artileri RRDK menjadi tantangan bagi pasukan AS dan Korea Selatan," ungkap laporan itu.

Kim telah menarik garis yang semakin keras terhadap Korea Selatan dalam beberapa bulan terakhir, dengan mengatakan Korea Utara tidak akan mengupayakan rekonsiliasi dan penyatuan kembali dengan Korea Selatan.

Kim menginstruksikan militer, industri amunisi, senjata nuklir, dan sektor pertahanan sipil negara itu untuk mempercepat persiapan perang sebagai tanggapan atas langkah konfrontasi oleh AS.

Pada bulan Januari, Kim menyatakan, Korea Selatan sebagai musuh utama yang tidak dapat diubah dan memerintahkan monumen reunifikasi di ibu kota Korea Utara dihancurkan.

Editor: Eko Sutriyanto

Tag:  #semenanjung #korea #tegang #korut #pamer #persenjataan #berat #tengah #latihan #perang #tahunan #korsel

KOMENTAR