Tolak Usulan Ben Gvir Batasi Akses Jemaah ke Masjid Al-Aqsa, Kabinet Israel: Ini Picu Ketegangan
Pemandangan kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem dilihat dari lingkungan timur Ras al-Amud, pada 8 Desember 2023 
15:20
1 Maret 2024

Tolak Usulan Ben Gvir Batasi Akses Jemaah ke Masjid Al-Aqsa, Kabinet Israel: Ini Picu Ketegangan

Kabinet perang Israel mencabut wewenang Menteri kebijakan pendudukan Israel, Itamar Ben-Gvir soal pembatasan warga Palestina ke Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan.

Menurut kabinet perang Israel yang terdiri dari Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Benny Gantz, serta beberapa menteri lain yang bertugas sebagai pengamat, tindakan ini dikhawatirkan akan memicu ketegangan antara kedua belah pihak.

Tidak hanya tolak usulan Ben Gvir, kabinet perang Israel juga mencopot menteri kepolisian dari jadwal kerjanya dan menegaskan bahwa mereka akan mengambil keputusan atas nama menteri tersebut, dikutip dari Channel 12.

Beberapa anggota kabinet di atas juga mendesak Netanyahu untuk melarang Ben-Gvir mengambil bagian dalam keputusan ini.

Keputusan itu diambil setelah polisi Israel memperingatkan terhadap tindakan tersebut, dengan mengatakan hal ini akan memicu bentrokan di sekitarnya.

Mengutip dari Al Mayadeen, keputusan kabinet Israel ini mendapat pujian dari ketua oposisi Israel Yair Lapied.

"Keputusan tepat kabinet untuk mencabut wewenang Ben-Gvir atas keamanan Masjid Al-Aqsa," kata Yair Lapied.

Penolakan usulan Ben Gvir ini juga menyusul seruan seruan Ketua Hamas Ismail Haniyeh agar warga Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat untuk berbaris ke Masjid Al-Aqsa pada hari pertama bulan suci Ramadhan.

Pada hari Rabu, Ismail Haniyeh meminta kepada warga Palestina untuk tetap melaksanakan ibadah di Masjid Al-Aqsa pada hari pertama Ramadhan.

Dalam pidatonya di Beirut, Haniyeh mengatakan tempat suci tersebut harus tetap dibuka untuk semua orang.

Ia juga menekankan tempat suci ini harus tetap dipertahankan melalui segala bentuk perlawanan.

“Pengepungan Al-Aqsa dan pengepungan Gaza adalah satu hal yang sama,” kata Haniyeh, dikutip dari Al Jazeera.

Sehingga ia meminta kepada warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem, dan wilayah Pendudukan untuk berbaris ke Masjid Al-Aqsa pada hari pertama bulan suci Ramadhan.

Intelijen Israel Peringatkan Netanyahu dan Ben Gvir soal Keputusan Itu

Ramadhan akan dimulai pada awal Maret tahun ini.

Oleh karena itu, warga muslim Palestina akan melaksanakan sholat di Masjid Al-Aqsa.

Namun baru-baru ini, penjajah Zionis sangat membatasi masuknya warga Palestina ke salah satu situs paling suci, Masjid al-Aqsa.

Langkah ini dilakukan seiring dengan meningkatnya penindasan sistematis terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan.

Menurut badan intelijen Israel Shin Bet, apabila aturan ini diputuskan, maka akan ada potensi gangguan antara warga Palestina di Israel dan polisi Israel.

Tidak hanya itu, keputusan ini dapat menyebabkan gangguan yang lebih ‘berbahaya’ dibandingkan meletusnya ketegangan di Yerusalem, Tepi Barat, dan wilayah sekitarnya pada tahun 1948.

Sebagai informasi, ini bukan pertama kalinya Israel membatasi akses warga Palestina di Masjid Al-Aqsa.

Sebelumnya, setiap hari Jumat, Israel terus membatasi akses mereka untuk sholat di Masjid Al-Aqsa, Yerussalem Timur.

Hal tersebut terus terjadi setiap hari Jumat sejak 7 Oktober 2023.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Ben Gvir, Konflik Palestina vs Israel

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

Tag:  #tolak #usulan #gvir #batasi #akses #jemaah #masjid #aqsa #kabinet #israel #picu #ketegangan

KOMENTAR