Barat Sudah Jengah, Dua Negara NATO dan Jepang Setop Pengiriman Senjata dan Amunisi ke Israel
Unit artileri Israel digambarkan di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 5 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. 
01:30
8 Pebruari 2024

Barat Sudah Jengah, Dua Negara NATO dan Jepang Setop Pengiriman Senjata dan Amunisi ke Israel

Negara-negara di blok Barat dilaporkan sudah jengah atas agresi militer Israel di Gaza dan menyerukan agar perintah Mahkamah Internasional ditegakkan dalam Perang Gaza.

Kejengahan itu dilaporkan membuat dua negara yang tergabung dalam aliansi NATO serta Jepang, yang juga masuk sekutu utama Amerika Serikat (AS), memutuskan untuk menghentikan ekspor senjata dan amunisi ke Israel.

Dua negara NATO itu adalah Belgia dan Spanyol.

Terbaru, pemerintah regional Wallonia di Belgia dilaporkan menangguhkan izin ekspor amunisi, khususnya bubuk mesiu, ke Israel setelah Mahkamah Internasional memerintahkannya.

Keputusan itu diumumkan Menteri Perumahan, Christophe Collignon, pada Selasa (6/2/2024).

Izin ekspor itu telah diberikan pada awal tahun 2023 kepada pabrik amunisi PB Clermont yang berlokasi di Engis (Liège) dan ditangguhkan oleh Menteri-Presiden Wallonia, Elio Di Rupo.

“Perintah Mahkamah Internasional pada tanggal 26 Januari, badan peradilan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta memburuknya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza yang tidak dapat diterima menyebabkan Menteri-Presiden untuk sementara menangguhkan izin yang sah”, kata Collignon. 

Menurut situs berita Belgia L’Echo, pengumuman tersebut muncul setelah Hélène Ryckmans, seorang anggota parlemen dari partai Ecolo, menanyakan tentang ekspor bubuk mesiu, melalui Antwerp ke Ashdod, sebuah pelabuhan Israel yang dekat dengan Jalur Gaza.

Pemerintahan Joe Biden diam-diam menggunakan aturan otoritas darurat agar dapat menjual sekitar 14.000 peluru tank ke Israel tanpa tinjauan Kongres. Pemerintahan Joe Biden diam-diam menggunakan aturan otoritas darurat agar dapat menjual sekitar 14.000 peluru tank ke Israel tanpa tinjauan Kongres. (Shafaq)

Spanyol Sudah Duluan

Juga pada Selasa, Menteri Luar Negeri Spanyol José Manuel Albares, menyatakan kalau negaranya telah menangguhkan semua ekspor senjata ke Israel sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober.

Dalam sebuah wawancara dengan Al-Jazeera, José Manuel Albares menyatakan, sejak tanggal 7 Oktober, Madrid menangguhkan semua izin ekspor senjata ke Israel.

"Kejadian pada hari itu membuat kita menyadari pentingnya solusi yang adil dan permanen terhadap pertanyaan tentang Israel dan rakyat Palestina,” kata dia.

Menekankan kejengahan agresi militer pendudukan, Menteri Spanyol juga menyoroti bagaimana Israel mengebom fasilitas PBB, sekolah dan rumah sakit di Jalur Gaza, dan mendesak semua pihak untuk mematuhi perintah Mahkamah Internasional (ICJ).

Albares juga menegaskan kembali, Spanyol menyerukan gencatan senjata permanen dan segera di Gaza, dengan menunjukkan bahwa lebih dari 27.000 warga Palestina telah dibunuh oleh Israel selama perang yang sedang berlangsung.

Menteri Luar Negeri Spanyol menambahkan bahwa negaranya ingin mencegah peningkatan kekerasan di wilayah tersebut.

Jepang Juga Setop Kerja Sama Militer

Sebelumnya pada Senin, unit penerbangan Itochu Corporation Jepang mengumumkan kalau mereka akan mengakhiri kerja samanya dengan perusahaan kontraktor pertahanan Israel Elbit Systems Ltd pada akhir Februari setelah keputusan ICJ.

“Dengan mempertimbangkan perintah Mahkamah Internasional pada tanggal 26 Januari, dan bahwa pemerintah Jepang mendukung peran Mahkamah Internasional, kami telah menangguhkan kegiatan-kegiatan baru yang terkait dengan MOU tersebut, dan berencana untuk mengakhiri MOU tersebut pada akhir bulan Februari,” Kata Kepala Keuangan Itochu Tsuyoshi Hachimura.

Mahkamah Internasional memerintahkan Israel pada tanggal 26 Januari untuk mengambil tindakan untuk mencegah dan menghukum hasutan langsung untuk melakukan genosida dalam perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 27,585 warga Palestina telah terbunuh, dan 66,978 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza mulai tanggal 7 Oktober.

Selain itu, setidaknya 8.000 orang masih belum ditemukan, diperkirakan tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.

Perkiraan pihak Palestina dan internasional menyebutkan bahwa mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.

Agresi Israel juga mengakibatkan hampir dua juta orang terpaksa mengungsi dari seluruh Jalur Gaza, dengan sebagian besar pengungsi terpaksa mengungsi ke kota Rafah di bagian selatan yang padat penduduknya, dekat perbatasan dengan Mesir – yang kini menjadi kota terbesar di Palestina, sebuah eksodus massal sejak Nakba 1948.

Tag:  #barat #sudah #jengah #negara #nato #jepang #setop #pengiriman #senjata #amunisi #israel

KOMENTAR