Honor, Perusahaan Teknologi Asal Tiongkok Tantang Paradigma Smartphone Global lewat ‘Robot Phone’ Berbasis AI
Tampak kamera robotik pada konsep “Robot Phone” milik Honor yang dapat berputar otomatis untuk mengambil swafoto maupun merekam dari berbagai sudut. (Honor)
12:00
17 Oktober 2025

Honor, Perusahaan Teknologi Asal Tiongkok Tantang Paradigma Smartphone Global lewat ‘Robot Phone’ Berbasis AI

Dalam langkah strategis yang menandai ambisi Tiongkok untuk memimpin transformasi global industri ponsel pintar, Honor, perusahaan teknologi yang sebelumnya merupakan submerek Huawei dan kini berdiri secara independen, memperkenalkan konsep ‘Robot Phone’.

Perangkat baru ini dilengkapi lengan kamera otonom yang dapat melipat keluar dari bodinya. Inovasi ini bukan sekadar evolusi desain, melainkan sinyal perubahan arah menuju era ponsel berbasis kecerdasan buatan (AI) yang lebih interaktif dan adaptif.

Menurut CNBC, perangkat ini akan dilengkapi kamera dengan sistem penyeimbang otomatis yang dikendalikan AI dan dapat bergerak bebas untuk mengambil gambar atau video dari berbagai sudut. Dalam video konsep yang dirilis Honor, kamera tersebut tampak mampu berputar dan menyesuaikan diri secara mandiri, menandai langkah maju dari inovasi kamera lipat tradisional.

Dilansir dari The Verge, Jumat (17/10/2025), Honor menggambarkan ‘Robot Phone’ sebagai ponsel masa depan yang lebih dari sekadar alat.

“Dengan Robot Phone, Honor membayangkan ponsel masa depan sebagai pendamping emosional yang dapat merasakan, menyesuaikan, dan berkembang secara otonom, memperkaya kehidupan penggunanya,” tulis perusahaan itu dalam siaran persnya.

Walau demikian, Honor belum mengungkapkan detail teknis seperti kapasitas baterai, daya tahan mekanisme kamera, atau teknologi sensor yang digunakan. Perusahaan hanya menyebutkan bahwa informasi lebih lanjut akan diumumkan pada ajang Mobile World Congress di Barcelona awal 2026 nanti.

Hal ini mencerminkan arah baru industri teknologi Tiongkok yang semakin fokus pada integrasi AI dalam perangkat konsumen. Sebelumnya, Roborock, perusahaan asal Beijing, telah meluncurkan penyedot debu robotik dengan lengan otomatis berbasis sensor cerdas. Kini, Honor mencoba membawa konsep serupa ke dalam perangkat seluler yang lebih personal dan interaktif.

Dalam rencana jangka panjangnya, Honor menargetkan investasi hingga USD 10 miliar (sekitar Rp165,7 triliun, dengan kurs RP16.570 per 1 USD) selama lima tahun mendatang untuk bertransformasi menjadi perusahaan perangkat berbasis AI.

Upaya tersebut mencakup pengembangan fitur yang memungkinkan pengguna menelusuri situs belanja daring untuk menemukan penawaran personal, memesan transportasi secara instan, hingga mendapatkan panduan posisi terbaik saat mengambil foto.

Namun, para analis menilai tantangan terbesar Honor terletak pada keandalan mekanisme fisik lengan kamera. Risiko keausan, paparan debu, hingga kebutuhan energi tambahan menjadi perhatian utama. Di sisi lain, pabrikan global lain kemungkinan akan mengejar konsep serupa, menjadikan inovasi ini arena baru persaingan teknologi tingkat tinggi.

Sejalan dengan itu, pengumuman ‘Robot Phone’ dilakukan di penghujung acara peluncuran dua ponsel unggulan terbaru Honor, Magic 8 dan Magic 8 Pro, yang segera dipasarkan di Tiongkok dan pasar internasional. Kehadiran konsep ini, yang disebut sebagai kejutan tambahan, menegaskan keinginan Honor untuk melampaui batas konvensional industri ponsel dan memimpin transisi menuju sinergi antara AI dan robotika.

Jika berhasil mewujudkan konsep tersebut secara nyata di MWC mendatang, Honor bukan hanya akan menghadirkan produk baru, tetapi juga mendefinisikan ulang hubungan manusia dengan perangkat digital di era pasca-smartphone, sebuah langkah yang bisa mengguncang arah kompetisi teknologi global. (*)

Editor: Siti Nur Qasanah

Tag:  #honor #perusahaan #teknologi #asal #tiongkok #tantang #paradigma #smartphone #global #lewat #robot #phone #berbasis

KOMENTAR