



Usai 4 Hari Resign, Lecornu Diangkat Lagi Jadi PM Prancis
Resign Senin (6/10), Jumat (10/10) dipekerjakan kembali. Hanya Sébastien Lecornu yang mungkin bisa mengalami hal ini. Usai mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri (PM) Perancis, dalam hitungan hari, ia sudah kembali menududuki jabatan itu kembali.
Presiden Prancis Emmanuel Macron kembali menunjuk sekutunya dari kubu tengah itu sebagai PM Prancis, pada Jumat (10/10). Menurut pernyataan resmi dari kantor Macron, saat ini, Lecornu tengah ditugaskan untuk membentuk kabinet baru.
Penunjukan kembali Lecornu terjadi setelah hari penuh drama di mana Macron memanggil sejumlah partai oposisi ke Istana Élysée untuk berdialog. Namun banyak yang keluar dengan kecewa karena merasa tidak didengarkan. Seorang peserta menggambarkan pertemuan itu seperti berbicara dengan tembok.
Langkah luar biasa Macron ini terjadi di tengah krisis politik yang semakin memburuk di Prancis. Dikutip dari The Guardian, Sabtu (11/10), penugasan itu sudah diterima oleh Lecornu. Ia berdalih, rasa tanggung jawab membuat dia menerima kembali jabatan tersebut. Ia pun berjanji akan melakukan segala cara untuk memastikan Prancis memiliki anggaran sebelum akhir tahun, serta menangani persoalan kehidupan sehari-hari warga.
“Kita harus mengakhiri krisis politik yang membuat rakyat Prancis geram ini, dan menghentikan ketidakstabilan yang merusak citra serta kepentingan negara,” ujarnya.
Dalam partai Renaissance yang dipimpin Macron, anggota parlemen Shannon Seban menyebut penunjukan kembali Lecornu penting untuk menjamin stabilitas negara. Hal senada juga disampaikan Élisabeth Borne, yang juga menyatakan keyakinannya jika Lecornu mampu membangun kompromi bagi Prancis.
Namun, pihak oposisi menilai keputusan Macron ini menunjukkan penolakannya untuk memperluas kabinet. Dengan masa jabatan presiden tersisa 18 bulan, Macron dianggap tetap bersikeras mempertahankan lingkaran politiknya sendiri.
Hal ini yang harus dihadapi Lecornu dalam membentuk pemerintahan baru. Kabinetnya harus mencerminkan keragaman politik, meski hal itu tampak semakin sulit. Ia harus membentuk kabinet baru akhir pekan ini agar dapat menggelar rapat kabinet pertama pada Senin, dan segera memulai proses panjang untuk mendapatkan persetujuan parlemen atas anggaran tahun 2026.
Kritikan yang sama disampaikan Presiden partai sayap kanan ekstrem National Rally, Jordan Bardella. Ia menyebut penunjukan kembali Lecornu sebagai lelucon buruk.
Ia menegaskan partainya akan mendukung mosi tidak percaya terhadap Lecornu secepat mungkin. “Ini aib bagi demokrasi dan penghinaan terhadap rakyat Prancis,” katanya.
Dari kubu kiri, kritik serupa juga muncul. Partai Sosialis menegaskan tidak pernah membuat kesepakatan untuk menolak mosi tidak percaya. Pemimpin Partai Hijau, Marine Tondelier, bahkan secara sarkas menulis kata luar biasa dalam menanggapi penunjukan ulang tersebut.
Seperti diketahui, Macron kini menghadapi krisis domestik terburuk sejak ia pertama kali terpilih pada 2017. Lecornu mengundurkan diri hanya 14 jam setelah menunjuk anggota kabinetnya, akibat tekanan keras dari oposisi yang menuduhnya enggan membuka ruang bagi partai lain di pemerintahan.
Sebelumnya, perdana menteri pendahulu Lecornu, François Bayrou, juga digulingkan karena usulan pemotongan anggarannya. Lecornu (39 tahun) sebelumnya menjabat sebagai menteri pertahanan dan dikenal karena mendorong peningkatan belanja militer. Bulan lalu, ia menjadi perdana menteri ketiga Prancis dalam satu tahun terakhir, di tengah pergantian cepat akibat krisis politik beruntun setelah pemilu kilat yang tak menghasilkan mayoritas jelas.
Tag: #usai #hari #resign #lecornu #diangkat #lagi #jadi #prancis