AS Serang Pangkalan dan Penasihat Militer Iran di Irak dan Syria, Begini Respons Iran
Duta Besar Iran untuk Damaskus, Hossein Akbari, pada Sabtu (3/2) menyangkal tuduhan bahwa pangkalan atau penasihat militer Iran menjadi sasaran serangan mematikan oleh pasukan AS. (Tehran Times)
17:27
5 Pebruari 2024

AS Serang Pangkalan dan Penasihat Militer Iran di Irak dan Syria, Begini Respons Iran

– Amerika Serikat (AS) sempat mengumumkan bahwa serangan mereka di wilayah Syria menargetkan pangkalan dan penasihat militer Iran di Irak dan Syria. Namun, Duta Besar Iran untuk Damaskus, Hossein Akbari, pada Sabtu (3/2) menyangkal tuduhan bahwa pangkalan atau penasihat militer Iran menjadi sasaran serangan mematikan oleh pasukan AS di sejumlah lokasi di Irak dan Syria.

Sebaliknya, Dubes Iran itu mengatakan bahwa serangan AS dilancarkan untuk menghancurkan infrastruktur sipil Syria di tengah tindakan pro-Palestina yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Islam. Akbari menambahkan bahwa pemerintahan Biden melakukan sejumlah gelombang serangan untuk mengimbangi pukulan yang diterima rezim Israel dalam serangannya ke Jalur Gaza.

“AS menyerang posisi di Irak dan Syria dalam upaya untuk membentengi teroris bersenjata Takfiri yang berbasis di perbatasan Irak dan Syria,” lanjut Akbari.

Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa, pasukannya telah menyerang lebih dari 85 sasaran dengan banyak pesawat selama serangan semalaman di wilayah Irak dan Syria.

Media pemerintah Syria melaporkan bahwa agresi AS menargetkan posisi di provinsi Dayr al-Zawr di Syria timur dan kota al-Bukamal dekat perbatasan Irak, namun tidak memberikan rincian mengenai tingkat kerusakan dan jumlah pasti korban.

Enam belas orang tewas, di antaranya warga sipil, dan 25 orang terluka dalam serangan udara AS yang menargetkan sasaran di Irak, kata kantor Perdana Menteri Mohammed Shia’ al-Sudani.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani pada hari Sabtu (3/2) mengutuk keras serangan militer AS di Irak, Syria, dan Yaman, dan mengatakan bahwa serangan tersebut semata-mata demi kepentingan rezim Zionis.

“Kelanjutan petualangan seperti ini merupakan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan regional dan global,” tambah Kanaani.

Kanaani memperingatkan bahwa, serangan-serangan seperti itu akan semakin melibatkan pemerintah AS di wilayah tersebut lebih dari sebelumnya dan menutupi kejahatan rezim Zionis di Gaza. Menyebut serangan tersebut sebagai ‘kesalahan strategis’ dan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Irak dan Syria, serta hukum internasional dan Piagam PBB, juru bicara tersebut mengatakan bahwa serangan tersebut tidak akan menghasilkan apa-apa selain peningkatan ketegangan dan ketidakstabilan di wilayah tersebut.

Juru bicara tersebut menegaskan bahwa, akar penyebab krisis regional terletak pada dukungan penuh Amerika Serikat selama empat bulan atas serangan brutal dan tanpa henti yang dilakukan rezim Zionis terhadap penduduk Gaza dan West Bank.

Jubir Kemenlu Iran juga menegaskan bahwa, serangan militer Israel terhadap Yaman dan West Bank telah melanggar kedaulatan dan keutuhan wilayah negara. Kanaani mengulangi peringatan Teheran atas meluasnya konflik di seluruh kawasan, dan memperingatkan bahwa kelanjutan petualangan seperti itu merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan regional dan internasional.

“Iran menegaskan kembali tanggung jawab komunitas internasional dan Dewan Keamanan PBB dalam mencegah serangan ilegal dan sepihak AS di kawasan dan perluasan cakupan krisis," tambah Kanaani.

“Teheran telah berulang kali menyatakan bahwa akar dari ketegangan dan krisis di kawasan ini adalah pendudukan rezim Israel dan kelanjutan operasi militernya di Gaza serta genosida terhadap warga Palestina dengan dukungan tak terbatas dari Amerika Serikat," pungkas Kanaani.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #serang #pangkalan #penasihat #militer #iran #irak #syria #begini #respons #iran

KOMENTAR