



Siaga 2, WNI di Iran Diminta Waspada
– Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan tak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban pasca serangan Israel ke Iran. Setidaknya, ada sebanyak 386 WNI berada di Iran saat ini, yang mayoritas merupakan pelajar di kota Qom.
Juru Bicara Kemlu Rolliansyah Soemirat dalam keterangannya dikutip Minggu (15/6) mengungkapkan, bahwa KBRI Teheran saat ini terus menjalin komunikasi dengan para WNI di Iran untuk memantau kondisi dan keselamatan mereka. Meski belum melakukan upaya untuk evakuasi, ia memastikan bahwa Kemlu dan KBRI Teheran sudah menyusun kontingensi plan terkait perlindungan WNI di Iran. Mengingat, sejak Juli 2024, KBRI Teheran telah menetapkan status siaga 2.
"Sehingga apabila kondisinya semakin memburuk, ada kontingensi plan yang kita miliki," ujar pria yang akrab disapa Roy tersebut.
Ia turut mengimbau agar WNI di sana terus meningkatkan kewaspadaannya. Kemudian, bagi WNI yang mengalami situasi kedaruratan dapat menghubungi hotline KBRI Teheran di nomor +989024668889.
Senada, Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha juga memastikan bahwa Kemlu telah berkoordinasi dengan KBRI Tehran dan Perwakilan RI di Timur Tengah dalam mengantisipasi eskalasi lebih lanjut di Iran. "Hingga saat ini tidak ada informasi adanya WNI yang menjadi korban serangan Israel," ungkapnya.
KBRI Teheran juga telah menyampaikan imbauan kepada seluruh WNI agar meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keselamatan diri. WNI juga diminta untuk terus menjaga komunikasi dan menginformasikan keadaan dan keberadaan mereka ke KBRI Teheran secara berkala.
Di sisi lain, Judha juga meminta agar WNI yang berencana melakukan perjalanan ke Iran dan Israel agar menunda perjalanan terlebih dahulu. Sementara, bagi WNI yang memiliki rencana penerbangan melalui wilayah Timur Tengah agar mengantisipasi gangguan jadwal penerbangan akibat perang yang tengah terjadi.
"WNI yang mengalami situasi darurat dapat menghubungi hotline Perwakilan RI terdekat atau melalui aplikasi Safe Travel Kemlu," pungkasnya.
Seperti diketahui, Israel telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran sejak Jumat (13/6) waktu setempat. Aksi ini dinilai Iran sebagai bentuk deklarasi perang lantaran menargetkan fasilitas dan pejabat militer Iran, fasilitas nuklir, bahkan ilmuwan nuklir Iran.
Tak tinggal diam, Iran pun lantas membalas serangan tersebut dengan meluncurkan rudal balistik ke sejumlah objek vital Israel secara bertubi-tubi. Tiga hari perang, Israel menyatakan tiga orang warganya tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
Kondisi yang sama juga melanda Iran. Puluhan warganya tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat serangan Israel ini.