Trump Desak Harvard Minta Maaf atas Dugaan Anti-Semitisme di Kampus
Tulisan Universitas Harvard terpantul dari kaca toko suvenir di seberang kampus itu di Cmabridge, Massachusetts, Amerika Serikat, 17 April 2025.(GETTY IMAGES NORTH AMERICA/SOPHIE PARK via AFP)
11:42
20 April 2025

Trump Desak Harvard Minta Maaf atas Dugaan Anti-Semitisme di Kampus

- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Universitas Harvard meminta maaf atas dugaan tindakan anti-Semitisme yang terjadi di lingkungan kampus.

Seruan ini disampaikan oleh juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (15/4/2025).

Menurut Leavitt, Presiden Trump menilai Harvard gagal menegakkan hukum federal dan membiarkan diskriminasi terhadap mahasiswa Yahudi-Amerika tanpa sanksi yang tegas.

"Presiden sangat jelas bahwa Harvard harus mengikuti hukum federal. Ia juga ingin Harvard meminta maaf atas tindakan anti-Semitisme yang mencolok terhadap mahasiswa Yahudi-Amerika di kampus mereka," ujar Leavitt.

Ia juga menyebutkan bahwa pihak universitas tidak memberikan tindakan disipliner formal kepada mahasiswa yang terlibat aksi protes, termasuk pendudukan gedung kampus dan penggunaan pengeras suara yang mengganggu kegiatan belajar-mengajar.

Sebagai respons atas situasi tersebut, pemerintahan Trump membentuk satuan tugas anti-Semitisme. Tim ini terdiri dari perwakilan berbagai lembaga pemerintah federal dan dijadwalkan menggelar pembahasan rutin setiap pekan.

Leavitt menambahkan bahwa masyarakat AS juga mempertanyakan penggunaan dana publik untuk membiayai institusi yang, menurut mereka, tidak hanya melakukan indoktrinasi terhadap mahasiswa tetapi juga mengabaikan pelanggaran hukum.

"Banyak warga bertanya-tanya kenapa uang pajak mereka digunakan untuk mendanai universitas yang membiarkan pelanggaran hukum dan mengindoktrinasi mahasiswa," imbuhnya.

Ketegangan meningkat antara Harvard dan Trump

Pernyataan dari Gedung Putih ini muncul sehari setelah Universitas Harvard menolak serangkaian tuntutan dari pemerintahan Trump.

Tuntutan tersebut mencakup penutupan kantor keberagaman dan perubahan prosedur penerimaan mahasiswa internasional.

Namun, pihak universitas menilai langkah tersebut merupakan bentuk intervensi terhadap urusan internal lembaga pendidikan.

"Permintaan tersebut melanggar kebebasan berbicara yang dilindungi konstitusi serta Undang-Undang Hak Sipil," kata Presiden Harvard, Alan Garber.

Garber menegaskan bahwa universitas tetap berkomitmen dalam memerangi anti-Semitisme, tanpa mengabaikan hak mahasiswa untuk menyuarakan pendapat mereka.

Akibat penolakan tersebut, pemerintahan Trump membekukan dana federal dan hibah senilai 2,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 36 triliun) yang sebelumnya dialokasikan untuk Harvard.

Tag:  #trump #desak #harvard #minta #maaf #atas #dugaan #anti #semitisme #kampus

KOMENTAR