Trump Serukan Zelensky dan Putin Bersatu Akhiri Perang di Ukraina
Putin mengatakan, Rusia terbuka untuk merundingkan Ukraina dengan Trump, berharap bisa capai perdamaian abadi(AFP/JIM WATSON, EMMANUEL DUNAND)
09:42
22 Februari 2025

Trump Serukan Zelensky dan Putin Bersatu Akhiri Perang di Ukraina

- Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (21/2/2025) menyatakan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin perlu bersatu untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung selama tiga tahun.

Pernyataan ini merupakan perubahan signifikan dari sikap Trump sebelumnya yang mengkritik Zelensky sebagai "diktator" setelah presiden Ukraina itu mengeluhkan, negaranya yang diinvasi oleh Rusia sejak 2022 telah diabaikan dalam pembicaraan antara pejabat AS dan Rusia beberapa hari lalu.

"Presiden Putin dan Presiden Zelensky harus bersatu. Karena Anda tahu apa? Kami ingin menghentikan pembunuhan jutaan orang," ujar Trump kepada wartawan di Ruang Oval, Gedung Putih.

Trump berharap, dalam waktu dekat, Kyiv akan menandatangani kesepakatan yang memberikan akses istimewa kepada Washington terhadap deposit mineral Ukraina.

"Mereka sangat berani, dalam segala hal yang dapat Anda bayangkan. Tetapi kami menghabiskan harta kami di beberapa negara yang sangat jauh," tambahnya mengenai Ukraina.

Seperti dilaporkan AFP pada Sabtu (22/2/2025), Trump menginginkan Ukraina memberikan akses kepada perusahaan-perusahaan AS ke sumber daya alamnya yang melimpah sebagai kompensasi atas bantuan puluhan miliar dollar yang diberikan AS di bawah kepemimpinan pendahulunya, Joe Biden.

Sebagai imbalannya, Ukraina mengharapkan jaminan keamanan dari Amerika Serikat untuk menandatangani hak-hak berharga tersebut.

Namun, Zelensky menolak perjanjian tersebut dan menyatakan pada Jumat bahwa ia mengharapkan "hasil yang adil".

Kesepakatan mineral ini telah menjadi titik kritis dalam hubungan yang semakin tegang antara Washington dan Kyiv.

Dalam pernyataannya, Trump minggu ini menyebut Zelensky sebagai "diktator tanpa pemilihan" dan secara keliru menyalahkan Ukraina atas dimulainya perang.

Sebelumnya pada Jumat, Trump juga menggambarkan Ukraina sebagai pihak yang dirugikan dalam negosiasi yang semakin mengkhawatirkan sekutu.

"Saya telah melakukan pembicaraan yang sangat baik dengan Putin, dan saya tidak melakukan pembicaraan yang begitu baik dengan Ukraina. Mereka tidak punya kartu apa pun," ungkap Trump di Gedung Putih.

Seruan Trump agar Zelensky dan Putin bekerja sama muncul meskipun dalam wawancara dengan Fox News, ia menyatakan keterlibatan Zelensky dalam perundingan AS-Rusia tidak terlalu penting.

Trump kembali menolak untuk menyalahkan Rusia atas invasi yang terjadi pada Februari 2022, dengan mengatakan, Putin tidak menghadapi tekanan untuk membuat kesepakatan.

"Ia tidak harus membuat kesepakatan, karena jika ia mau, ia akan mendapatkan seluruh negeri," jelas Trump.

Sementara itu, Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, yang dijadwalkan bertemu Trump di Gedung Putih minggu depan, telah dituduh oleh Trump karena tidak melakukan apa pun untuk mengakhiri perang.

Macron menyatakan pada Jumat, ia akan memberi tahu Trump bahwa "Anda tidak boleh bersikap lemah terhadap Presiden Putin".

Di lapangan, kedua pihak yang bertikai berusaha memperbaiki posisi mereka di medan perang di tengah desakan Trump untuk gencatan senjata.

Di bidang diplomatik, Amerika Serikat pada Jumat mengusulkan resolusi di Perserikatan Bangsa-Bangsa yang tidak menyebutkan wilayah Kyiv yang diduduki oleh Rusia.

Teks yang dilihat oleh AFP ini menyerukan penghentian konflik dengan cepat tanpa menyebutkan integritas teritorial Kyiv, dan disambut positif oleh duta besar Moskwa untuk PBB, Vassily Nebenzia, sebagai langkah yang baik.

Tag:  #trump #serukan #zelensky #putin #bersatu #akhiri #perang #ukraina

KOMENTAR