Presiden Mesir Tolak Telepon Netanyahu saat Israel Incar Kendali Poros Philadephia
Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sisi berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Prancis setelah pembicaraan mereka di Kairo, pada 25 Oktober 2023. -- El-Sisi menolak telepon dari Benjamin Netanyahu, diduga karena rencana Israel untuk mengendalikan Poros Philadelphia. 
14:50
25 Januari 2024

Presiden Mesir Tolak Telepon Netanyahu saat Israel Incar Kendali Poros Philadephia

Media Israel, Channel 13 Israel, melaporkan Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi, menolak menerima panggilan telepon dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Penolakan ini menyusul gagasan Netanyahu untuk mengendalikan Poros Philadephia, yang merupakan perbatasan Mesir-Palestina di Jalur Gaza, untuk mencegah pergerakan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).

Channel 13 Israel mengutip dua sumber informasi yang dirahasiakan menjelaskan, kantor Netanyahu mencoba beberapa kali melalui Dewan Keamanan Nasional, untuk mengoordinasikan panggilan telepon dengan Sisi, tapi tidak berhasil.

Dia menunjukkan sumber di kantor Netanyahu membenarkan informasi tersebut, tanpa memberikan komentar resmi.

Panggilan telepon terakhir yang diumumkan di antara mereka terjadi pada Juni 2023.

Kabar terbaru terkait penolakan ini menyusul kemungkinan Israel untuk melancarkan operasi militer di Poros Philadelphia.

“Beberapa hari yang lalu, delegasi yang dipimpin oleh Kepala Divisi Intelijen Militer (Aman), Aharon Haliva, mengunjungi Mesir untuk membahas poros Philadelphia, dan Koordinator Operasi Pemerintah di Wilayah Palestina, Mayor Jenderal Ghassan Alian, mengunjungi Kairo beberapa kali baru-baru ini,” kata sumber tersebut kepada Channel 13 Israel, Rabu (23/1/2024).

Sebelumnya, Presiden Mesir mengkonfirmasi, dalam pidato yang disampaikannya pada perayaan Hari Polisi ke-72, bahwa perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza buka 24 jam sehari dan mengatakan pasukan Israel menghalangi masuknya pasukan bantuan ke Jalur Gaza.

Mesir dan Israel Ribut soal Poros Philadelphia

Channel 13 Israel menunjukkan ada perbedaan besar antara Mesir dan Israel mengenai operasi militer Israel di Poros Philadelphia.

Di sisi lain, kontak tingkat profesional terus berlanjut antara pejabat senior Israel dan kepala intelijen Mesir, Abbas Kamel, yang dianggap sebagai tokoh penting di Mesir dan dekat dengan Sisi.

Layanan Informasi Mesir (yang berafiliasi dengan Kepresidenan Mesir) memperingatkan pada Senin (22/1/2024) malam, setiap tindakan Israel untuk mengendalikan poros perbatasan Philadelphia antara Mesir dan Jalur Gaza akan menyebabkan ancaman berbahaya dan serius terhadap hubungan Mesir-Israel.

“Kairo mampu mempertahankan kepentingan dan kedaulatannya atas tanah dan perbatasannya, dan tidak akan menggadaikannya ke tangan sekelompok pemimpin ekstremis Israel yang berusaha menyeret kawasan itu ke dalam konflik dan ketidakstabilan,” kata layanan informasi tersebut.

Dalam pernyataan presiden layanan informasi itu, Diaa Rashwan, pihak berwenang Mesir membantah keabsahan pernyataan baru-baru ini yang dibuat oleh pejabat Israel tentang adanya operasi penyelundupan senjata, bahan peledak, amunisi dan komponennya ke Jalur Gaza melalui terowongan di wilayah Mesir.

Benjamin Netanyahu selalu tidak merahasiakan upaya Israel untuk menguasai wilayah perbatasan "Poros Philadelphia" antara Gaza dan Mesir, karena ia pernah menyatakan Israel tidak akan mengakhiri perang tanpa menutup celah tersebut.

"Poros Philadelphia harus berada di bawah kendali kita. Poros ini harus ditutup. Jelas bahwa pengaturan lain apa pun tidak akan menjamin perlucutan senjata yang kita inginkan," kata Netanyahu dalam pernyataannya, Sabtu (30/12/2023), dikutip dari Al Jazeera.

Poros Philadelphia juga dikenal sebagai Poros Salah al-Din, yang merupakan jalur penyangga sepanjang sekitar 14 kilometer dari laut di barat hingga penyeberangan komersial Kerem Shalom di timur.

Israel mengincar poros Philadephia dan berencana untuk mendirikan dinding anti-terowongan untuk mencegah pergerakan Hamas keluar dari Jalur Gaza.

Selain itu, Netanyahu juga berambisi untuk penempatkan pasukan Israel di poros Philadephia dan mengawasi Jalur Gaza.

Tentara Mesir berpatroli di perbatasan Rafah-Gaza saat kunjungan duta besar Dewan Keamanan PBB, 11 Desember 2023. Tentara Mesir berpatroli di perbatasan Rafah-Gaza saat kunjungan duta besar Dewan Keamanan PBB, 11 Desember 2023. (Giuseppe CACACE / AFP)

Hamas Palestina vs Israel

Segera setelah Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel meluncurkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza.

Kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 25.700 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (24/1/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 369 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Senin (22/1/2023).

Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Sri Juliati

Tag:  #presiden #mesir #tolak #telepon #netanyahu #saat #israel #incar #kendali #poros #philadephia

KOMENTAR